Senyuman itu

Jam pelajaran pun telah habis dan bel pun berbunyi dengan nyaringnya yang menandakan waktunya pulang sekolah.

teng...teng...teng...teng

Rara dan kelima sahabatnya tengah merapikan buku-buku mereka yang ada diatas meja untuk dimasukkan ke dalam tas mereka masing-masing tetapi sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing mereka akan pergi ke taman yang ada di dekat sekolah mereka. Setiap hari mereka selalu datang ke taman itu setelah pulang sekolah dengan berjalan kaki ke taman itu hanya sekedar untuk duduk santai sambil mengobrol apa yang akan mereka bahas.

"Eh guys kita ke taman biasa yang tempat kita nongkrong habis sekolah oke?", tanya Rara pada sahabatnya

"Oke panda", jawab mereka serempak

Setelah selesai merapikan buku-buku mereka pun keluar dari kelas menyusuri koridor kelas mereka dan berjalan melewati parkiran ketika sampai di parkiran langkah kaki Rara pun berhenti setelah melihat seorang laki-laki yang tidak sengaja ia tabrak waktu di kantin, setelah diamati wajahnya oleh Rara dan ia pun mencoba mengenali laki-laki tersebut yang ia yakini bahwa Rara mengenalnya. Setelah beberapa menit berpikir Rara pun tahu siapa orang ia tabrak dan ia lihat di parkiran, dan laki-laki yang Rara kenal itu pun namanya ialah Kenzo Aditama yang merupakan seorang ketua osis sekolah SMA Negeri KEBANGSAAN yang dikenal sebagai sosok ketua osis yang dingin kepada siapapun dan ekspresi wajahnya selalu datar serta jarang tersenyum kecuali kepada keluarga dan sahabat dekatnya. Namun Rara lupa siapa nama laki-laki itu walaupun Rara sering mengikuti kumpul-kumpul osis, karena Rara dan sahabatnya juga seorang anggota osis yang ditempatkan di bagian kedisiplinan yang membuat banyaknya siswa takut dengan sikap Rara saat ada waktunya razia sekolah yang diadakan dua minggu sekali agar siswa-siswa tetap menjalankan peraturan sekolah, yah walaupun masih banyak juga siswa yang suka menyoraki Rara dan gengnya.

Rara yang pada dasarnya berjalan dukuan dan berhenti tiba-tiba membuat para sahabatnya pun kebingungan karena Rara berhenti jalan, apakah ada sesuatu yang terjadi? Begitulah dalam pikiran sahabatnya.

Dina pun berjalan mendekat untuk mengetahui apa yang membuat Rara berhenti berjalan dan terlihat seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu.

"Eh woi panda lo lagi mikir apaan sih sampe-sampe lo berherti jalan, emang apa yang lo lihat hah sampe bengong lagi ntar kesambet setan mau lo", ucap Dina sambil melambaikan tangannya di depan wajah Rara hingga tersadar

"Eng...enggak mikir apa-apa kok ya udah yuk kita lanjut jalan ke taman sekarang", jawab Rara yang matanya masih melihat ke arah Kenzo dan ia terkejut saat melihat Kenzo yang tersenyum dengan manisnya dan itu pun membuat Dina paham dengan sikap Rara yang berhenti tiba-tiba

@ Di Taman

Sesampainya ditaman mereka langsung mencari sebuah pondok kecil yang ada di taman untuk mereka duduk dan bersantai sambil menikmati hembusan angin yang mereka rasakan. Setelah duduk Laura langsung memulai pembicaraan mengenai Rara yang begitu terpesona akan ketampanan si ketua osis di sekolah mereka yang terkenal dinginnya.

