🍂🍂🍂
Aku pasti sedang bermimpi kan? kenapa pria brengsek ini bisa ada di depanku? pria yang sudah merenggut segalanya dariku. Menghancurkan semua mimpiku. Kenapa anak-anak ku bisa berada di rumah nya dan bersama nya? sebenarnya apa yang terjadi?
Chris dan Elina bertatapan untuk waktu yang cukup lama, tanpa sadar mata mereka tidak berkedip saat melihat satu sama lain. Seperti nya mereka berdua sama-sama kaget, meskipun ini pertemuan kedua mereka setelah kejadian one night stand itu. Mereka sama-sama memperhatikan satu sama lain, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Memastikan apakah benar Chris/Elina orang yang sama yang telah melewatkan malam bersama.
Wanita ini kan? benar, dia benar-benar wanita malam itu. Wajahnya kampungan nya itu masih tidak bisa ku lupakan. Dia sama sekali tidak berubah. Apa yang membuatku bisa menyukai tidur bersama wanita yang sederhana seperti ini? mau apa dia kemari?
" Wah, kakak lihat Mama dan om ini. Mereka saling menatap dengan penuh cinta. " Amayra melihat keduanya saling menatap untuk waktu yang cukup lama
" Tatapan penuh cinta apanya? kamu salah paham deh " Adhy yang peka terhadap situasi, bisa merasakan aura permusuhan di antara Chris dan Elina yang saling menatap.
Setelah bertatapan cukup lama, tanpa banyak bicara pada Chris. Elina membawa kedua anaknya pergi dari rumah itu. Namun, Chris tidak membiarkan mereka pergi. Adhy sudah menduga bahwa ada yang tidak beres dengan hubungan Chris dan Elina. Si kembar bertanya tanya, kenapa orang tua mereka sangat tidak akrab? seperti tidak pernah saling mencintai satu sama lain. Mereka bingung, bagaimana mereka bisa lahir ke dunia jika kedua orang tuanya saling membenci seperti ini?
" Kamu mau bawa mereka kemana? mereka tidak bisa pergi !" tanya Chris sambil menarik tangan Amayra dan Adhy
" Tentu saja membawa mereka pulang, mereka anak-anak ku. Anda siapa melarang kami pergi? Hah?!" Elina menatap tajam Chris
" Anak anakmu? hey wanita kampung, mereka adalah anak keluarga Tarant. Anak anakku "
Elina kaget, langsung tercengang saat mendengar Chris mengakui kedua anaknya adalah anak-anak nya juga. Adhy dan Amayra terlihat marah saat ibu mereka dihina oleh Chris.
Beraninya dia menghina Mama! walaupun dia papa kandungku, tapi kalau dia menghina Mama. Aku juga tidak akan menerima dia. Batin Adhy geram
Apa dia sudah tau kalau Adhy dan Amayra adalah anak-anak nya? Ini pasti akan terjadi seperti di film-film drama. Setelah ini, mereka yang notabene nya adalah orang kaya pasti akan mengambil Adhy dan Amayra dariku.Tidak bisa begitu, dia dan keluarganya tidak boleh mengambil anak-anak ku.
" Jangan bicara sembarangan pak! mereka adalah anak-anak saya ! anda halu ya?!"
Elina menggandeng kedua anaknya itu, menuju ke gerbang rumah mewah Chris. Namun, disana ada beberapa bodyguard Chris yang menghalangi jalannya.
" Hey! kalian minggir sana !" teriak Elina kepada para bodyguard itu
Chris menunjukkan selembar kertas pada Elina, surat Tes DNA yang menunjukkan bahwa si kembar adalah darah dagingnya. Dan karena itu alasan terkuat, Chris tidak bisa membiarkan Elina membawa Adhy dan Amayra pergi begitu saja.
" Anak-anak ini adalah milikku, milik keluarga Tarant. Aku tidak akan membiarkan mu membawa mereka pergi !"
Benar, ini persis dengan apa yang pernah kulihat di drama.
" Haa.. selembar kertas tidak akan bisa membuktikan apa-apa. Tapi perasaan dan hati yang membuktikan nya" Elina menghela napas
" Apa maksud kamu?"
" Saya adalah Mama mereka. Dan mereka tidak punya Papa seperti anda. Mana mungkin saya mempunyai anak dengan pria sesempurna anda, pak?" kata-kata Elina menjadi sarkastik, membuat Chris sedikit terdiam.
Chris tidak menyerah, ia berusaha membujuk kedua anak kembar itu untuk ikut bersamanya. " Adhiyata, Amayra, ikut papa saja yuk. Papa bisa memberikan semua yang kalian mau. Kalian bisa tinggal di rumah ini.
