Pagi hari di sebuah kamar yang dihiasi warna pink, siapa lagi kalau bukan kamar. Syasya yang masih setia demgan kasurnya dan tidak ada pergerakan sama sekali dari tidur manisnya ini.
"Syasya ayo bangun Sayang sudah pagi nih," kata Mommy Cahya.
"Engh ... masih ngantuk Mom," kata Syasya yang kembali tidur lagi.
"Nanti Luki keburu datang, ini sudah jam 7 loh," kata Mommy Cahya.
"Yasudah jangan salahkan Mommy nanti kalau kamu telat ya." lanjut Mommy.
Dan pada akhirnya Syasya tetap tidak ada pergerakan sama sekali.
*Ditempat lain di sebuah rumah Bramasta melakukan sarapan bersama.*
"Ma, Papa brangkat dulu ya, bentar lagi ada meting sama client, Luki Papa brangkat dulu ya, naik mobil sendiri kan?" kata Papa Luki.
"Iya Pa hati² nyetirnya jangan ngebut²," kata Mama Luki.
"Iya Pa Luki naik mobil sendiri, Papa hati² ya." jawab Luki, setelah Luki selesai sarapan Luki pamitan ke Mamanya buat jemput Syasya.
"Ma Luki brangkat dulu ya kerumah Syasya, takut Syasya nungguin Ma," kata Luki.
"Iya Sayang hati-hati ya bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut ya," kata Mama Luki.
"Iya Ma, Assalamu'alaikum!" kata Luki
"Waalaikumsalam" jawab Mama Luki.
Skip 👉👉👉
Sampailah Luki dirumah Syasya.
"Assalamualaikum Mommy!" kata Luki.
"Waalaikumsalam Luki, udah sampek aja nih mau jemput Syasya ya?" kata Mommy Cahya.
"Iya Mom, Syasya nya udah bangun belum Mom?" tanya Luki ke Mommy Cahya.
"Syasya masih belom bangun Ki, susah dibangunin padahal udah Mommy bangunin bolak balik tetep gak bangun, kamu aja sana yang bangunin Dyasya pasti dia bangun soalnya udah jam 7:30 nih." ucap Mommy.
"Iya Mom, Luki ke atas dulu ya Mom." jawab Luki.
"Iya nanti kalo sudah bangun langsung sarapan ya," kata Mommy Cahya.
"Iya Mom," jawab Luki.
Luki langsung menaiki tangga kamar Syasya dilantai dua sama kayak kamar Kakaknya, cuma kamarnya gak sebelahan sama kakaknya hanya berhadapan jaraknya pun agak jauh.
Sampai didepan pintu kamar Syasya Luki tanpa ketuk pintu duluan dia sudah langsung masuk, karna sudah kebiasaan bagi Luki keluar masuk tanpa ketuk pintu dan itu dimulai dari Syasya dulu.
*Luki*
Aku memasuki kamar Syasya dan disitu aku melihat Syasya yang masih setia dengan kasurnya, aku duduk disampingnya sambil memandang wajahnya.
"Kenapa perasaan ini semakin kuat dan semakin sayang ke kamu Sya, andai saja kamu tau perasaan ku, aku akan sangat senang hati membawa mu dari sini." batin Luki.
Tanpa seizin empunya luki mencium kening Syasya dan alhasil membuat empunya bangun.
"Loh Luki kok ada disini apa jangan-jangan aku mimpi, gak papa deh kalau memang ini mimpi jangan bangunkan aku biarkan aku tidur untuk selamanya jika ini mimpi." batin Syasya.
"Kamu gak mau bangun nih udah hampir jam 8 loh," kata Luki.
"Jangan tidur lagi udah mau telat nih!" lanjut Luki.
"Hah ini beneran kamu Ki, disangka aku mimpiin kamu, ya ampun kok Mommy gak bangunin aku sih, kan Mommy udah tau kalau aku sekarang kuliah," kata Syasya.
"Jangan salahkan Mommy, kamu sendiri yg dibangunin susah. Mommy udah bolak balik bangunin kamu tapi kamu masih tetap setia sama kasurmu, gimana nanti kalau kamu nikah yang ada suamimu dibawa tidur juga. 🤭" ucap Luki.
"Kok bawa-bawa kata suami sih, tau ah bodo amat, dah lah aku mau mandi dulu kamu tunggu dibawah aja," kata Syasya.
"Iya cepetan ya jangan lama-lama," kata Luki.
"Iyaaa, bawel amet sih jadi laki-laki," kata Syasya.
Setelah Syasya mandi dia langsung turun kebawah disana sudah ada Mommy, Papi sama Kakak Syasya.
"Eeeh ada lu toh Ki!" kata Kak Flora.
"Iya Kak, gimana sama perusahaan Kakak? apa gak bangun perusahan sendiri aja Kak." tanya Luki.
"Maunya sih gitu, InsyaAllah bulan depan gue keluar dari perusahaan Papi mau bangun perusahaan sendiri tanpa campur tangan dari orang lain." jawab Kak Flora.
