Kamis manis...
Happy reading yes
******®
Pagi menjelang, Naya sudah bersiap akan menghabiskan satu hari ini bersama kekasihnya yang sebentar lagi akan pergi memenuhi tantangan dari keluarga nya.
Naya hanya bisa berdoa dan memberikan dukungan secara penuh kepada sang kekasih agar mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan cepat agar mereka bisa bersama sama.
Jika Naya pikir pikir apa yang dia alami lebih mudah dari orang tuanya dan juga kakaknya, namun apa Naya sanggup jauh dari sang kekasih selama satu tahun? entahlah, belum lagi apakan ujian ini akan berhasil, Naya pun tak dapat memberikan jawaban bagi pertanyaan nya sendiri, hanya mampu berharap semoga berjalan dengan baik.
"Fuh... " Devan meniup wajah Naya yang sedang melamun, alhasil Naya di buat gelapan sendiri karena terkejut.
"Ah kakak, sejak kapan ada disini? " tanya Naya heran, pasalnya dia tidak mendengar suara mobil Devan berhenti di depan rumahnya, sedangkan dirinya duduk manis di teras rumah.
"Kamu asik melamun sayank, jadi tidak tau, aku bahkan sudah di sini lima menit yang lalu" jawaban Devan sukses membuat Naya melongo tak jub, se parah itukah dia melamun.
"Hay malah melamun lagi, kamu ini melamun apa sih? kenapa gak ngajak kakak kalo mau melamun? " canda Devan.
"Apaan sih kak, Nay hanya sedang memikirkan apa Nay bisa jauh dari kakak selama itu? " jujur Nay pada akhirnya dengan kesenduan di wajahnya.
"Eh eh jangan sedih sayank... kita tidak akan berpisah lama kok, hanya setahun dan aku akan berusaha dengan secepat dan sebaik mungkin agar kita bisa segera bersama, doain kakak ya" terang Devan dengan nada yang lembut dan mengusap pipi Naya dengan sayang.
"Iya kak.. Naya akan selalu doain kak Devan " pasrah Naya pada akhirnya.
"Oke sekarang kita berangkat saja, dari pada nanti kesiangan" ajak Devan.
"Ayo kak, tidak usah pamit, tadi aku udah bilang, dan kebetulan mereka juga sedang pergi ke rumah Daddy dan Mommy nya kak mala" Naya menjelaskan, dan memang semenjak Tia mempunyai anak, kini Naya memutuskan untuk memanggilnya kakak, karena biar bagaimana pun Tia sekarang sudah menjadi kakaknya.
"Ya sudah kalo begitu ayo" Devan menarik tangan Naya dengan semangat dan mereka mulai pergi untuk menghabiskan waktu bersama seharian ini.
Selama perjalanan mereka mengobrol apa saja, dari mulai obrolan ringan hingga menjurus ke pernikahan. Devan berharap agar semua berjalan dengan lancar dan tanpa halangan berarti.
"Sampai..... " ucap Devan dengan riang.
"Ah sejuknya suasana pantai ini.... dari mana kakak tau jika aku suka pantai? " tanya Naya heran, karena Devan begitu tau banyak hal tentang dirinya.
"Aku mencari tau lah" jawab Devan santai.
"Kakak ish.. " Naya pura pura marah dan berjalan mendahului Devan.
"Jangan ngambek sayank, aku selalu berusaha mencari tau apa saja yang kamu suka dan tidak kamu suka" akhirnya Devan menjelaskan setelah langkahnya setara dengan Naya.
Devan merangkul pundak Naya dengan posesif, di saat banyak pasang mata melihat kekasih nya itu.
"Kak.... " panggil Naya manja.
"Iya, kenapa? " jawab Devan yang kini sudah berpindah memeluk dirinya dari belakang.
"Apa kakak tau jika kami di sini punya resort pribadi? dan di sewakan? "tanya Naya.
" Hah... masak"Devan sangat kaget mendengar penuturan kekasihnya, dia jadi berfikir sekaya apa keluarga kekasihnya itu.
"Hemm mau aku tunjukin? " tanya Naya.
"Eeee boleh jika kamu ingin" jawab Devan.
Akhirnya mereka berjalan bergandengan menuju resort milik keluarga Angkasa. Naya menjelaskan bahwa semua resort memiliki nama sesuai nama mereka semua.
"Dan ini resort milikku kak, bagaimana baguskan? " Naya menjelaskan dengan antusias dan mengharap penilaian Devan.
"Bagus sayang, semua resort memiliki keunikan tersendiri, dan memang yang paling unik milik om dan tante, hanya saja tidak di sewakan, aku yakin jika disewakan akan sangat banyak yang minat, dan untuk resort atas namamu juga tak kalah bagus hanya saja butuh sesuatu yang lebih unik lagi agar lebih banyak yang suka dan ingin menginap di sini" Devan mengutarakan apa yang sudah dia amati.
"Benarkah? lalu apa kakak punya ide? untuk resort ini? " tanya Naya yang kini sudah bersiap untuk masuk kedalam.
"Ada, dan nanti jika sudah saatnya akan kakak kasih tau" jawab Devan santai.
"Kebiasaan main rahasia rahasian" grutu Naya dan kini mereka sudah masuk dan langsung mendapat sambutan dari menejer resort tersebut.
"Selamat datang nona muda, apa nona berniat menginap? " tanya sang menejer.
"Selamat siang juga pak... tidak saya kesini hanya mampir saja, ingin lihat lihat, dan ya kenalkan ini calon suami saya, namanya Kak Devan" jawab Naya sekaligus memperkenalkan Devan sebagian calon suaminya.
"Oh selamat datang juga tuan muda" kini sang menejer beralih menyapa Devan.
"Iya Pak, panggil Devan saja pak, jangan tuan muda, saya tidak terbiasa" jawab Devan, sedangkan sang menejer langsung menoleh ke pada Naya meminta persetujuan.
"Iya Pak, kan saya pernah bilang, jang panggil saya nona juga, ngeyel ih, kalo tidak panggil mba sama mas saja pak, jika bapak memanggil nama merasa sungkan" terang Naya.
"Baiklah saya akan memanggil mba Naya dan Mas Devan saja" putus sang menejer tersebut.
"Begitu lebih baik" Devan akhirnya menyetujui panggilan itu.
Mereka akhirnya berkeliling melihat lihat semua sisi resort tersebut, tampak Devan sangat kagum dan terpesona dengan semua yang ada di resort tersebut.
Setelah puas mereka beristirahat di taman belakang resort milik Naya.
"Sayank... " panggil Devan lembut.
*****®
Hayo apa ya yang mau Devan katakan?
Penasaran? ikutin terus ya
Jangan lupa like, komen, vote, hadiah, dan bintang nya ya serta jadikan favorit ya..
Salam sayang 😘😘😘😘❤
Love love buat kalian semua
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Maheera Indra
Deon pisah sama Resa pisah empat tahun kakak... nyesek aku nulisanya😭
semangat ya kakak
2022-02-03
1
Yudhi Nita
Wah Naya punya resort juga ya....
2022-01-20
1
Yudhi Nita
nanti melamun berjamaah ini mah 🤭
2022-01-20
1