Aku tidak bisa membiarkan darah daging ku, hidup kesusahan bersama wanita kampungan ini. Anak anakku, harus hidup terjamin.
Adhy dan Mayra memang sedikit tergoda dengan tawaran dan bujukan Chris, terkadang mereka pernah iri dengan anak-anak lain yang hidup berkecukupan. Bahkan hidup mewah, namun memiliki keluarga yang lengkap adalah impian utama mereka.
" Maaf, tapi kami tidak kenal sama om. Jadi kami tidak akan tinggal sama om. " kata Adhi tegas
Mama sudah bersikeras membesarkan kami. Mana mungkin kami memilihmu yang baru saja kami temui.
" Ya, kami mau pulang sama Mama " jawab Amayra sambil menggenggam tangan Elina. Elina tersenyum haru melihat kedua anak nya yang patuh dan sayang padanya.
" ta-tapi kalian kemari kan untuk mencari ayah kalian? dan kalian sudah menemukan nya, masa kalian pergi begitu saja sih?" tanya Chris sedih
" Itu memang benar, tapi kenyataan tidak seperti harapan nya om. " Adhi menghela napas
" Apa maksud kamu nak?" tanya Chris tak mengerti
" Sebelum nya kami berharap kalau papa kami adalah orang yang berbudi luhur dan baik hati seperti Mama kami. Tapi, ternyata kami salah " kata Adhi
" Papa baik hati kok " Chris percaya diri
" Tidak, papa jahat. Papa sudah menghina Mama dengan kejam. Padahal selama ini Mama sudah membesarkan kita sendirian. Lalu kemana saja papa selama ini?" kata Mayra
Kakak, lihat aku juga bisa mengatakan sesuatu yang dewasa seperti mu.
Bagus Amayra, kali ini otak kamu jalan juga. batin Adhy merasa bangga kepada adiknya itu
Lagi-lagi Chris terdiam, ia bingung bagaimana menjelaskan hubungan nya dengan Elina ya ng sangat tidak baik itu. Jelas-jelas Elina juga masih sangat membenci nya. Chris pun tidak ada perasaan apa-apa padanya. Bagaimana Chris menjelaskan kalau mereka ada karena sebuah kecelakaan? Rasanya tidak pantas Chris menjelaskan hal seperti itu pada anak kecil yang berusia 6 tahun.
Namun, ia menurunkan sedikit egonya. Chris meminta maaf pada Elina yang sudah menghina nya sebelumnya. Kali ini si kembar berhasil membuat Chris yang sombong itu meminta maaf pada Elina.
" Saya minta maaf, karena sudah menghina anda. " Chris mengulurkan tangannya pada Elina.
" Iya " jawab Elina ketus, dan tidak membalas uluran tangan Chris.
Dia pikir dia itu cantik atau merasa dirinya sempurna? bagaimana bisa dia begitu dingin dan tidak menerima jabatan tanganku yang mahal ini.
Chris menahan amarahnya di depan kedua anaknya. Elina terlihat sangat membenci Chris, padahal baru dua kali bertemu tapi kebencian itu terlihat sangat jelas di matanya untuk Chris. Alasan kebencian nya adalah, pemaksaan Chris terhadap nya 7 tahun lalu dan tidak ada kata maaf satupun darinya.
Sebenarnya apa yang membuat Mama sampai membenci om Chris?
" Papa sudah minta maaf sama Mama kalian, jadi apa kalian mau tinggal sama papa?" tanya Chris ramah kepada kedua anaknya
" Maaf om, kami mau ikut Mama kami pulang " kata Adhy
" Papa mohon jangan pergi ya " Chris mengatupkan tangan nya di depan si kembar
" Anda dengar kan pak? mereka mau ikut Mama nya pulang " Elina tersenyum puas
" Papa janji akan melakukan apapun agar kalian tinggal disini ! papa Janji !"
Aku tidak percaya ini tidak akan berhasil. Aku sudah kehilangan harga diriku di depan wanita kampung ini.
" Om janji?" tanya Adhy dengan seringai di wajahnya
" Adhy ! " ujar Elina kaget dengan pertanyaan Adhy yang seolah-olah setuju dengan Chris
" Papa janji "
Demi anak-anak mu Chris, kamu harus menahan amarahmu.
Akhirnya hari itu Elina dan kedua anaknya masuk ke dalam rumah mewah milik Chris. Disana mereka dilayani oleh pelayan, Elina merasa risih dengan semua keadaan itu.
