.
.
.
Mobil yang dikendarai darren berhenti tepat didepan rumah besar Revandra. ya, atas keinginan Kennan Darren langsung membawanya kerumah adik bungsunya itu.
segera Kennan turun diikuti darren dibelakangnya.
" apa Nada sangat bahagia disini ??" tanya Kennan sambil memandang seluruh kawasan Rumah
" tentu saja, suaminya itu terlalu mencintainya kak.." balas Darren yang kemudian melangkah masuk.
dari dalam keluar seorang gadis kecil cantik berusia 12 tahun yang tersenyum bahagia ketika melihat Darren yang hendak masuk.
" papa darren !!!" teriak Zakia yang langsung berhambur kepelukan Darren.
" astaga... papa lupa jika punya anak gadis sebesar ini.." Darren menyambut pelukan Zakia.
" baru saja q mau mengunjungi papa.." ucap Zakia penuh rasa bahagia.
" benarkah ?? maafkan papa yang mengabaikanmu sayang.. ya ampun.. kenapa kau terlihat cantik sekali.." puji darren.
" tentu saja. q kan sudah besar.." jawab Zakia, yang beralih menatap kennan yang memandang mereka berdua dengan memasukkan kedua tangannya disaku celana.
darren yang menyadari mengikuti tatapan Zakia menuju kennan.
" itu paman Ken, kakak tertua papa darren dan mama Nada." ucap darren pasti. Zakia menjawab dengan senyuman
Zakia berjalan mendekati kennan, dan langsung mencium tangan kennan.
" selamat datang paman, maaf Zakia tidak terlalu ingat." sapa Zakia dengan Ramah.
" tidak masalah, " jawab Ken dengan santai.
" ayo masuk, mama sedang bermain dengan Naren dan sikembar." ajak.Zakia yang menggandeng kedua pamannya itu.
setelah masuk kedalam Zakia terus membawa Kedua pamanya menuju tempat dimana mamanya berada.
"mama !!! lihatlah siapa yang datang ?!!!" teriak Zakia penuh rasa gembira.
tepatnya ditaman belakang, seorang wanita yang masih terlihat muda sedang bermain dengan 3 putranya menoleh kesumber suara dimana namanya dipanggil.
senyum bahagia mengembang dibibir Nada ketika tau siapa yang datang.
" Narren, paman darren datang sayang.." ucap Nada pada baby Naren yang sedang bermain bola.
Naren yang memang dekat dengan Darren sangat antusias ketika mendengar nama pamannya itu.
" paman... " Naren berlari kearah Darren.
Darren membuka tangannya dan menerima pelukan dari keponakannya itu.
" wah.. jagoan sedang bermain ya..??"tanya Darren sambil melepas pelukannya.
" iya, dia siapa ??" tanya naren polos sambil menunjuk Kennan.
" itu paman Ken, kakaknya mama sayang.. seperti Naren yang juga seorang kakak.." Ucap Nada penuh kelembutan ketika memperkenalkan Kakak tertuanya itu.
" Kau sangat lembut Nada. kakak benar-benar merindukanmu." Ken membuka tangannya, tanpa berkata Nada berhambur kepelukan Kennan.
" maafkan kakak yang tidak ada ketika kau menderita," lanjut Kennan.
" jangan katakan itu kak.. q sekarang sudah baik-baik saja.." balas Nada yang melepas pelukannya.
"Naren tidak dipeluk ???" pertanyaan Naren membuat Kennan berjongkok, mengusap lembut pipi Naren.
" sini paman peluk, kau pintar sekali.." Kennan menarik Narren dalam pelukannya. kennan benar-benar bahagia dapat berkumpul dengan semua keluarganya yang kini semakin bertambah ramai.
setelah acara pelukan penuh haru, semua berkumpul diruang keluarga. Kennan, Darren dan Zakia bermain bersama dengan Naren dan sikembar, mereka terlihat bahagia dengan canda tawa masing-masing.
Nada meraih ponselnya hendak menghubungi suami tercintanya.
tut..
tutt..
tut..
" halo sayang.. kau merindukanku ??" jawab Revandra
" hentikan rayuanmu, anak kita sudah besar semua.. " timpal Nada
" memangnya kenapa, meski anak-anak nanti sudah dewasa q akan tetap seperti ini.." balas Revandra.
" iya, terserah kau saja. oh ya, kau sibuk tidak dikantor ?? jika tidak pulanglah.. kak Ken datang " ucap Nada penuh semangat.
" benarkah ?? baiklah.. q akan segera pulang." tanpa menunggu jawaban Nada Revandra mematikan panggilannya.
Nada hanya dapat menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya.
sedangkan Revandra senang bukan main dikantor.
" Yess... akhirnya q ada alasan untuk pulang.." ucap Revandra kegirangan.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
3 semprul
like 👍
2021-12-18
0