^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
"Tuan, seperti nya anda salah kamar."
"Apa maksud mu Anton?." tanya pria berbadan tegap dan atletis.
Dia tak lain adalah Bastian Cashel Chris, seorang pria blasteran Australia dan Indonesia, yang kini usianya menginjak 34 tahun.
CEO dari Perusahaan yang bergerak di bidang property.
Anton sang Asisten menjelaskan segalanya, dari mulai kamar nomer 111 yang seharusnya di masuki Bastian, tapi Bastian sepertinya salah kamar dan masuk ke kamar lain.
Dia baru mendapatkan informasi itu dari wanita yang di sewa nya untuk melampiaskan ***** Bastian, tapi anehnya wanita itu mengaku jika tadi malam dia tidak melaksanakan tugasnya karena Bastian yang tidak masuk ke kamar nya.
Mendengar penjelasan Anton, membuat Bastian menjadi bingung.
Yang Bastian tau hanyalah, ia menghabiskan malamnya dengan seorang gadis, lebih tepatnya gadis pemalas yang sepanjang permainan nya di mulai selalu mengeluh sakit, bahkan gadis itu tidak mau menggerakkan pinggul nya sekali saja.
Tapi meski begitu Bastian juga merasa aneh karena Anton bilang jika wanita yang akan memuaskan nya itu wanita berpengalaman, tapi nyatanya gadis yang menghabiskan malam terlarang bersama nya itu bahkan masih virgin.
"Jadi aku benar-benar salah kamar?. ulang Bastian.
Anton hanya mengangguk, dia juga sebenarnya tidak mengerti kenapa sampai ada kesalahan seperti ini.
"Astaga, aku lupa membuang benih ku, dan aku malah menumpahkan semuanya kedalam milik gadis itu." kata Bastian sambil menatap ke sembarang arah.
Keduanya sama-sama terdiam dalam beberapa menit, sampai akhirnya..
"Tuan, bukan kah ini bagus, itu tandanya kita tidak perlu lagi mencari gadis yang bersedia memberikan rahim nya untuk anda." kata Anton.
Mendengar kata rahim membuat Bastian langsung ingat sesuatu.
di rumah Mom nya selalu mengeluh ingin punya cucu, bahkan selalu punya cara untuk menjodohkan nya dengan salah satu anak rekan kerja Dad nya.
Bahkan entah berapa kali Bastian menggagalkan perjodohan nya, dari mulai menghina wanita yang akan di jodohkan nya, atau malah bersikap kasar pada wanita yang di jodohkan dengan nya itu.
"*Kau terlalu pendek, potongan rambut mu juga jelek. Apalagi fashion mu itu.. sangat buruk di mata ku."
"Kau pikir aku sudi menerima perjodohan dengan mu! tidak, dasar gadis tidak tau malu, apa sebegitu tidak lakunya dirimu sehingga kau mau menerima perjodohan ini, Ck.. atau mungkin kau hanya ingin harta ku saja*."
Bastian selalu punya cara untuk terlepas dari perjodohan Mom nya, bahkan sampai Mom nya menjadi cape karena tingkahnya yang seenaknya.
Jika gadis yang menghabiskan malam panas bersama nya kemarin hamil bukan kah itu bagus?, itu tandanya dia akan terbebas dari ancaman perjodohan Mom nya.
"Cepat cari gadis itu." perintah Bastian.
"Baik tuan."
Setelah kepergian Anton, Bastian langsung duduk kembali di kursi kebesaran nya.
tidak pernah terpikirkan jika dia akan mengalami hal sekonyol itu.
Apalagi yang Bastian Ingat jika gadis yang menghabiskan malam terlarang bersama nya itu adalah gadis kecil.
"Kucing kecil yang malang, sebentar lagi dia akan menjadi rahim bayaran ku, dan setelah dia melahirkan keturunan ku dia akan ku buang jauh dari kehidupan ku, benar-benar gadis malang." gumam Bastian sambil tersenyum menyeringai.
Di tempat lain Fallen sudah membatalkan pernikahan nya selalu memilih mengurung diri di kamar.
dia masih trauma dengan malam terlarang nya, belum lagi ketakutan nya akan mengandung, Fallen benar-benar tidak siap dengan situasi ini.
Usianya baru menginjak 21 tahun, sebenarnya untuk pernikahan nya pun Fallen terpaksa memilih menikah muda, itu semua dia lakukan karena Fallen butuh kasih sayang seseorang yang menyayangi nya dengan tulus.