"Ra, gue mau tanya lo kenapa sih senyum-senyum sendiri gitu kayak orang gila?", tanya Laura pada Rara dengan rasa penasarannya

"Emm...gak kok gue gak apa-apa, emang salah ya kalo gue senyum. Senyum kan termasuk ibadah", jawab Rara sambil tersenyum

"Gak apa-apa gimana, dia aja senyum-senyum gitu tuh gara-gara kakak ketua osis sekolah kita tau gak yang dikenal orangnya yang dingin", sahut Dina yang tahu kebenarannya dan itu sukses membuat yang lain terkejut karena Rara bisa-bisanya mikirin orang yang dikenal dingin itu

"Hah... Serius lo Ra mikirin kak Kenzo, ketua osis kita yang itu, atau jangan-jangan lo suka lagi ama tuh ketua osis jujur aja deh Ra", ucap Dinda yang juga mewakili yang lain atas pertanyaan yang sama

"Oh jadi namanya kak Kenzo ya yang gue tabrak tadi, gue gak tau apa gue emang suka ama kak Kenzo. Yang gue tau itu saat kita masuk osis gue udah tertarik ama kak Kenzo, jantung gue selalu berdetak kencang saat gue liat dia", jawab Rara jujur pada sahabatnya

"itu artinya lo suka sama kak Kenzo, gue juga ngerasa kalo lo suka sama kak Kenzo saat kita kumpul-kumpul osis lo selalu aja natap kak Kenzo segitunya kayak orang jatuh cinta. Tapi kok lo bisa sih suka sama kak Kenzo yang dinginnya minta ampun itu kayak gak ada yang lain", ucap Bella yang tak habis pikir dengan Rara

Rara pun hanya bisa menghela nafas, dia pun juga merasa bingung dengan perasaannya sendiri. Apakah benar dia sudah jatuh cinta sama kakak kelasnya yang itu.

"Ya, gue juga gak tau kenapa gue bisa suka sama kak Kenzo yang jelas hati gue seneng aja gitu liat kak Kenzo apalagi saat di dekat kak Kenzo", sahut Rara tersenyum manis walau lagi kebingungan dengan perasaannya sendiri sambil mengangkat bahunya

Saat mereka tengah asik ngobrol, tiba-tiba Rara meneriaki nama kakak kelasnya, yaitu Lily. Lily adalah kakak kelas Rara yang mempunyai wajah cantik, kulit putih ditambah dia mengenakan hijab saat kemana-mana termasuk juga memakai hijab ke sekolah, Rara sangat dekat dengan Lily dan Rara pun berniat untuk menjodohkan Lily sama oppa kesayangannya siapa lagi kalau bukan Jayden. karena menurut Rara, Lily adalah orang yang pantas untuk oppa-nya, Rara pin tahu kalau oppa-nya dan Lily sering bertukar pesan atau pun teleponan dibelakangnya. Saat pertemuan pertama antara Jayden dan Lily itu ketika berawal dari Jayden yang sedang menjemput Rara sekolah dan melihat Lily yang sedang mengobrol dengan adiknya, sejak saat itulah Jayden langsung meminta nomor hp Lily pada adiknya ketika telah sampai di rumah.

"Lily eonni, sini!", teriak Rara saat melihat Lily yang sedang jalan-jalan di taman itu dan Lily pun langsung menghampiri Rara

@ Flashback On

Hari telah menunjukkan pukul 14:00, dimana Rara sedang menunggu Jayden untuk menjemputnya. Rara pun mengeluarkan handphonenya dari dalam tas untuk menelpon Jayden.

"Assalamu'alaikum, yoboseo Jayden oppa. Oppa kapan sampainya, Rara udah kepanasan ini oppa", rengek Rara dengan manja

"Wa'alaikumsalam panda oppa, bentar lagi sampai kok tunggu aja ya", jawab Jayden

"Oke awas lama ya, nanti Rara marah sama oppa. Bye!", kata Rara dengan nada yang kesal

"Hahaha oke-oke oppa akan cepat, bye!", Jayden pun langsung mematikan telepon dan kembali fokus menyetir

Rara pun menunggu Jayden di halte depan sekolahnya, dan ia tak sengaja melihat Lily yang baru keluar sekolah dan akan pulang. Tapi sebelum Lily melanjutkan langkahnya Rara langsung saja memanggilnya untuk duduk bersamanya sambil menunggu Jayden dan mereka pun mengobrol dengan santainya.

