"Enak ya, mamah kamu kerepotan ngurus adik-adik kamu, ternyata kamu enak-enakan sama laki-laki" Herman berbicara pada Tiara sambil menatap tajam.
"Tuh kan bener kata gua geh apa" batin Tiara.
"Aku tadi ada tugas, bukannya maen kok yah" jawab Tiara mencoba berbohong agar tidak dimarahi.
"baru juga ditinggal sebentar udah bilang capek jagain adik-adik, lah pan itu anaknya" batin Tiara.
"Tugas apa kamu sampe jam segini? pulangnya di anterin laki-laki lagi," teriak Herman sampai banyak pasang mata menatap mereka.
"Lah gimana gak di anterin pulang sama temen, orang mau pulang aja gak bisa, karna gak ada ongkos," jawab Tiara dengan nada sedikit tinggi.
"Alesan aja lu"
Herman langsung menyeret Tiara pulang,
setibanya didepan pintu.
"Kenapa yah?" tanya Mely pada suami tercinta nya.
Herman mendorong tubuh Tiara hingga tersungkur.
"Nih anak kamu, enak-enakan dia sama laki-laki" jawab Herman masih melotot ke arah Tiara.
"Dia ini emang dasar anak h*r*m yang br*ngs*k, gua kerepotan lu malah pergi maen, dasar lont* p*l*cur" teriak Mely sambil menjambak dan membenturkan kepala Tiara ke tembok hingga berkali-kali.
Tiara hanya diam terisak-isak sambil meringis.
"Hiks hiks sakit mah" ucap Tiara karna merasa sangat kesakitan.
"Diam lu pel*cur" triak Mely sambil menampar bibir Tiara, lalu mendorong tubuh Tiara keluar hingga Tiara tersungkur.
Tidak sampai disitu,
Mely menyeret Tiara ke luar sampai ke comberan,
di sana Tiara dibanting hingga masuk ke comberan.
"Mah sakit, ampun mah" ucap Tiara sambil terisak-isak, dia sangat kesakitan dan dia malu pada orang yang berlalu lalang di sana.
Setalah puas memukuli Tiara,
Mely dan Herman pergi, meninggalkan Tiara dan anak-anak nya.
"Inilah kenapa aku gak mau tersenyum terlalu lebar di luar sana, karna setelah tersenyum pasti akan berakhir seperti ini seakan aku tidak boleh bahagia"
batin Tiara, sambil masuk ke kamar mandi, ingin membersihkan badannya yang bau.
Saat Tiara selesai membersihkan tubuhnya, adik tiri Tiara menghampiri nya.
"Tiara aku lapar" pinta adik tiri Tiara yang bernama Dino.
"Ambil makanan mu sendiri" jawab Tiara ketus.
"Gak ada makanan" jawab Dino.
"Beli lah sana, ngapain minta gua" jawab Tiara, dengan mata berkaca-kaca,
sebenarnya Tiara tidak mau kasar kepada adiknya, tapi terkadang Tiara juga merasa kesal pada adiknya yang tidak sopan padanya.
"Entar aku bilangin mama lho Tiara" ancam Dino,
Tiara tersenyum getir lalu menatap mata Dino sambil melotot.
"Bilang aja sana gua gak takut, gua capek, tapi kalian gak pernah ngerti jadi buat apa gua takut, bilang sana, biar lu puas liat gua mati" jawab Tiara dia sudah sangat kesal.
Dino hanya menatap dengan nyalang, Dino itu berumur 6tahun, tapi sudah sombong dan angkuh pada Tiara.
Mamah dan ayahnya slalu mengajarkan dino dan Keke adiknya Dino, kalo dia gak boleh takut sama Tiara, apa yang Tiara ucapkan lawan saja,
sekalipun dari kecil yang merawat dino dan keke itu Tiara.
"Assalamualaikum" terdengar salam dari luar,
Tiara keluar "Walaikumsalam"
"Dari mana Hans?" tanya Tiara ke adiknya, adik satu-satunya yang satu ibu dan satu ayah, kebetulan Hans juga memilih ikut mamahnya.
"Dari main bola ka" jawab Hans
"Kaka baru pulang?" tanya Hans pada Tiara.
"Iya"
"Dipukulin lagi??" tanya hans lagi karna melihat ada luka di lengan kakaknya.
"Ya pastilah, kaya gak tau mamah aja" jawab Tiara.
"Hans laper ka, ada uang gak buat beli makan?"
"Lah ngapa lu pada minta gua?, dari tadi kan ada mama, harusnya kalian mintalah ke mamah, gua gak selamanya punya uang Hans"
jawab Tiara dia sudah kesal ke semua adiknya rela lapar dari pada minta ke mamahnya.
"Lah boro-boro minta ka, nasi aja gak masak" jawab Hans.
"Lah dari tadi mereka ngapain aja?" tanya Tiara frustasi,
"Biasa, mesra-mesraan apa lagi?" jawab Hans terkekeh.
"Tadi katanya capek" batin Tiara.
"Ok, ntar gua liat dulu ada berasnya gak" jawab Tiara dan berlalu mencari beras, untungnya beras masih ada, dia pun segera memasak di penanak.
Sambil menunggu nasi masak, Tiara mengorek celengannya, diambil beberapa lembar uang untuk beli sayur,
"Nih Hans, beli sayur Mateng ya, tiga macem aja, gua gak ada uang lagi"
Hans mengangguk dan berlalu ke warteg.
Setelah nasi masak, Tiara mengambil kan makan untuk Hans, Dino dan Keke,
Tiara menatap mereka dalam, sebenarnya Tiara tidak mau judes kepada adik adiknya, tapi mau gimana lagi Tiara suka terbawa emosi karna kelakuan mamahnya.
"Tiara gak makan?" tanya Dino,
"Udah makan aja, gua masih kenyang" jawab Tiara.
Tiara menghela napas, memang Keke dan Dino gak pernah manggil Tiara dengan sebutan ka,
karna sedari kecil memang mamahnya mengajarkan mereka memanggil nama ke Tiara dan Hans.
Berbeda dengan Hans yang memang adik kandung Tiara, dia memanggil ka ke Tiara karna sedari kecil ayahnya mengajarkan Hans untuk tetap menghargai Tiara.
BERSAMBUNG.....
hallo kaka salam kenal dari aku 👋
aku penulis baru disini jadi harap dimaklumi ya kalo ada salah dalam penulisan atau yang lainnya 🙏
jangan lupa tekan ❤️
like and komen ya karena novel ini masih baru jadi butuh bantuan dukungan dari kalian semua 🙏
Terimakasih
assalamualaikum
sampai ketemu lagi ya dan semoga suka i
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
auliasiamatir
itu Mak nya atau dajal sih thor
2022-01-14
0