Cinta Pandangan Pertama

Seketika Rara pun langsung mengangkat kepalanya dan kangsung terpesona akan ketampanan yang ia lihat dari laki-laki tersebut sehingga tanpa sadar jantung Rara pun berdetak dengan kencang.

Deg...deg...deg...deg

"Gila nih cowok ganteng banget," gumam Rara yang kembali menundukkan kepalanya sambil tersenyum.

Rara yang masih menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah dan senyumnya, seolah terhipnotis dengan ketampanan yang dilihatnya, ia pun tidak mengetahui siapa yang ia tabrak.

"Bukannya minta maaf sama gue, lo malah nunduk lagi", ucap laki-laki itu dengan nada dinginnya

"I...iya gue minta maaf karena udah nabrak lo, gue gak sengaja kok. Sekali lagi miane (maaf)", Rara minta maaf kepada laki-laki itu sambil menyatukan kedua tangannya

"Lain kali kalo jalan tuh yang bener, jangan sampai nabrak orang lagi. Dasar menyebalkan!!!", sarkas si laki-laki itu dan berlalu meninggalkan Rara dan sahabat-sahabatnya yang masih berdiri di tempatnya

"Ra, lo gak apa-apa kan?", tanya Dinda yang khawatir akan sahabatnya tersebut

"Eh iya Ra lo gak apa-apa kan, mana lo sampai jatuh segala lagi gara-gara nabrak tuh cowok", ucap Laura yang tak kalah khawatir betigu juga dengan yang lainnya

"Eh panda, lo gak kenapa-napa kan, gak ada yang luka kan kalo ada yang luka kita ke UKS aja yuk", ajak Kartika

"Ne, Gwaenchanha (iya, aku baik-baik aja), udah gue gak ada luka kok tenang aja gue kan kuat, jadi jangan pada khawatir deh lo pada gue bukan anak kecil lagi tau", jawab Rara dengan tenang meyakinkan sahabat-sahabatnya

@ Di Kantin

Ke-enam cewek-cewek itu pun sudah duduk di meja kantin yang memang di sediakan khusus untuk mereka ber-enam. The gilrs ya itu lah julukan mereka selama di sekolah ini. Rara dan sahabat-sahabatnya yang terkenal di sekolah ini sebagai geng cewek yang populer di kalangan para siswa, walaupun mereka terkenal di mata siswa yang lain maupun guru-guru tak menjadikan mereka tinggi hati dengan kepopulerannya dan dengan senang hati mereka membantu jika di perlukan.

Rara yang masih terpesona dengan cowok dingin yang ditabraknya yang belum Rara tahu siapa sebenarnya yang dia tabrak tadi sampai-sampai ia melamun sambil senyum-senyum sendiri dan hanyut akan pikirannya.

"Jayden oppa, kayaknya aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama sama cowok dingin itu", batin Rara sambil menyebut nama Jayden dalam lamunannya.

@ Di Tempat Jayden

Hhhaaaaiccchhuuu", Jayden pun bersin dan merasa ada yang menyebut namanya, tapi siapa pikirnya.

"Apakah ada seseorangyang sedang membicarakan aku di belakangku?", gumam Jayden yang saat ini sedang di kelas kuliahnya.

"Eh Jayden, lo gak sakitkan sampai bersin segala?", tanya Dava sahabatnya

"Iya tenang aja gue gak sakit kok, kayaknya ada yang ngomongi gue dari belakang", jawab Jayden pada Dava yang menganggukan kepalanya

Jayden dan Dava adalah sahabat dari mereka SD dan sampai kuliah pun mereka masih bersahabat dan selalu di tempat yang sama. Jayden sudah menganggap Dava seperti saudara.

Saat ini Jayden dan Jordan berusia 20 tahun dan sekarang mereka kuliah di salah satu universitas terbaik yang ada di Jakarta. Mereka di perkuliahan telah memasuki semester 5 yang hanya berbeda jurusan saja namun masih satu fakultas yang tentu saja mereka akan selalu bertemu. Jayden yang gemar dengan bisnis pun hingga ia mengambil jurusan manajemen bisnis sedangkan Jordan memilih jurusan manajemen keuangan. Jayden yang memilih jurusan manajemen bisnis itu dikarenakan dia selalu kagum dengan daddynya yang bisa memimpin perusahaannya, ia berharap bisa mengikuti jejak sang daddy dalam perusahaan yang suatu hari nanti akan ia gantikan posisi daddynya.