" Kalian itu kenapa sih? tadi kalian mau pulang sama Mama, tapi kalian malah setuju tinggal disini? apa kalian benar-benar ingin hidup dengan pria itu?" tanya Elina kesal
" Bukan begitu Ma, Adhy cuma berfikir secara realistis aja. Kita kan gak mungkin pulang ke Yogjakarta malam-malam. Pasti kita sampai di rumah dini hari atau subuh. Bus juga pasti udah gak ada kalau malam-malam, jadi untuk malam ini kita tinggal dulu disini aja "
" Logika mu benar juga Adhy, tapi besok kita pulang ya " Elina tersenyum dan mengelus kepala Adhy, anak sulungnya itu.
" Iya ma " jawab Adhy dan Amayra patuh
Kalau soal pulang sih, kita lihat aja besok Ma. Batin Adhy seperti sudah memikirkan sesuatu yang besar di kepalanya.
Setelah kedua anaknya selesai mandi, Elina menyisir rambut Amayra yang panjang dan mengikatnya. Malam itu, kedua anaknya tertidur di kamar yang luas dan mewah. Berbeda dari kamar mereka yang berada di desa. Tidak disangka sangka, Adhy dan Amayra yang biasanya tidak nyaman berada di tempat yang asing.
" kok bisa ya mereka tidur selelap ini? padahal biasanya mereka sulit tidur jika berada di tempat asing. Bahkan saat menginap di rumah Bu Linda, mereka tidak bisa tidur sama sekali. Apa itu karena tempat ini membuat mereka nyaman?" gumam Elina, sambil menyelimuti kedua anaknya yang tertidur lelap itu.
Elina tidak heran, melihat keberanian si kembar yang nekad pergi ke ibu kota untuk mencari ayah kandung mereka. Ia sudah menebak bahwa kecerdasan Adhy dan kecerdikan Amayra memungkinkan mereka untuk melakukan hal yang tidak terduga dan selalu mengejutkan Elina. Elina juga tidak bisa marah, karena ia tau ia juga bersalah, tidak memberitahu kan tentang papa kandung mereka. Itulah alasan yang membuat si kembar nekad.
" Padahal Mama ingin kalian bertingkah seperti anak kecil lainnya. Tapi kalian itu spesial. Mama bahkan tidak bisa marah pada kalian. Mama sayang kalian " Elina mengelus kepala Amayra dan Adhy dengan penuh kasih sayang
KLAK
Chris membuka pintu kamar itu pelan-pelan, dan ia menghampiri si kembar. Elina masih menatapnya dengan penuh kebencian dan kewaspadaan.
" Bisa tidak anda ketuk pintu dulu sebelum masuk?" tanya Elina sinis
Wanita itu selalu bersikap sinis padaku. Padahal baru 2 kali bertemu, beraninya dia.
" Bagaimana bisa aku mengetuk pintu saat aku tau kedua anak ku sedang tertidur?" Chris menatap sinis Elina, membalikkan kata-kata nya.
" Mau apa anda kemari ?"
Entah kenapa melihatnya membuatku teringat malam itu. Aku tidak suka melihat nya.
" Tentu saja melihat anak-anak ku, mereka terlihat sangat mirip denganku " Chris takjub lalu tersenyum sambil memandangi Adhy dan Mayra yang sedang tertidur pulas itu. Ia tak mengira bahwa dirinya sudah menjadi ayah dari dua anak. Kenyataan yang baru ia ketahui setelah 7 tahun.
" Mereka hanya anak-anak saya, bukan anak anda "
" Aku tidak mau berdebat disini, kita bicara diluar " ucap Chris dingin
Elina mengikuti Chris ke ruang kerja nya. Elina dan Chris duduk berhadapan. Chris menyiapkan kertas dan sebuah cek di tangannya, tak lupa ia juga membawa bolpoin.
" Tulis berapa yang kamu inginkan?"
" Apa maksud bapak?"
Kok rasanya ini seperti dialog di dalam drama. Elina sadarkan dirimu, disaat seperti ini kamu masih memikirkan drama.
" Tidak heran sih kalau kamu tidak mengerti hal yang sederhana seperti ini. Kamu kan dari kampung " Chris tersenyum sinis
" Lagi-lagi anda menghina saya pak Chris " Elina mengepal tangannya, rasanya ia ingin memukul pria itu.
Di depan anak anak saja dia baik padaku. Dan inilah sifat aslinya. Tampan saja tidak cukup untuk menjadi orang baik. Benar juga, dia kan brengsek.
