Episode 1

Esok hari nya Alvarendra pergi ke kampus mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi ia ingin segera menemui Vio dan membagi kebahagiaan dengannya. Tiba di kampus Alva tidak sosok Vio di carinya.

"Hai..., kamu lihat Vio?"

"Tidak, sepertinya dia belum datang ke kampus" jawab gadis yang sedang berjalan di lorong kampus.

Kemana Vio..., ponsel pun tidak bisa di hubungi. gumam di dalam hati Alva.

Pagi itu Vio yang masih setia di atas tempat tidur. Seketika Vio ingat ponsel setelah dua hari ia mematikan nya. Vio mengambil benda tipis itu di atas meja dan memencet tombol on of dan menyalakannya.

Banyak panggilan masuk dan pesan chat dari Alva. batin Vio tapi Vio berfikir kalau hari ini ia akan mengajak Alva makan bersama dan mengungkap kan isi hatinya.

"Halo Alva..."

"Vio kamu dimana..?" tanya Alva

"Di rumah ku" kata Alva

"Apa kau tidak kuliah?"

"Sepertinya tidak, apa kamu ada waktu untuk makan siang bersama?"

"Baru saja aku akan mengajakmu, oke aku jemput di mension mu ya?"

"Baik lah aku Tunggu ya Alva" kata Vio.

Alva segera mengendarai mobil nya menuju mension Vio, begitu pun Vio tak sabar menanti kedatangan Alva di mension nya.

Tiba di kediaman Vio sudah berdiri di depan teras, Alva menatap Vio dengan senyuman yang manis.

"Hai.., Vio ayo" Ajak Alva.

Vio segera menaik ke dalam mobil Alvarendra dan menutup kembali pintu Mobilnya.

"Ponsel mu sulit sekali aku hubungi kemana saja?"

"Satu hari ini aku di rumah bahakan aku lupa menghidupkan ponsel ku" kata Vio.

"Sepertinya tempat ini bagus untuk kita bersantai?"

Dan Alvarendra memarkirkan mobil nya di tempat Restoran mewah di new york Alva dan Vio memasuki restoran tersebut memilih meja nomor 9. Lalu memesan makanan di menu yang tersedia di Restoran tersebut.

"Vio aku ada kabar bahagia!" Ucap Alva tanpa ragu-ragu

"Kabar bahagia apa?, boleh aku tau kabar itu?"

"Tentu saja hari ini aku yang traktir, kamu boleh pesan apa saja sepuas mu, karena kamu adalah sahabat baik ku" ucap nya Alva.

"Ayo katakan, aku sudah tidak sabar mendengar nya"

"Vio kamu tau? aku telah di terima cintaku oleh Shakila dan aku sangat bahagia!" Kata Alva dan dia tak sadar membuat hati Vio tersayat perih.

Prang..., sendok yang di pegang oleh Vio jatuh ke lantai.

"Vio hati-hati" Kata Alva dan Alva membantu mengambilkan sendok itu.

"Sori tadi aku ikut bahagia mendengar nya sampai-sampai sendok ku terjatuh."

"Vio..., ayo kata kan apa yang ingin kamu bicara kan?"

"Ah..! aku lupa apa yang ingin aku katakan, sepertinya aku sudah kenyang apa kita bisa pulang sekarang?"

Is love this pain full?" gumam nya Vio dalam hatinya menangis

Alva pergi untuk membayar dan Vio lebih dulu menunggu di dalam Mobil.

Vio kuat Vio. dada ku terasa sakit mendengar semua ini. gerutu Vio.

Seketika Vio mengusap air matanya saat melihat Alva keluar dari ruangan restoran. dalam perjalan Vio tak ada suara nya ke duanya saling diam.

Ada apa dengan Vio sepertinya ada yang beda sejak dari restoran tadi, apa makanan nya tidak enak. gumamnya Alva dalam hatinya.

"Vio" panggil Alva

Vio yang sedari keluar parkiran tak menatap arah depan. Vio menyembunyikan kesedihannya dengan memalingkan wajah nya ke arah kaca samping mobil.

"Iya Alva?"

"Aku janji lain kali aku akan mengajak mu makan di tempat yang lebih enak lagi"

Dia bahkan tidak peka apa yang aku rasakan saat ini. berbisik hati Vio.

"Tidak Alva, tadi makanan nya cukup enak"

"Apa kamu yakin?" Tanya Alva memastikan kalau tidak mengecewakan Vio.

Vio hanya menganggukkan kepala.

"Tapi sepertinya kau tidak menyukainya?"

"Aku sangat suka hanya saja setelah makan mata ku sangat mengantuk" ucap Vio dengan Alasan Agar Alva percaya apa yang di katakan nya.

