PART 4 Bersedia

"Kenapa kamu kembali diam nak?" Ucap Lukman bertanya saat melihat putri nya yang kini kembali diam.

"Kamu tuh kesurupan hantu pohon apa gimana sih sya jadi aneh gitu" Kata Tania membuat Keysa memotar bola mata

"Bagaimana mungkin ada perjodohan di jaman sekarang pah?" Tanya Keysa.

"Papah bercandakan? Hahaha, Papa paling pinter becanda" Tawa Keysa menghibur dirinya sendiri.

"Papa tidak bercanda" Ucap pak Lukman

"lya benar, Papa mau menikah dengan anak temen Papa" Sambung Lukman dengan datar.

"Tidak mungkin, Pah ini engga lucu"

"Papa serius Amanda Keysa" Jawab Lukman dengan tegas Jika Keysa memegang handphone sekarang mungkin akan terpental jatuh saking terkejutnya namun sayangnya Keysa tidak memegang handphone jadi hp nya masih selamat tidak terbanting.

Duarrr

Seperti tersambar petir di siang hari bagaimana mungkin orang tuanya bisa terpikirkan begitu lagipula Keysa bisa menemukanya sendiri tanpa harus harus dijodohkan usia Keysa tidak jadi masalah jika belum menikah bukan? 20 tahun masih banyak orang diluaran sana diusia seperti itu masih sekolah, baru bekerja, sudah meninggal dunia, usia bukan tolak ukur seseorang untuk menikah bukan?

"Come on Pah, mana ada di jaman sekarang suatu perjodohan? bukanya Keysa tidak menghormati papah atau mamah tapi ini pilihan hidup Keysa biarlah semua Keysa yang menentukan, jodoh itu ada di tangan allah kalau berjodoh ya didekatkan kalau engga ya dijauhkan sesimple itu, Keysa bisa mencari yang terbaik buat hidup Keysa, engga Pah engga mah semuanya skenario Allah" Ujar Keysa

"Mamah paham sayang apa yang kamu rasakan hmm" Ucap Tania sambil mengusap kepala Keysa.

"Tapi dia adalah laki - laki yang terbaik buat kamu Keysa" Ucap Lukman.

"Tapi Pah. Keysa tidak mengenal laki - laki itu, dan Keysa juga tidak tahu apakah dia juga mau menerima perjodohan ini. Apakah dia juga akan mencintai Keysa, apakah kami bisa saling mencintai seperti Papah dan Mamah.?" Jawab Keysa dengan wajah sedih.

"Dia pasti bisa menerima kamu nak" Ucap Lukman

"Lagian Pah, kenapa tiba-tiba begini sih" Tanya Keysa

"Papa ingin kamu segera menikah,agar ada yang menjagamu"

"Keysa tidak perlu dijaga, Keysa sudah dewasa dan juga ada papa yang selalu menjaga Keysa, benarkan Ma" Bantah Keysa

"Keysa Mama dan Papa tau kamu sudah dewasa, tapi Papa sama Mama sudah tidak muda, tidak selamanya kami selalu ada didekatmu dan menjagamu. Kamu membutuhkan orang yang bisa menjagamu dan selalu didekatmu" Jelas Tanua panjang lebar

"Mamah kok ngomong gitu sih, Keysa kan jadi sedih" Ucap Keysa dengan kepala tertunduk.

"Kita tidak pernah tau nak sampai kapan kita bisa terus bersama, semuanya sudah diatur oleh pembuat kita. Maka dari itu sayang menikahlah, semua itu demi kebaikan mu" Jelas Tania lagi memeluk anaknya

"Hiks hiks hiks... Tapi saat ini terlalu dekat dengan Keysa Mah, Keysa bahkan tidak mengenal calon suami Keysa Ma"

"Nak... percayalah.. Papah dan Mamah tidak akan salah memilih. Kalian pasti akan mengenal satu sama lain. Dengan kebersamaan yang akan kalian jalani, cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya.." Kata Lukman lembut sambil mengelus kepala Keysa.

"Nanti dia mau ke rumah!" Ucap Tania melirik ke arah Keysa.

"Tapi Pah mah Keysa masih mau disini sama papah mamah, belum siap nikah!" Ucap Keysa rada kesal.

