Keesokan harinya Naya mulai terbangun dari tidur panjangnya.
seperti biasa, naya yang selalu memeluk guling saat tidur. kali ini pun sama, namun ada yabg aneh dengan gulingnya kali ini. "sejak kapan gulingku jadi sebesar ini?" tanpa ia pedulikan, ketika ia membuka matanya dengan sempurna sosok guling yang ia peluk adalah seorang laki-laki asing.
"Aa...... kamu siapa, kamu maling?" naya terus memukuli badan lelaki itu, siapa lagi kalu bukan badan raynand suaminya.
"aw.. aw.. sakit tau, stop!" raynand mencekal kedua lengan naya dan menatapnya.
"lepas... dasar maling ga ada akhlaq, udah maling malah tidur di sini juga."
"stop panggil aku maling, aku ini suami kamu"
Naya yang mendengar raynand mengaku sebagai suaminyapun ia malah tertawa, karna pasalnya ia merasa bahwa ia tidak mengenal lelaki yang ada di hadapannya.
"astaga.. sejak kapan si ada maling ngaku-ngaku jadi suami orang? ga lucu tau?"
tanpa membalas ucapan naya, raynand lalu mengambil ponsel dan menunjukkan foto pernikahan mereka.
melihat dirinya berada di dalam foto tersebut, naya syok hingga mulutnya terbuka.
"tutup mulut kamu"
"bagaimana ini bisa terjadi, aku ga pernah kenal sama kamu. bagaimana aku bisa menikah dengan mu?"
Raynand mulai bercerita tentang kejadian dimana ia di tinggalkan oleh calon istrinya dan juga naya yang sedang mabuk.
Seketika naya langsung menjatuhkan badannya kembali ke atas tempat tidur.
"ini ga mungkin, aku ga mau nikah sama pria ini tuhan.." naya menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.
"stop dengan sikap berlebihan kamu, justru aku yang harusnya seperti itu. kenapa tuhan hanrus menikahkanku dengan wanita antik sepertimu?"
mendengar celotehan raynand, naya langsung terbangun dan tidak terima dibkatai antik oleh suaminya sendiri.
"apa kamu bilang, antik?"
raut wajah naya kini semakin tidak enak di pandang karena marah.
"ya gimana ga antik, kamu itu seperti barang lama yang langka yang berdebu lusuh dan juga kusam karena debu. lihat penampilan kamu"
"kalau aku antik, kenapa kamu menikahiku? kenapa tidak mencari wanita lain yang sangat cantik seperti siskamu itu. dan pokoknya aku ga mau nikah sama kamu!"
"jangan sebut wanita itu lagi, dan walaupun sekeras apapun kamu nolak tapi pada kenyataannya kita sudah menikah. dari pada kita ribut terus, mending kita buat perjanjian."
"perjanjian?"
"iya perjanjian tentang pernakahan kita" raynand lalu turun dari tempat tidur dan mengambil selembar kertas dan sebuah pulpen.
kini mereka mulai mengisi dengan peraturan baru.
¤ Isi Perjanjian:
1.harus bersikap romantis di hadapan orangtua.
2.pihak 2 tidak boleh ikut campur ataupun ingin tau urusan pihak ke 1, namun pihak ke 1 berhak tau semua tentang pihak ke 2.
3.kita akan bercerai secepatnya.
4.tidur satu ranjang namun tidak boleh melakukan kontak fisik satu sama lain.
pihak1 :Raynand prisma agara
pihak2 :Kanaya arza malik
Surat perjanjian di buat oleh raynand, naya yang merasa tidak adil iapun protes.
"ga ada protes, karena kalau protes aku akan bilang ini ke ayah orang tua kamu dan mereka akan merasa kecawa. kamu suka?" raynand mennyunggingkan senyuman.
karena naya yang begitu menyayangi orang tuanya, ia akan melakukan perjanjian itu.
tok..tok..