Tiba di mension Vio segera turun dari Mobil Alva. "Ok Thanks ya Alva"

Vio melangkah cepat tanpa menoleh sapaan dari orang tuanya.

"Vio.."

Sudah berapa hari ini Vio ada yang aneh setiap panggilan ku tak pernah dia jawab sebaiknya ku tanya saja langsung. gerutu Viktoria.

Tok...tok...tok.

"Vio..., apa mommy boleh masuk?"

"Masuk lah mom..." Saut Vio dari dalam

Viktoria pun berhasil masuk ke dalam kamar Vio.

"Vio..., nak ada apa?, sudah beberapa hari ini Mommy perhatikan seperti sedang ada masalah"

Aku harus jawab apa. gumamnya dalam hati Vio.

"Mommy apa boleh Vio pindah ke Amerika?"

"Ada apa?, kenapa tiba-tiba ingin pindah, apa di kampus mu ada yang berani menyakitimu?"

"Tidak ada Mommy hanya saja Vio ingin mencari suasana baru"

Tidak mungkin aku jujur sama Mommy biar lah ini hanya menjadi rahasia ku.

"Sebaiknya kamu bicarakan dulu dengan daddy"

"Please mommy"

"Sebenarnya Mommy tidak setuju kamu pindah. Istirahat lah Momy keluar dulu"

Vio menarik tangan Viktoria.

"Please Mommy"

Tapi tidak ada jawaban dari Viktoria ia berlalu pergi meninggalkan Vio di dalam kamar nya.

Hiks....Hiks...Hiks..., kenapa semua nya tidak ada yang mengerti perasaan ku, bahakan Mommy ku saja tak mengerti. gerutu Vio ia melempar benda ke sembarang Arah.

Pukul 8 malam Keluarga Robertson sudah kumpul di ruang makan.

"Daddy ijin kan Vio pindak ke Amerika" ucap Vio sambil menyuap makanan ke dalam mulut nya.

Seketika Robert mengentikan kegiatannya

"Ada apa di kampus mu?, apa ada yang berani menyakitimu?".

"Tidak ada dad hanya saja ingin mencari suasana baru".

"Kalau itu alasan mu daddy tidak ijinkan!" Ucap Robert tegas.

Aku yakin kamu pasti ada masalah daddy paham betul sifat kamu.gumam dalam hati Robert sang ayah.

"Baik lah, di ijin kan atau tidak aku akan tetap pindah" Vio pun beranjak dari tempat duduk nya.

"Vio..., duduk!" bentak Robert

Seketika Vio pun menetap kan kembali pantat nya di tempat semula.

"Daddy akan ijin kan asal ada alasan tepat"

Apa aku harus ceritakan tapi aku rasa ini konyol jika aku cerita.

"Jawab Vio!" bentak Robert.

Terhentak bentakan Robert Vio langsung menjawab.

"Dady tidak tau rasa melihat orang yang kita cintai bersama yang lain." jawab Vio tegas.

"What!!!"

Vio menggunakan-anggukkan kepala.

"Itulah ke bodoh an kamu Vio, seharusnya bertahan untuk mendapatkan bukan lagi dari kenyataan."

"Vio kenyang Dad Vio ke kamar dulu"

"Good night Dad. Mommy Vio ke kamar ya"

"Ok sayang Good night"

"Vio...!"

Viktoria menahan tangan Robert.

"Sudah Dady biar kan Vio menenangkan hatinya dulu"

"Apa sedalam itu dia mencintai pria sampai-sampai dia akan meninggalkan kota kelahirannya?"

"Kita sebagai orang tua hanya bisa mendukung nya dad" ucap Veronica.

"Keras kepala! sulit untuk di atur"

Ya seperti dady nya keras kepala. batin Veronika.

Satu minggu sudah Vio tidak ke kampus dan tak keluar, Vio keluar kamar pun hanya untuk makan lalu dia kembali ke kamar. Vio blok semua pencariannya. Alvarendra pria tampan yang sebagai sahabat Vio dia bingung mencari Vio, di kediaman nya pun semua penghuni Mension menyembunyikan keberadaan Vio, atas perintah Vio semua membungkam dan menutup rapat-rapat.

...----------------...

Terimakasih All atas like dan Komentar nya

Terpopuler

Comments

Qūuēn🅰īsHā

Qūuēn🅰īsHā

like like

2022-02-23

0

Meimei

Meimei

vio oh vio

2022-01-26

1

ARIS SUSAN

ARIS SUSAN

memang sakit mencintai dalam diam
semangat y vio 🤧

2022-01-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!