Seminggu pun berlalu...
Setelah makan siang di Restoran itu, kini Asyila dan Erlan menjadi lebih sering berkomunikasi terlebih Vino lah yang selalu menghubungi Asyila meskipun hanya mengucapkan kata rindu pada Bundanya itu. Seperti hari ini Asyila yang tengah fokus dengan pekerjaannya, Tiba-tiba dikejutkan dengan nada dering di handphonenya.
Kring...Kring..Kring
"Kak Erlan" gumam Asyila sekilas dengan senyuman.
"Assalamu'alaikum..."ucap Asyila
"Walaikumsalam Bunda.... Vino rindu Bunda" ucap Vino yang antusias.
"Hmm anak Bunda rindu ? padahal semalam kita sudah bertelepon hingga malam, nak.."Ucap Asyila
"Vino ingin bertemu Bunda, bolehkah ?" tanya Vino
"Hmm Bunda tidak masalah sih, hanya saja..."ragu Asyila
Papa ayo ajak Vino ke kantor Bunda, ayolah Papa.
*Tapi sayang papa ada pekerjaan dan ini tidak bisa ditinggalkan, lain kali saja ya...
Ayolah papa Vino ingin bertemu Bunda, sekali ini saja papa.
Tidak Vino papa sudah bilang papa sibuk*.
Erlan tampak sedikit kesal dengan anaknya itu. Hingga Vino yang sedikit terisak ternyata terdengar oleh Asyila yang masih setia dengan teleponnya di seberang sana.
"Kak Erlan.."panggil Asyila
"Ya halo Syil, maaf karena Vino tadi sedikit membuatku kesal,aku akan coba memberi pengertian bahwa kamu juga sedang sibuk dengan pekerjaanmu. Kamu tak usah khawatir aku akan membujuknya untuk tidak selalu mengganggumu. Sekali lagi maaf Syil" ucap Erlan
"Kak tak apa aku juga tidak merasa terganggu oleh Vino, begini saja bagaimana jika pekerjaan Kaka sudah selesai aku tunggu kalian di Taman Anggrek, ajak Vino kesana pasti dia merasa senang."
"Tapi Syil, apa tidak mengganggu pekerjaanmu ?" tanya Erlan
"Tenang saja kak, aku akan secepatnya menyelesaikan pekerjaanku, lagipula aku tak ingin membuat Vino kecewa karena Bundanya terlalu sibuk pada pekerjaannya. Oh iya bolehkan kaka berikan dulu handphone kaka pada Vino ? aku ingin mengatakan sesuatu." ucap Asyila.
Erlan memberikan telepon itu pada Vino yang masih menangis karena tadi Erlan sempat membentaknya
"Ya Bunda ?"ucap Vino yang masih sesenggukan.
Hei anak Bunda masih menangis ? Jangan menangis lagi sayang, kita akan bertemu jika pekerjaan bunda sudah selesai. Bagaimana ? anak tampan bunda senang ?
"Benarkah bunda ?" ucap Vino yang terlihat senang.
Tentu sayang, Bunda sudah bicarakan ini dengan Papa. Kita akan bermain di Taman Anggrek nanti, anak bunda tidak boleh menangis lagi ya, ingat jangan merengek seperti itu pada Papa nak, mengertilah jika Papa juga harus mengurusi pekerjaannya. Jangan buat Papa marah lagi nak, jadi anak baik dan tidak nakal ya sayang. Baiklah kalau begitu anak bunda bisa tutup teleponnya ? Bunda harus menyelesaikan pekerjaan bunda agar bisa secepatnya bertemu dengan anak tampan bunda.
"Sampai bertemu Bunda, Vino sayang bunda,, Muachh. Assalamu'alaikum bunda." ucap Vino sambil menciumi telepon milik Erlan.
Baiklah sayang, I love u too,, walaikumsalam..
"Vino akan bertemu dengan Bunda, Yeay..."ucapnya terlalu senang.
Ya Tuhan, bahkan Vino sepertinya sudah sangat nyaman dengan Asyila. Bagaimana ini ? bolehkah aku egois terhadap perasaanku ? jujur saja rasa yang selalu aku simpan selama 8 tahun ini tetap bertahan. aku masih sangat mencintaimu Asyila. Batin Erlan.
🌷🌷
Siang ini seperti biasa di Restoran Venus kini Asyila berada. Dia akan memenuhi ajakan makan siang yang ditawarkan oleh Bagas minggu lalu. Mereka sedang berbincang ringan sambil menunggu makanannya datang.
"Akhirnya kamu bisa juga aku ajak makan siang Syil." ucap Bagas
"Sorry deh baru terealisasi, seminggu lalu aku bahkan tak sempat makan siang pekerjaan yang Papa berikan padaku begitu banyak. Baru kali ini Papa memberikan pekerjaan yang sedikit longgar untukku" ucap Syila
"Hmm kasihan sekali temanku ini, tapi ingat Syil kamu juga perlu perhatikan kesehatanmu, pekerjaan boleh banyak tapi jangan sampai kamu lupa untuk makan."ucapnya dengan tangan kanan yang memegang tangan Asyila dan tangan kiri yang mengelus kepala Asyila yang tertutup hijab
Perbincangan dan Aktivitas mereka tak luput dari pandangan seseorang yang tak sengaja ada di Restoran itu juga. Dia adalah Erlan. Ya Erlan berniat untuk makan siang di tempat Asyila kini berada namun setelah melihat itu mood nya seketika tak baik dia segera berlalu dari sana.
"Loh Pak ada apa ? Anda tidak jadi untuk makan siang ?" tanya Aldo
"Aku tidak berselera Aldo, aku ingin kembali saja ke Kantor lagipula Vino aku sudah tinggalkan terlalu lama di Ruanganku, aku takut dia bosan berada di kamar." ucap dingin Erlan
"Tapi pak, anda kan belum.." ucap Aldo tertahan
"Saya sudah bilang kalo saya tidak berselera, kita kembali ke Kantor sekarang"tegas Erlan.
"Baiklah Pak" ucap Aldo
Pak Erlan kenapa ? padahal selesai meeting tadi moodnya terlihat baik-baik saja, kenapa sekarang justru terlihat badmood gitu ? Ah sudahlah Aldo mungkin memang dia mengkhawatirkan Vino anaknya. Batin Aldo
🌷🌷
Kini Erlan sedang berada di mobil menuju ke Kantornya. Sepanjang perjalanan itu, Erlan tampak melamun dan sedang memikirkan sesuatu.
Siapa dia ? Siapa laki-laki yang bersama Asyila ? Apa hubungan mereka ? kenapa terlihat sekali bahwa Asyila sangat akrab dengan pria itu ? Apa mungkin Asyila memiliki hubungan yang begitu dekat dia pria itu ? Batin Erlan.
Ah Shiittt...
Tanpa sadar Erlan memukul kursi mobilnya, dan itu membuat Aldo dan supir pribadinya terlonjak kaget.
"Pak anda baik-baik saja ?"tanya Aldo
"Hah ? Ya aku baik-baik saja, aku hanya sedikit kesal saja tadi sudahlah lupakan" ujar Erlan
Ting..
HP Erlan berbunyi menandakan ada pesan masuk. Erlan mengambil HP nya dari saku jas yang ia kenakan, dan menamplikan pesan dari seseorang di seberang sana.
"Assalamu'alaikum kak, pekerjaanku sepertinya akan selesai sekitar pukul 3, kalo begitu kita bertemu di Taman Anggrek pukul 4 saja, aku akan menemui Vino dan mengajaknya makan ice cream di kedai dekat Taman itu.😊"
"👍"
"Singkat sekali ? Kaka sedang sibuk ? maaf bila mengganggu waktumu, aku hanya ingin memberi tau soal ini saja. makasih Assalamu'alaikum🙏🥺'
Ada sedikit rasa bersalah ketika Erlan hanya membalas singkat pesan dari Asyila. Namun kejadian yang dilihatnya tadi di Restoran membuatnya selalu merasa sesak dan terasa nyeri di hatinya. Mungkin ini lah yang dinamakan cemburu. Ya Erlan cemburu melihat Asyila bersama seorang pria tadi, terlebih ketika pria itu tampak sangat akrab dengan Asyila. Erlan tidak suka itu.
Apa kamu sudah lupa soal janji yang aku berikan 8 tahun silam Syil ? Apa kamu sudah melupakan aku dalam hatimu Syil ? Masih adakah rasamu untukku Syil ? Batin Erlan.
Erlan yang terus melamun dan bergelut dengan pikirannya, bahkan tidak menyadari kalau dia sudah sampai di Halaman Kantornya.
"Pak..."panggil Aldo
"Pak Erlan..." panggilnya lagi, namun Erlan tidak menyahut
"Pak Erlan maaf kita sudah sampai" ucap Erlan dengan sedikit keras
Erlan terlonjak dari lamunannya, dia baru menyadari bahwa mobilnya sudah berhenti di halaman Kantornya, tak banyak bicara Erlan langsung membuka pintu dan keluar dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Cimai (IG : cimai_author)
semangat Kak
2021-12-11
0
~Nessa
Salken kakak....Author
Ini aku berkunjung kedalam novel kakak yang keren banget...bangettt...dan bagus....bangettt bangettt
..
JUGA tidak lupa aku membawa Hadiah Terindah buat kakak,Adalah Like banyak....Rate.....banyak...banget... dan fav fav..
Yuk..yukk kakak berkunjung ke Novelaku juga "Story Cinta Starla" yaaa...yukk saling memberi semangatt...
Sekali lagi ku Ucapkan sebanyak...banyak...
MAKASIH...MAKASIH...
MAKASIH....BANYAK.....
.KAKAKKKKKKK
2021-09-02
0