"siapa?" ucap raynand
"bibi den, nyonya menyuruh anda dan mba naya untuk sarapan bersama di bawah" ucap bi inah dari balik pintu.
"iya sebentar lagi bi"
ketika mendengar suara art, naya baru menyadari bahwa ia tidak berada di rumahnya melainkan rumah raynand.
"aku mau mandi, lebih baik kamu diam di sini"
raynand pun melakukan kegiatan mandinya beberapa menit dan kini ia keluar hanya dengan sebuah handuk yang melingkar di pinggangnya.
naya yang melihat itu langsung menutup matanya dengan tangannya. raynand yang melihat hal itu malah semakin menggoda naya dengan berdiri di hadapannya.
"ihh sana minggir aku mau lewat tau" naya langsung berlari ke kamar mandi dengan rasa malu karena selama ini ia tidak pernah melihat laki-laki asing berpenampilan seperti itu di hadapannya.
melihat tingkah naya, raynand merasa sangat puas karena berhasil mengerjai istrinya itu.
setelah selang beberapa menit naya keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk kimono yang berada di kamar mandinya.
ia menyentuh raynand yang sedang memakai kaosnya dengan jari telunjuknya.
seketika raynand langsung berbalik.
"kenapa?" raynand menatap naya dari ujung kaki hingga rambutnya. melihat naya yang tidak memakai kacamata bulatnya, ia seperti melihat orang lain. karena setelah mandi naya begitu terlihat segar dan cantik. berbanding terbalik saat ia mengenakan kacamatanya dan rambutnya yang seperti acak-acakan.
"aku harus pakek apa?"
"sudah kuduga, kamu buka lemari itu dan kenakan pakaian yang ada di dalamnya. aku ga mau kamu memakai pakain kucelmu"
naya pun segera mengambil pakainnya dan langsung menggantinya di kamar mandi.
"sejak kapan cewe antik itu bisa secantik itu?" raynand masih mengingat saat naya mengenakan baju mandi di hadapannya.
-
Raynand dan juga Naya kini bergabung di meja makan bersama keluarganya. saat mereka tengah asik sarapan pak wilan mulai membuka perbincangan.
"ray, kamu mulai saat ini harus bekerja di perusahaan"
mendengar ucapan ayahnya raynand langsung menghentikan kegiatan makannya.
"tapi pa, papakan tau ray males harus kerja dinkantor"
"ray, kamu ini sudah menikah. kamu haru bekerja untuk membiayai kehidulan keluarga kamu terutama istri kamu"
"iya ray kamu harus belajar dewasa" tambah rayhan
tanpa memperpanjang, ray langsung kembali ke kamarnya tanpa sepatah katapun. hal itu membuat naya segera menyusul ke kamar raynand.
naya yang melihat isi kamar berantakan ia langsung mendekati suaminya yang duduk di balkon kamarnya.
"dasar manja" ucapan naya di sadari oleh raynand
"apa kamu bilang, manja?"
"iya, kamu manja. kamu ga bisa apa-apa di banding kak han"
"jangan bandingin aki dengan kak han, karna kamu belum mengenal kami ngerti!" kini raynand menjadi semakin kesal.
"aku tau aku belum mengenal kalian, tapi aku tau kalau kak han itu lebih bertanggung jawab dari pada kamu"
"apa maksud kamu dengan bilang seperti itu?"
"jelas aku bilang gitu, karena kamu sudah menikahiku seharusnya kamu harus mempunyai pekerjaan dan menghasilkan uang. karna kamulah yang bertanggung jawab atas hidupku dan juga hidupmu."
"apa kamu tidak mampu bekerja seperti kak han?"
"stop, aku akan buktikan kalau aku bisa lebih dari kak han. dan aku akan menyumpal mulutmu dengan apa yang akan aku hasilkan" raynand lalu turun ke bawah meninggalkan naya sendiri di dalam kamar.
sedangkan naya, ia tersenyum melihat tingkah suaminya itu.
.
.bersambung
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments