Coretan Rasa

Pernah kulukis impian di kanvas kehidupan, tapi aku lupa membubuhkan warna keseriusannya. Pernah pula aku menyajikan harapan, namun aku jua lupa membumbui kepercayaan. Bagiku, kehidupan bukan hanya sekadar berjalan melewati cobaan tapi kehidupan adalah sebuah proses belajar. Belajar di mana kita bisa lebih menerima dan bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan.

Dulu, aku tak pernah merasa memiliki ketakutan pada apapun. Namun semakin bertambahnya usia, ketakutan itu mulai mengetuk setiap pintu di hatiku. Rasa takut itu mulai menyongsong setiap jengkal langkahku.

"Kamu ada masalah apa Del?" tanya seseorang pria dengan garis bibir sejajar.

Dari cara sosok pria itu memerhatikan aku, kutahu bahwa ia adalah pria yang penuh perhatian. Ingin ku luapkan seluruh isi hati ini padanya. Ingin kujelaskan padanya apa yang kurasakan, namun siapalah aku ini?

Menunjukkan pada seluruh dunia bahwa aku tidak baik-baik saja? Ataukah menjejalkan pada Syadam perihal ketidakmampuanku mempertahankan hubunganku bersama dengan temannya Arfan.

Kisah ini bukan kisah Rama dan Shinta yang pantas untuk dipamerkan pada orang lain, bukan pula kisah romantis Romeo and Juliet yang patut dicontoh, kisahku dan Arfan yang telah kandas dan tak pernah berarti cukup aku dan dia saja yang faham.

"Aku baik-baik saja, yes am fine!" ucapku menutupi kisah ini. Menutupi bahwa aku sedang gundah gulana.

Di bawah senja ini, aku hanya mampu meleburkan rasa agar duka ini terbawa angin begitu saja. Bersama senja ini pula telah kutitipkan ucapan maafku untuknya. Untuk Arfan, kekasih yang telah mengisi hari-hariku dengan tawanya. Tawa yang akan ia berikan untuk Yeni, teman satu SMA-ku.

Kalian pasti berpikir bahwa Arfan menduakan hatinya untuk Yeni? Salah, Arfan adalah pria gentle yang tidak akan pernah menyakiti hati wanita manapun. Aku! akulah yang menyakitinya, menyakiti cinta ini.

"Jangan pernah menyakiti hati ini!" ucap Arfan sebelum beranjak meninggalkan diriku yang tengah terduduk lemas di pantai ini tadi.

Nafasku membeku, lidahku pun kelu. Aku tak ingin membagi kisahku dengan Syadam. Meski kami telah saling kenal, aku masih enggan berbagi. Aku pernah disakiti juga pernah menyakiti seperti yang telah kulakukan pada Arfan.

Arfan setuju untuk saling menjauh satu sama lain. Long distance relationship bukan satu-satunya alasan mengapa aku dan mahasiswa teknik sipil semester akhir ini untuk memupus harapan bersanding dengannya.

Aku tahu Yeni lebih dahulu memiliki perasaan khusus untuk Arfan, begitu jahatnya aku yang tiba-tiba merebut kasih sayang dan perhatian Arfan untuknya. Aku yakin, detik ini juga Arfan begitu kecewa pada keputusan ending sepihak yang kumau. Aku tak ingin ketiga hati ini berselisih paham. Biarlah aku yang pergi, pergi bersama ombak di pantai Wediombo ini.

Pantai Wediombo adalah sebuah pantai yang berada di Desa Jepitu, Girisubo, Gunungkidul di dekat Pantai Siung, berjarak 80 km dari kota Yogyakarta. Pantai tersebut meliputi sebuah teluk yang dikelilingi pegunungan batu karang dan pasir putih. Di tengah laut, batu karang tampak menonjol. Dan di pantai ini pulalah jalinan kasih yang kami rajut harus berakhir bersamaan dengan berakhirnya senja ini di ufuk barat.

"Aku akan mengantarmu ke hotel," Syadam mengulurkan tangannya padaku, pada gadis yang tampak tolol yang sejak tadi hanya duduk terdiam tepat di garis pantai Wediombo.

Kedatanganku ke daerah asal gudeg ini memang tak lain dan tak bukan hanya untuk mengisi liburan sekolahku sebelum memasuki jenjang yang lebih tinggi lagi.

Yogjakarta, "Never ending in Yogakarta" nyatanya slogan itu cukup sebagai bualan belaka. Kisahku dan Arfan harus berhenti di tengah jalan, Arfan berhak bahagia. Bahagia ya yang mungkin bukan bersama denganku.

🎶🎶

It's okay

To not be okay

You don't have to hide

The tears behind

The rain

Don't have to find

Someone to blame

You don't have to understand

The pain

'Cause things won't stay the same

You're overthinking, it's three a.m.

Pretending that it's not the ending

It's okay to cry sometimes

If that's your way to heal today

It's okay to feel like

There are things you can't control

It's okay to not be okay

You don't have to clear

The pictures on your phone

Sometimes you just have to walk alone

You're overthinking

Pretending that it's not the ending

It's okay to cry sometimes

If that's your way to heal today

It's okay to feel like

There are things you can't control

It's okay to not be okay

It's okay to feel like

There are things you can't control

It's okay to not be okay.

🍁🍁🍁

NB : Pict hanya pemanis

Terpopuler

Comments

🅰🅽🅰 Ig: meqou.te

🅰🅽🅰 Ig: meqou.te

jika memang tak seperti Rama dan Shinta, atau Romeo n Juliet, bisa jadi seperti Dylan dan milea. Tapi, disini similea nya berat. ntah berat apa. badan kali ya. eh jangan2, perempuan kan sangat tak suka kata itu

2021-09-20

1

Atoen_

Atoen_

Wediombo= pasir luas... mikir keras saya tadi 😂🤭

2021-09-17

2

Ami💞4hy🥀

Ami💞4hy🥀

masih bingung antara Della, Arfan,syadam dan Yeni sebenarnya apa yang terjadi 🤔🤔

2021-09-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!