"Keysa.. Papah sama Mamah tidak pernah meminta apapun dari kamu nak, Papah mohon untuk kali ini penuhilah permintaan kami. Papah akan rela kalau Tuhan memanggil dan kamu sudah berada di sisi orang - orang yang tepat.." Kata Lukman lagi dengan suara pelan. Keysa beranjak dan memeluk Lukman. Keysa kaget dengan perkataan mendadak daru Lukman.

"Peh...Peh.. Papah kenapa Papah bicara begitu? Papah tidak akan kemana - mana, Papah akan selalu ada di dekat Keysa dan Mamah.." Kata Keysa sambil bercucuran air mata. Lukman tersenyum sambil mengelus dan mencium kepala Keysa.

"Nak.. umur tidak ada yang tahu, tapi kalau memang waktunya sudah tiba.. Papah akan pergi dengan tenang, Keysa sayang kamu tau kami sudah mulai tua kan..." Tangis Keysa makin menjadi mendengarkan ucapan Lukman. Dadanya sesak mendengar ucapan Papahnya. Apakah dia harus menerima perjodohan ini? Ah.. kenapa harus seperti ini.

"Papah kenapa berbicara seperti itu? Papah sama Mamah akan selalu ada di samping Keysa, Papah jangan ngomong sembarangan Keysa engga suka Papah ngomong kaya gitu" Ucap Keysa dengan wajah sedihnya.

"Tapi sayang setiap makhluk yang hidup pasti akan mati, sebelum Mamah sama Papah tidak ada kami ingin kamu menemukan seseorang yang bisa melindungin kamu menyanyangin kamu" Ucap Tania dengan membelai ramput anak kesanyangannya.

"Keysa engga butuh siapa - siapa untuk melindungi Keysa cukup kalian ajah yang menjadi pelindung Keysa"

"Tapi sayang kita tidak bisa selamanya menjaga kamu" Ucap Tania dengan menatap wajah putrinya dengan lembut dan kasih sayang.

"Sudah ah.. kok seperti apa aja, kamu pakai nangis - nangis begini Keysa.." Kata Lukman sambil mencubit hidung Keysa untuk mencairkan suasana sedih. Lukman terbisa suka begitu, memperlakukan Keysa seperti anak kecil dan membuat suasana nyaman. Ya.. keluarga kecil yang saling menyayangi, saling mendukung dalam suasana apapun, dan Keysa merasa tidak kekurangan kasih sayang orang tuanya. Lukman kemudian menceritakan semua perjalanan persahatannya waktu masih muda dan bagaimana bisa terjadi perjanjian konyol diantara mereka.

"Apa yang membuat mamah sama papah ingin menjodohkan aku dengan laki - laki itu?" Tanya Keysa berusaha tetap tenang.

"Mamah sudah seratus persen yakin dengan pilihan mamah, Raka laki - laki tampan dan pintar. Mamah sudah mengenalnya dari kecil, dia tak akan mengecewakan mu" Jelas Tania penuh keyakinan.

"Pernikahan itu sesuatu yang sakral mah, aku tidak ingin jika aku menikah dengan orang yang salah" Tolak Keysa dengan selembut mungkin.

"Aku bahkan tak pernah melihat wajahnya" Ucap Keysa pada Tania.

"Kamu tenang saja, besok mamah akan mengundang mereka untuk makan malam. Kamu dan Raka akan bertemu dan saling mengenal satu sama lain. Bagaimana? Kamu mau kan kabulkan permintaan mamah yang satu ini?" Keysa diam sejenak, hatinya masih dilanda kebingungan yang teramat dalam. Keysa yang mendengar mamahnya yang memohon seperti itu membuat ia tak tega.

"Keysa?"

"Bagaimana Keysa.. Kamu bersedia kan...?" Tanya Lukman. Lukman membujuk dengan senyum manis nya, senyuman yang membuat tidak tega untuk menolak perkataan nya.

Keysa hanya terdiam dengan penjelasan dari orang tuanya, bingung karena Keysa tidak bisa menolak mereka, karna ke inginannya saja selalu mereka penuhi.

"Apa mereka akan kecewa kalo aku menolak ke inginan mereka? entahlah, aku bingung." Batin Keysa.

"Sayang, Apakah kamu setuju dan sudah siap dengan perjodohan ini?" Tanya Lukman kembali.

Terpopuler

Comments

zakaria muhamad

zakaria muhamad

lanjutt terus

2021-09-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!