Setelah menunggu 10 menit, akhirnya Jayden pun tiba di sekolah Rara dan langsung mendekat ke arah Rara yang sedang berbicara dengan seorang wanita yang tidak Jayden tahu siapa wanita tersebut, Jayden lalu melambaikan tangannya ketika Rara melihatnya telah sampai.

"Jayden oppa, sini duduk dulu", Rara juga melambaikan tangannya bermaksud mengajak Jayden ikut duduk dengan mereka dan Jayden pun langsung menuruti perkataan adiknya

Ketika Jayden mendekat, sontak membuat Lily menolehkan wajahnya yang ingin tahu siapa yang Rara panggil dan itu langsung saja membuat Jayden maupun Lily saling menatap dan jantung mereka pun berdetak dengan kencangnya.

"Astaga cewek ini cantik sekali apalagi dia memakai hijab dan kenapa jantungku berbunyi kencang sekali semoga saja tidak ada yang mendengarnya", gumam Jayden dalam hatinya ketika melihat Lily yang menurutnya sangat cantik

"Ya tuhan, apa aku mimpi ya kok bisa ada cowok setampan dia", kata Lily dalam hatinya

Rara yang paham akan situasi pun langsung membuyarkan lamunan oppa dan kakak kelasnya itu agar tidak terlalu jauh berkhayal.

"Ekhem... Apakah sudah selesai acara tatap menatapnya, kalo kalian saling suka kenapa gak langsung kenalan aja. Oppa kenalin ini Lily eonni kakak kelas Rara dan Lily eonni kenalin ini Jayden oppa, oppa tertua Rara", ucap Rara berdehem pada mereka berdua sambil memperkenalkan keduanya dengan nada sindir yang jahil dan itu membuat keduanya malu dan wajah mereka pun memerah seperti tomat

"Ya udah, Lily eonni kami pamit pulang duluan ya atau eonni mau ikut kami sekalian kami antar. Bolehkan oppa Lily eonni kita antar sekalian", ucap Rara memohon pada Jayden agar mengizinkan Lily ikut mereka

"Eng...", belum sempat Lily menolak ajakkan Rara, Jayden pun langsung memotong Lily berbicara dan setuju dengan usulan adiknya

"Oke, ayo kita berangkat", ucap Jayden dan membuat Lily terkejut tapi ia tidak bisa menolak ajakan Rara karena Rara memaksanya untuk ikut

Setelah mengantar Lily ke rumahnya akhirnya Jayden dan Rara pun menuju rumah mereka dan setelah beberapa menit mereka pun sampai, ketika Rara hendak masuk ke dalam kamarnya ia langsung menahan adiknya.

"Panda, oppa boleh minta nomor hp Lily gak sama kamu?", tanya Jayden pada Rara dengan malu-malu

Rara pun tersenyum dengan penuh arti melihat tingkah Jayden yang ingin meminta nomor hp Lily dan Rara pun langsung memberikannya kepada Jayden.

"Oppa kalo oppa suka sama Lily eonni langsung jadian aja, Rara dukung kok hubungan kalian", kata Rara yang menjahili oppa-nya dan tersenyum dengan penuh arti

Jayden yang telah mendapatkan nomor hp Lily pun hanya bisa tersenyum dan menggarukkan kepalanya yang tak gatal akibat ucapan Rara yang menurutnya sindiran.

@ Flashback Off

Selamat membaca readers kesayangan

Maaf kalo ceritanya kurang menarik karena author masih pemula

Jangan lupa jadikan favorit ya, like, komen dan dukung author ya biar tambah semangat

Vote yang banyak ya!!! terima kasih semuanya ,🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

redi

redi

thor up nya kapan udah aku like loh?

2020-03-27

0

(HIATUS) Haru-kun 🍒 V a.k.a L

(HIATUS) Haru-kun 🍒 V a.k.a L

Semangat kakak

Salam kenal dari aku 😊😊😊

2020-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!