Tapi harapan itu harus sirna, begitupun dengan pernikahan nya, hanya karena Darwin sang kekasih yang mengkhianati cintanya dengan Anha, istri muda Papa nya.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan?." gumam Fallen masih bersedih.
Apakah dia harus berpura-pura tegar seperti biasnya lagi?, Fallen cape terus menerus menyembunyikan perasaan nya.
Dia bukan wanita kuat seperti Mama nya, yang bisa diam saja meski sudah di taburi garam di luka nya.
"Fallen, nama yang di berikan Mama karena aku lahir di hari Valentine dan Mama bilang kalau hidup ku akan penuh dengan kasih sayang karena lahir di hari kasih sayang, tapi nyatanya begini, aku malah memiliki kehidupan yang sangat buruk." kata Fallen sambil menangis.
Tok..tok..tok..
"Fallen buka, ini Papa."
"Ngak mau, Papa pergi, jangan ganggu aku."
"Papa mohon buka pintunya, kamu kenapa membatalkan pernikahan mu, ada apa?." teriak Papa di balik pintu.
Fallen mengambil bantal, dia menutup wajahnya di balik bantal, berharap tidak mendengarkan pertanyaan tentang batal nya pernikahan nya lagi.
Brukkk..
Pintu terbuka.
Papa langsung menyeret Fallen, lalu..
Plakkkk!!
Sebuah tamparan yang sangat keras mendarat di pipi mulus Fallen.
"Apa maksud mu hah!, anak tidak tau diri kamu mau Papa malu Hah.!"
Plakkkk!!
Papa terus menampar wajah Fallen, membuat bekas merah di pipi Fallen.
tapi Fallen? dia malah diam dan tidak melawan.
Beginilah sikap asli Papa nya, pemarah dan selalu mengedepankan ego nya di bandingkan dengan bertanya baik-baik.
"Cepat jawab Papa, Kenapa kamu membatalkan pernikahan mu?."
Fallen menghela nafas nya, percuma jika dia mengatakan yang sejujurnya pun pasti Papa nya tidak akan percaya, dan bahkan mungkin akan menuduh jika Fallen berbohong.
Fallen sudah hafal ecting Istri muda Papa nya, dia malas memulai sandiwara nya.
"Tampar lagi Pa, terus tampar!." kata Fallen sambil tersenyum miring.
Plakkkk!!!
"Dasar anak tidak tau diri, anak dan ibu sama saja, menyusahkan!."
Menyusahkan!!
Bukan kah selama ini Papa nya yang menyusahkan kehidupan nya dan sang Mama, bahkan semua harta yang di miliki Papa nya itu juga milik Mama nya.
Karena sejatinya Papa nya tidak memiliki apa-apa, Papa nya hanya kacang yang lupa pada kulit nya, pria yang melupakan istri dan anak nya setelah sukses.
"Jaga ucapan Papa, Mama itu ngak pernah nyusahin Papa, dimana Papa saat kita butuh semangat buat pengobatan Mama, Papa malah asyik bersama selingkuhan Papa, Papa Bahkan ngak pernah ada di saat kita lagi sedih, itu yang Papa bilang menyusahkan?." Fallen menepis tangan sang Papa yang memegang tangan nya.
Lalu memberikan tatapan penuh kecewa nya pada sang Papa.
"Sekarang Papa keluar dari kamar ku, aku ngak butuh drama kalian, kalian mau uang? harta? ambil, bawa sesuka kalian, dan tinggalkan aku di tempat ini sendirian, karena ini rumah Mama, bukan milik kalian." kata Fallen lalu kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur nya.
Setelah merasa Papa nya sudah keluar dari kamar tubuh Fallen mulai bergetar.
Air mata jatuh membasahi wajah nya, lama kelamaan tangis nya mulai menjadi-jadi, apa ia salah kalau bersikap seperti itu pada Papa nya?, kenapa Papa nya tidak pernah mau menatapnya seperti seorang Papa pada putrinya, dan kenapa Papa nya selalu menyalahkan segala hal pada Mama nya.
"Andai Mama ada, mungkin aku ngak akan pernah merasakan hidup tek-tekan seperti ini lagi, Papa hanya perduli dengan harta, yang Papa mau hanyalah uang, bukan aku putrinya."
________
🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa like coment and Vote!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Meili Mekel
kasian falen
2022-07-01
1
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
wahhhh...ke enakan dong..d suruh ambil harta nya sesuka hati....
2022-06-14
2
Febricha San
Keren
2022-06-10
1