* flashback on *
"Dasar anak ha__ram, an--jing lu, bikin gua malu aja," teriak Meli sambil membabi buta, memukul, menjambak, menampar, mendorong serta melempar beberapa barang tepat ke wajah Tiara.
Tiara tidak pernah melawan ketika dipukul oleh ibu kandungnya, dia cuma menangis menahan sakit.
Melihat Tiara menangis, Meli merasa geram. "Enggak usah nangis-nangis sialan! mau dikasihani orang lu hah?" Meli menampar mulut Tiara agar berhenti dari tangisnya.
Tiara pun terdiam, Tiara sangat menyesal telah curhat pada teman Meli,
dan teman Meli itu langsung menasehati Meli agar tidak terlalu kasar pada Tiara.
Sementara Meli itu tidak pernah terima kalo sampai ada orang yang membela Tiara,. karena itulah saat ini dia sedang memberi pelajaran pada Tiara agar ke depannya Tiara tidak berani lagi curhat pada siapa pun.
*flashback off*
Lamunan Tiara buyar saat Sean datang dan menyodorkan air untuk Tiara. "Nih minum!"
Tiara menerima air tersebut. "Makasih." Tiara tersenyum sambil mengedipkan matanya.
"Ck jangan suka sok cantik ya!" kata Sean sambil memutar bola mata malas,
tentu saja itu hanya akting karena sebenarnya di dalam hatinya dia merasa gemas.
Tiara memanyunkan bibirnya. "Jangan sok cantik katanya, lah kan emang gua mah cantik," jawab Tiara membanggakan dirinya.
Sean dan Tiara pun tertawa karena kepercayaan diri Tiara.
Tiara mengedarkan pandangannya.
"Ke mana Yaya sama Nova?" tanya Tiara karena tidak melihat kedua sahabat wanitanya itu.
"Masih di warung," jawab Sean santai sambil melirik Tiara.
"Oh." Tiara hanya ber oh saja.
"Ra, bokap lu masih ada kan?" tanya Sean pada Tiara yang tiba-tiba saja sudah menulis di sebuah buku kecil.
Tiara menatap Sean sekilas lalu kembali menulis,
"Masih, emangnya kenapa nanyain bokap gua? mau ngelamar lu?"
tanya Tiara heran, karena tiba-tiba Sean menanyakan tentang ayahnya.
"Nggak apa-apa, entar gua anterin pulang ke bokap lu aja gimana? mau nggak?" kata Sean sambil menatap tajam ke leher Tiara.
Tiara merasa heran, dia mendongak. "Eh kok gitu?" Tiara bingung, sambil merapikan buku dan alat tulisnya.
"Lu diapain lagi sama nyokap lu? sampai leher lu merah dan sedikit bengkak gitu?" tanya Sean pada Tiara yang duduk di seberangnya.
Tiara diam, Tiara memejamkan matanya, menghela napas lalu membuangnya kasar.
"Kemaren gua curhat sama temennya nyokap gua, tapi gua malah dipukul,
gua sebenarnya pingin pergi Yan, tapi gua gak tega sama adik-adik gua, tapi kalo bertahan pun rasanya gua gak kuat, salah ngomong sedikit nyokap pasti marah, tau gak Yan gua kayanya nyesel sudah dilahirkan, kalo tau begini lebih baik gua gak usah dilahirkan" ucap Tiara dengan wajah tertunduk.
Sebenarnya Tiara enggan curhat pasal kehidupan pribadinya pada sahabat-sahabat nya itu, tapi Tiara juga butuh pendengar.
"Kalo lu minta saran gua, gua nyuruh lu pergi Ra, mending lu ikut bokap lu atau nenek lu aja gimana?"
jawab Sean dengan berjalan mendekati Tiara, lalu menggenggam tangan Tiara, mengelusnya pelan berharap Tiara dapat mengerti.
"Eh ada apa ini? tau-tau udah ada yang nangis aja?" tanya Yaya yang tiba-tiba datang bersama Nova.
"Lu nggak apa-apa kan Ra?" tanya Nova.
"Gua nggak apa-apa, lu orang lama amat sih?" jawab Tiara sambil tersenyum ke Yaya dan Nova.
Sean menghela napas,
"selalu aja begitu, slalu ingin terlihat kuat padahal rapuh" batin Sean.
_____
"Wey udah pada jajan aja nih" Abi datang bersama Angga, Abi dan angga duduk bersebrangan dengan ke 3 sahabat cewenya sedangkan Sean masih berdiri dibelakang Tiara.
"Kalo mau ambil aja gak usah pura-pura nanya, basi tau gak" ketus Tiara dan Sean tersenyum.
"Wey Sean ngapain lu disitu, sinilah duduknya, udah kaya cewe aja lu kalo disana" teriak Abi yang membuat semua orang terkekeh,
Sean pun manggut-manggut dan duduk dekat Abi.
"ehmm" tiba2 Angga berdehem kasar, membuat semua sahabatnya menoleh ke arahnya.
"kenapa lu?" tanya Sean ke Angga,
"Nggak apa-apa, Ra lu nggak apa-apa kan?" tanya Angga pada Tiara.
"Nggak apa-apa, emangnya gua kenapa?" kebiasaan Tiara ditanya slalu balik tanya.
"Kok mata lu berair? lu habis nangis.??" kata Angga sambil menunjuk ke arah mata Tiara,
Tiara hanya tersenyum menanggapi.
"Ra nanti pulang sama gua ya, gua sekalian mau ke bokap gua ngambil uang" ajak Nova sambil memakan cemilan yang dia beli.
"Enggak nov gua nunggu bokap tiri gua ajalah, gua gak bawa ongkos" tolak Tiara sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Udah bareng gua aja, tapi kita muter-muter dulu ya" ajak Abi sambil tersenyum
..."gua ikut, Angga lu ikut gak??" kata Sean melirik pada angga...
"hmmm" jawab Angga singkat sambil memainkan teleponnya.
Merasa tidak diajak Nova dan Yaya bersuara,
"Trus kita gimana?" tanya Nova dan Yaya bersamaan.
"Lu ikut aja, kan Angga sama Sean sendirian" ajak Tiara karna tidak enak hati pada Yaya dan Nova.
"Gua ikut Sean" jawab Angga singkat.
"Eh enggak, gua yang sama Tiara lu sama Abi aja, ada yang mau gua tanyain," kata Sean seraya menatap Tiara.
"Yaudah deh gua sama Yaya pulang aja berdua" jawab Nova sambil melirik ke arah Sean dan Abi.
Yang di lirik pura-pura tidak lihat,
Yaya sebenarnya suka sama Abi,
dan Nova suka sama Sean,
hanya saja mereka malu untuk mengungkapkan perasaan mereka,
karna kata mereka hanya laki-laki yang bisa mengungkapkan perasaan,
wanita harus jaga diri.
BERSAMBUNG.....
hallo kakak salam kenal dari aku 👋
aku penulis baru disini, jadi harap dimaklumi ya kalo ada salah dalam penulisan atau yang lainnya 🙏
jangan lupa tekan ❤️
like and komen ya karna novel ini masih baru, jadi butuh bantuan dari kalian semua 🙏
terimakasih
assalamualaikum
sampai ketemu lagi ya 🙏 dan semoga suka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
auliasiamatir
langsung favorit deh
2022-01-01
0
Via🔥💰
kasihan tiara..
2021-10-29
0