" Sudahlah, tulis saja berapa yang kamu mau di cek itu, anggap saja biaya untuk meninggalkan Adhiyata dan Amayra bersamaku "
" Oh jadi ini maksud kamu? Sial, aku tidak tahan lagi !" Matanya terlihat marah
BUK
Elina melayangkan pukulan nya di wajah Chris, hingga pria itu terjatuh ke lantai. Chris memegang sudut bibirnya yang berdarah karena pukulan Elina.
" Kamu ini wanita, bagaimana bisa kamu sekuat ini?" Chris keheranan
" Tentu saja, seperti yang anda katakan saya memang anak kampung. Tapi saya kuat untuk melawan anak manja seperti anda pak Chris ! " Elina tersenyum meremehkan
SREK
SREK
Elina merobek cek dan kertas perjanjian, ia melempar nya ke wajah Chris. " Saya akan membawa anak-anak saya pulang besok, dan jangan berharap anda bisa menemukan kami. Kami bisa bersembunyi lebih baik dari yang anda kira. Bahkan selama 7 tahun pun, anda tidak bisa menemukan saya dan anak-anak saya. " Elina tersenyum sinis
Aku Elina, bukanlah wanita yang bisa ditindas. Aku adalah ibu dari dua anak, aku membesarkan mereka dengan darah dan keringat ku. Tidak akan kubiarkan siapapun merebut mereka dariku.
" Apa kamu bilang? hey ! wanita bar-bar!" seru Chris sambil menunjuk Elina dengan marah
" Saya tidak akan minta maaf "
Elina meninggalkan Chris sendirian disana. Negosiasi antara Chris dan Elina pun gagal pada malam itu. Chris kebingungan karena Elina tidak mau menyerahkan si kembar padanya, bahkan menolak uang dari Chris.
🍂🍂🍂
Keesokan harinya, setelah sarapan pagi di rumah Chris. Elina benar-benar serius dengan perkataan nya untuk membawa si kembar kembali ke tempat tinggal mereka.
" May, kita harus bicara berdua " bisik Adhy pada Mayra
Saat kedua orang tuanya sibuk berdebat, mengenai tempat tinggal mereka. Adhy dan Amayra berbicara berdua dengan serius.
" Kakak, gimana dong? apa yang harus kita lakukan?"
" Tentu saja kita harus menemukan akar permasalahan yang membuat mama dan papa berpisah. Jika kita bisa memecahkannya maka hubungan mama dan papa akan membaik. Ya, setidaknya mereka tidak akan saling membenci seperti ini "
" Kakak benar, tapi kita tidak tahu apa yang membuat mereka saling membenci. "
" Untuk mengetahui semua itu kita harus tinggal di sini. "
Karena pasti kesalahan nya ada pada papa.
" Lalu bagaimana dengan Mama?"
" kita juga harus tinggal dengan Mama dong "
" Kakak ada ide?"
" Aku ada ide " jawab Adhy dengan penuh keyakinan
Disinilah misi Adhy dan Mayra menyatukan kedua orang tuanya yang sama sekali tidak saling mencintai itu dimulai.
Setelah selesai berdiskusi dan mendapatkan izin dari Elina, Adhy dan Mayra dengan kompaknya mengatakan ingin berbicara berdua dengan Chris. Chris sudah pede merasa kalau dirinya akan dipilih oleh si kembar.
" Om, kami mau bicara serius " Adhy menyilangkan tangan nya di dada
" Silahkan " Chris memasang wajah ramah
Mereka pasti memilih tinggal denganku
" Kami bisa tinggal dengan om, tapi ada syaratnya " kata Amayra
" Syarat? apa itu? katakan apa syarat nya?" tanya Chris semangat
" Om harus bisa membujuk dan mengambil hati Mama kami. "
" APA?! apa tidak ada syarat yang lain nak?" tanya Chris berharap ada syarat yang lain
" Tidak ada "
" bagaimana kalau papa belikan kalian.. "
" Cukup! syaratnya hanya itu, tidak ada negosiasi lagi ya " kata Adhiyata memotong ucapan Chris
Ya ampun, bernegosiasi dengan anak-anak ini lebih sulit daripada bernegosiasi dengan klien ku di kantor.
" Kalian bilang aku harus mengambil hati mama kalian? begitu?"
Adhy dan Amayra mengangguk kompak. Chris menghela napas. " Mengambil hati wanita kampungan dan barbar itu? "
...--***--...
Hai Readers jangan lupa udah baca, kasih like nya juga ya. Komen nya juga boleh 😊 biar author tambah semangat 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
ciru
cakeep Mayra
2023-06-23
0
SyaSyi
bagus thor cerita nya
sudah aku masukan favorit
2021-09-14
1
Arina Nugraha
benci bilang cinta loh nanti
2021-09-13
1