^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
"Hey lepaskan aku!!." teriak Fallen berteriak.
Pria yang tadi datang ke rumah nya malah menculik nya.
dan Fallen sekarang tidak tau kemana dia akan di bawa, yang Fallen tau hanya satu yaitu kata pria yang menjadi supirnya jika majikan nya ingin bertemu dengan nya.
Fallen tidak tau alasan pria misterius itu menculik nya, dia tidak merasa memiliki hutang, atau jangan-jangan Papa nya meninggalkan hutang sebelum berangkat ke luar negri?.
Jika Iya, Fallen akan sangat membenci Papa nya jika semua yang terjadi padanya sekarang adalah ulah Papa nya.
"Tenanglah Nona, saya hanya menjalankan perintah majikan saya." kata Anton.
Tapi Fallen yang takut akan di jual pada Om-om, seperti cerita-cerita novel yang pernah di baca nya, yang kebanyakan di jual Papa nya untuk melunasi hutang nya mana bisa tenang.
Apalagi kondisi tangan nya sekarang terikat dengan tali, membuat Fallen semakin menjadi semakin takut jika dia akan mengalami drama seperti di dunia pernolvelan.
"Berapa hutang Papa?."
Hah?.
Anton yang sedang menyupir menyerhitkan dahinya, bingung dengan ucapan Fallen barusan.
Tak mendapatkan sahutan membuat Fallen kembali menduga yang tidak-tidak.
"Berapa uang yang Papa ku dapatkan hanya dari menjual ku?."
Pertanyaan konyol itu kembali di dengar Anton, membuat pria yang kini usianya sudah matang itu menjadi kembali kaget.
"Nona, majikan saya hanya ingin bertemu dengan anda, untuk kejelasan nya saya tidak tau, karena tugas saya hanyalah memastikan jika anda benar-benar mau di ajak ke rumah majikan saya." kata Anton lagi.
Setelah beberapa menit mobil yang di tumpangi Fallen berhenti tepat di rumah mewah, Fallen yang kesal pura-pura tertidur.
dia ingin memantau keadaan di sekitar rumah mewah ini, partisipasi sebelum terjadi sesuatu hal yang akan membuat nya dalam keadaan gawat.
Anton yang melihat Fallen tertidur tersenyum kecil, jelas dia tau kalau Fallen itu hanya pura-pura tertidur.
sebenarnya dia kasihan pada Fallen yang kehilangan kesucian nya karena tuan nya.
Bagaimana pun dia juga seorang ayah dari dua anak nya, dia juga bisa merasakan rasa sakit jika anak gadis nya di lecehkan dan di tinggalkan begitu saja.
tapi Fallen beruntung karena Bastian mau tanggung jawab dengan nya meski dengan sebuah syarat.
Tapi itu tidak apa, yang paling terpenting rencana Anton yang pertama sudah sukses, dan kini tinggal rencana selanjutnya.
yaitu mempertemukan Fallen dan Bastian.
"Tuan, nona Fallen ada di dalam mobil." kata Anton.
"Suruh dia menemui ku di kamar." titah Bastian santai.
Anton terdiam, dan diam nya Anton membuat Bastian bingung.
"Kenapa?." tanya nya.
"Maaf tuan, nona Fallen sedang tidur, apa harus saya bangunkan?." tanya balik Anton.
"Gendong saja."
Anton mengangguk, dia berjalan ke arah pintu luar, Bastian terdiam sebentar, tapi sedetik kemudian dia berjalan melangkah ke arah pintu utama.
"Stop!."
"Jaga jarak, biarkan aku yang menggendong nya."
Bastian berjalan ke arah mobil nya, dengan santai nya dia memangku tubuh Fallen, lalu melangkah lebar ke dalam rumah nya.
Melihat tingkah posesif Bastian membuat Anton tersenyum.
"Semoga nona Fallen bisa menyembuhkan rasa sakit Bastian pada mantan kekasih nya." batin Anton.
Sedangkan di dalam kamar nampak Bastian yang baru membaringkan tubuh Fallen ke tempat tidur nya.
Fallen yang merem melek mencoba melihat sekeliling ruangan itu, dia melihat sosok yang tengah asyik dengan gawai nya itu.
"Sepertinya aku pernah melihat pria itu, tapi dimana ya, aku lupa." batin Fallen sambil melihat ke arah Bastian.
Merasa ada yang memperhatikan Bastian langsung beranjak berdiri, dia melirik Fallen yang tidur di tempat tidur nya.
"Pelayan!!." teriak nya.
Selang beberapa menit pelayan datang.
"Bawakan aku satu gelas air putih dingin."
"Baik tuan."