"Wah bagus dong Ra kalau gitu," kata Papi
"Oiya Syasya kok masih belom turun apa masih belum bangun tuh anak," Lanjut Papi.
"Udah kok Pi, Syasya mungkin masih mandi, bentar lagi Syasya turun." Kata Luki.
*Syasya*
"Kok bisa sih ada Luki di kasur aku, apa lagi tadi deket banget, tau ah bodoamet dah aku mandi dulu selesai mandi lansung turunaja," kata Syasya.
Selesai acara mandi, Syasya langsung pakai make up meskipun gak tebal setelah itu turun meneju keruang makan.
"Pagi Mommy! pagi Papi! pagi Luki!" kata Syasya.
"Pagi juga," jawab Mommy. Papi sama Luki barengan jawabnya.
"Hey Dek, Kakak ganteng mu ini gak kamu sapa, apa kamu dah rabun sampai gak ngeliat orang segede dan seganteng Kakak ini," kata Kak Flora dengan PD nya dia bilang kayak gitu.
Aku memang sengaja gak nyapa Kakak karna aku dari dulu selalu dibikin nangis sama kakak, tapi gitu-gitu Kakak selalu jaga dan ngerawat aku meskipun Kakak sibuk.
"Oh ada Kakak ya, disangka tadi itu Pak Rendi kan biasanya yg duduk situ Pak Rendi,😅" kata Syasya.
"Dasar Adek kebo," kata Kak Flora.
"Maaf Kak kan cuma bercanda doang, aku langsung brangkat aja ya Mom, Pi, Kak soalnya dah telat nih," kata Syasya sambil cium pipi Papi sama Mommy dan Kakaknya.
"Yaudah hati-hati ya, Luki hati-hati ya bawah mobilnya jangan ngebut-ngebut." ucap Mommy.
"Iya hati-hati, awas aja sampek ada yang lecet dari Adek aku bisa², Lo gue cincang," kata Kak Flora.
"Iya Mom siap, Lak Flora sadis banget deh jadi cowok, manis dikit kek Kak,😅😄" kata Luki.
"Gila kamu pikir aku Cewek apa! yang bisa bicara manis tapi melukai hati Cowok," ucap Kak Flora.
"Sudah² kapan mau brangkat nya ini kalau debat terus dari tadi," kata Syasya.
"Iya iya kita berangkat sekarang ya, Assalamu'alaikum!" kata Luki.
"Waalaikumsalam." ucap Mommy, Papi dan Kak Flora bersamaan.
Didalam mobil Luki fokus dengan kendaraan nya sedangkan Syasya melihat keluar jendela, dan sampailah di sebuah Universitas ternama di Jakarta. Luki memasuki parkiran mobil, setelah itu luki keluar terlebih dahulu dari mobilnya dan membukakan pintu Syasya.
"Ayo kita jalan bareng?" kata Luki.
"Iya ayo tapi cepet ya jalannya soalnya dikelas pasti udah ada dosen," kata Syasya.
"Iya iya ayo!" jawab Luki.
Sampai dikelas wajah Luki dan Syasya sangat terkejut soalnya dosen masih belom dateng padahal sudah jam 8:38 tapi dosen masih belom dateng.
"Hey Ran kok dosen masih belom dateng ya padahal udah jam setengah sembilan lebih nih?" tanya Syasya ke Rani sabahat Syasya.
"Emang kamu gak buka whatsapp ya kalau dosen sekarang izin, katanya gak masuk soalnya ada kepentingan." jawab Rani.
"Aaahh ... kalau tadi aku buka whatsapp kan aku lanjut tidur nih, gara² kamu sih Ki gak liat whatsapp jadi aku gak bisa tidur lagi deh," kata Syasya.
"Kok nyalahin aku sih, kan bagus kalau gak ada dosen jadi gak kena hukuman," kata Luki.
"Iya juga sih, yaudah kita pulang dulu ya! kan pelajarannya cuma satu, terus kamu kok gak pulang sih ran sama yang lain lagi?" tanya Syasya.
"Ohhh ... kalo masalah kita gak pulang sih, karna bentar lagi ada yang mau ditembak tuh, jadi kita disuruh jadi saksi kalau mereka jadian," kata Nira, Nira adalah sahabat aku juga.
"Siapa sih yang mau ditembak?" kata Syasya yang penasaran siapa yang akan jadian.
"Itu Meka sama Mira mau jadian jadi kita disuruh jadi saksi dan Mira masih ada ditoilet, bentar lagi balik tuh anak jadi kita nunggu mira," kata Rani.
"Owalah gitu ya, yaudah aku gak jadi pulang mau liat juga, kamu gak keberatan kan Ki?" kata Syasya.
"Nggk kok aku ikut kamu aja dah," kata Luki.
Jangan lupa ya like dan komen
aku usahain setiap hari up kalau masih gak ada kerjaan 😁😊**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Dhina ♑
lanjut 👍👍
2020-09-07
1
👑😈βmš てぇLうしフェリー Q上えん👑😈
Semangat ya bin
2020-09-07
3
KopiLampung_GG squaD🤐🤐🤐🤐
bagus
2020-08-11
2