# Back to Kantin

Rara yang masih melamun pun membuat para sahabatnya kebingungan saat melihat Rara senyum-senyum sendiri.

"Eh gilrs liat deh Rara ngapain senyum-senyum sendiri kayak orang gila", ucao Bella pada yang lainnya

"Lah iya ya tuh anak dari tadi begitu emang apa sih yang Rara lamunin kalo kesambet gimana", Kartika yang penasan akan tingkah Rara

Dina pun mencoba untuk membuyarkan lamunan Rara yang dari tadi buatnya senyum-senyum sendiri.

"Woi Panda, lo lagi melamun apaan sampe segitunya senyum-senyum sendiri kayak orang gila lo, kesambet setan tau raso deh loh", ucap Dina sambil menempuk pundak Rara agar kembali sadar dari lamunannya

"Aaahhh...wah lo buat gue mau jantungan tau gak, kaget gue tau kalo gue jantungan beneran gimana coba kesel gue ama lo. Dan enak aja lo ngatain gue kayak orang gila", sahut Rara yang masih kaget karena ulah Dina

"Lagian lo senyum-senyum sendiri udah kayak gila tau gak lo", ucap Dina sewot

"Sudah-sudah daripada kalian ribut terus mending kita pesan makanan, gue lapar banget ini ntar keburu masuk kelas", ucap Kartika yang memegang perutnya karena kelaparan

"Oke deh kita pesen makanan samaan aja ya, kita pesen nasi goreng pak Mamad aja gimana?", tanya Rara pada sahabatnya dan mereka mengangguk sebagai jawaban

"Eh panda jangan lupa minumnya es teh manis ya gak gilrs", cicit Laura pada Rara yang berjalan untuk memesan makanan mereka

"Oookkeee...", teriak Rara dari jauh

Sesampainya Rara di tempat pak Mamad pun langsung memesan makanan.

"Pak Mamad nasi goreng spesial ya 6 porsi untuk Rara sama teman-teman yang biasa kita pesen ya pak di meja biasa kita duduk ya", ucap Rara pak Pak Mamad

"Oke siap neng Rara ntar bapak anter makanannya kalo udah siap, minumnya apa neng?", tanya pak Mamad

"Es teh manis ya pak 6 juga, makasih pak mamad jangan lama ya Rara udah laper nih", jawab Rara dengan tersenyum

"Oke neng", sahut pak Mamad

Beberapa Menit kemudian pesanan Rara dan sahabatnya pun datang yang di anter oleh pak Mamad dan mereka pun menikmatinya. Rara dan yang lainnya pun menikmati makanan mereka hingga bel pun berbunyi.

Setelah selesai makan mereka ber-enam pun masuk ke kelas mereka yang mana akan ada pelajaran bahasa Inggris dan gurunya pun termasuk salah satu guru killer dan disiplin waktu.

"Ayo buruan bentar lagi pelajaran sir Edward, ntar kita di hukum kalo telat, kalian mau?", Tanya Dinda pada mereka berlima termasuk Rara

"ogah banget gue kalo di hukum tuh guru killer meskipun gue suka ama pelajarannya, ya udah ayo ke kelas keburu sir Edward sampe kelas", sahut Rara yang tidak mau sampai di hukum oleh guru killer tersebut.

~•~•~

Selamat membaca readers kesayangan

Maaf kalo ceritanya kurang menarik karena author masih pemula

Jangan lupa jadikan favorit ya, like, komen dan dukung author ya biar tambah semangat

Vote yang banyak ya!!! terima kasih semuanya ,🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

alisa 12

alisa 12

cheer up sis💪

2021-08-15

0

Mimi Dhava

Mimi Dhava

semangat. aku mampir.

2020-06-10

2

Komeng🔥

Komeng🔥

jangan lupa saling dukung kak, mampir nyak

2020-04-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!