Bastian kembali melirik Fallen, membuat Fallen benar-benar ketakutan setengah mati.
apalagi kini Bastian dengan sengaja mendekatkan wajahnya ke wajah Fallen, membuat hidung keduanya bersentuhan seketika.
"Ya Tuhan jangan biarkan pria itu macam-macam pada ku, aku mohon Tuhan." batin Fallen lagi.
"Tuan, ini minum___" ucap pelayan terhenti karena melihat adegan yang tidak seharusnya di lihatnya.
Bastian menjauhkan wajahnya dari wajah Fallen.
lalu menerima segelas air putih itu.
"Kau boleh keluar."
Setelah pelayan pergi Bastian langsung mengunci pintu, tak hanya itu dia juga sudah mengunci semua jendela nya.
Dengan santai Bastian langsung menyiramkan setengah air minum di gelas nya ke wajah Fallen, membuat Fallen mengerejapkan matanya kaget.
"Aaaa!! basah." pekik Fallen sambil mengusap wajah nya kasar.
"Kau pura-pura tertidur!." suara Briton yang terdengar menggema di ruangan kamar itu.
Membuat Fallen langsung melihat ke sumber suara, Fallen menelan ludahnya kasar saat melihat tatapan tajam pria asing di depan nya.
"Siapa kamu!, apa mau mu, dan kenapa kau menculik ku." teriak Fallen sambil menatap pria asing di depan nya.
Bastian tersenyum miring melihat tingkah Fallen yang ternyata cerewet.
"Jangan berteriak pada ku, atau aku akan membuat mu lupa jika kau pernah bisa berbicara." suara yang lantang keluar dari pria itu.
Fallen sedikit takut, tapi sebisa mungkin dia menyembunyikan ketakutan nya.
"Oke, tapi katakan apa yang kau mau dari ku, jelaskan semua nya sebelum aku memanggil polisi dan menuntut mu." tegas Fallen.
"Polisi?." silahkan saja aku tidak takut."
Huh..
Fallen mengepalkan tangannya, dia turun dari ranjang dan ingin mendekati pria yang masih berdiri di tempat nya itu.
Tapi saat satu langkah lagi Fallen sampai di depan pria itu dia malah di buat bungkam dengan gantungan nama yang ada di jas pria di depan nya.
"Bastian Cashel Chris."
Nama yang tidak asing di kepalanya, Fallen seolah mengenal nama itu, sampai akhirnya Fallen memilih membalikan tubuhnya.
"Ada apa? apa kau takut?." tanya Bastian.
Fallen menggelengkan kepalanya.
"Siapa bilang, aku hanya kaget jika sekarang aku sedang berhadapan dengan seseorang yang terkenal, lebih tepatnya terkenal dengan penjahat kelamin." ucap Fallen sambil tersenyum kecut.
Nama Bastian Cashel Chris memang selalu banyak di bicarakan kaum hawa, bahkan teman-teman Fallen juga tak banyak sering ada yang mengaku pernah bermalam dengan pria di depan nya itu.
Dan sekarang yang Fallen takutkan adalah jika pria itu ingin meniduri nya, apalagi sekarang keduanya ada di dalam kamar yang terkunci dari semua juru tempat, membuat Fallen benar-benar takut.
"Fallentina Almira, 21 tahun dan pernah gagal menikah."
Deg..
Dari mana pria itu tau biodata nya?..
"Kau?."
"Aku mau kau menjadi rahim bayaran ku, mengandung bayi ku." suara yang terdengar santai di keluarkan pria bernama Bastian itu.
Membuat Fallen melotot tajam dan langsung mendekati Bastian.
"Ngak akan, dan ngak mau!!." teriak Fallen tepat di wajah Bastian. "Kamu pikir kamu siapa, seenaknya menyuruh ku!." lanjut Fallen berapi-api.
Tidak ada angin tidak ada hujan pria di depan nya meminta nya untuk menjadi rahim bayaran nya, memang pria itu sudah gila, dia pikir rahim Fallen tong sampah apa? yang bisa seenaknya saja di isi dengan sembarang.
Pria di depan nya benar-benar sudah tidak waras, Fallen benar-benar merasa terhina dengan ucapan Bastian pada nya.
Sampai akhirnya..
"Jika kau tidak mau tidak apa, tapi mungkin kau akan hamil mendadak, karena saat kita menghabiskan malam di ranjang yang salah dua hari yang lalu aku telah menanam benih premium ku di rahim mu."
Apa!!!
_________
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa like coment and Vote!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
bini PSJ
astaga premium ujar sidin ae🤣🤣🤣🤣
2024-08-09
2
Febriani Soemantri
Anjiir benih premium kecebong kalee bas 😌😌
2022-10-15
2
💕febhy ajah💕
mampir dimari, semoga tuan rumahnya menarik dan bikin betah. lanjutttttt
2022-09-06
1