Setelah itu Keysa dan Tania pergi ke mall terbesar dam terlengkap di kotanya. Tepat seperti perkiraan Keysa. Mamahnya membelikan pakaian dan sepatu baru. Hanya saja, biasanya Keysa memilih sendiri apapun yang ingin di beli. Tapi kali ini Tania memilihkannya untuknya. Tania bilang supaya Keysa bisa tampil cantik di acara yang akan diselenggarakan dua hari lagi. Pilihan Tania memang tidak buruk. Tapi tetap tidak asyik kalau belanja tidak bisa memilih sendiri.
"Emangnya ntar ada acara apa sih, Ma? Kok kayanya spesial banget?" Tanya Keysa penasaran sambil berjalan.
"Nanti temen Mama dan Papa mau datang kerumah kita." Jawab Tania. keysa terperangah.
"Jadi ini acara keluarga? Terus apa pentingnya sama aku?" Komplain Keysa.
"Mama mau ngenalin kamu sama temen Mama."
"Kalau cuma gitu, kenapa kita harus beli baju baru? Baju lama kan banyak dan masih bagus - bagus."
"lya juga sih ya, beli baju baru biar kita nggak kelihatan malu - maluin di depan temen Mama."
"Oh, gitu ya." Tanggap Keysa asal. Menurut keysa Tania terlalu berlebihan, terlalu banyak persiapan hanya untuk bertemu temannya.
"Pasti mamah merencanakan sesuatu yang jahat" Ucap Keysa dalam hati
"Temen Mama punya anak cowok Iho." Lanjut Tania.
"Maksud Mama.. Mama mau jodohin aku sama anak teman Mama itu? ohhh nggak bisa, aku mohon hentikan rencana jahat mama itu. Udah engga jaman mah jodoh - jodohan" Ucap Keysa syok. Keysa yang mendengarkan perkataan Tania terkejut. Hampir saja Keysa menjatuhkan belanjaan yang dibawanya.
"Kamu tau ajah maksud mamah, tapi dia anaknya baik kok. Nanti mamah kenalin sama anak temen mamah papah" Kata Tania dengan santainya seolah tidak menyadari keterkejutan Keysa.
"Yang benar saja, Mama menjodohkanku? Jangan macam - macam mah?" Keysa menyatukan kedua tangannya dan meletakkannya dihadapan wajahnya, ia memohon kepada Tania yang terlihat sangat antusias itu. Tania tersenyum licik melihat putrinya yang terlihat terkejut itu. Tania berjalan mendekati puterinya yang masih terlihat bingung itu. Entah mengapa ucapan Tania membuat perasaan Keysa tidak enak.
"Tenang Keysa anak kesayangan mamah, mamah tidak akan menjerumuskanmu, mama selalu memberikan yang terbaik untukmu."
"Tapi, Mah..." Keysa memandang wajah Tania itu dengan tatapan yang tersiksa.
"Keysa, Mama mencarikan jodoh buat kamu karena Mama ingin kamu bahagia. Mama nggak mau kamu dapet cowok asal - asalan. Kamu coba aja dulu kenalan. Mungkin aja kamu suka. Kamu kan bisa kenalan gitu sama dia. Terus bisa ajah dia akan suka sama kamu. Kalian bisa bertemen, atau pacaran mungkin." Kata Tania to the point. Keysa mendengus kesal, tidak menjawab perkataan Tania. Keysa malas berdebat dengan Tania di tempat umum.
Keysa tidak ingin terus berdebat dengan Tania, ia selalu tidak bisa menang jika melawan Tania. Tidak ada kata penolakkan yang bisa diterima oleh Tania. Keysa mengikuti kehendak Tania. Umur Tania yang sudah mencapai kepala lima itu tidak menghilangkan sifat kekanak- kanakan dan sifat egoisnya. Keysa sempat bertanya - tanya apakah papahnya mencintai mamahnya? ia sebagai anak saja selalu merasa kesal menghadapi sifat egois mamahnya itu. Tetapi papahnya yang sabar menghadapi mamahnya. Memang didalam rumah tangga seorang istrilah yang menjadi bosnya, itulah yang selalu dipikirkan oleh Keysa.
Tania mengajak Keysa ke toko aksesoris. Biasanya Keysa bersemangat kalau diajak ke toko aksesoris. Tapi kali ini Keysa malas. Keysa membiarkan Tania berkeliling dan memilih - milih sendiri. Mood belanja Keysa sirna seketika karena pembicaraan tadi.
Setelah pulang dari mall Keysa langsung masuk kedalam kamarnya untuk menenangkan pikirannya. Walaupun Tania menyuruh mencoba baju - baju yang baru di beli tadi, walaupun baju - baju tadi sangat bagus - bagus Keysa tidak mood untuk mencobanya. Keysa yang sedang duduk di kamarnya sambil mendengarkan musik, musik yang indah sehingga lirik lagunya terpotong.
Tok...Tok...Tok
"Sayang anak papah ini papah turun sebentar yuk ada yang mau papah sampein" Panggil Lukman, Keysa yang sedang duduk di tempat tidurnyaa dengan laptop di pangkuan nya segera bangkit dari duduk lalu memghampiri Lukman yang sedang memanggil nya.
"Iya pah ada apa? Kayanya khusus banget ngajak Keysa ngomong." Ucap Keysa sembari tersenyum lembut.
"Sini nak, kita bicara dulu sebentar saja" Kemudian Lukman dan Keysa pergi keruang keluarga.
"Apa kamu punya pacar nak?" Tanya sang Papah kepada putri nya. Bukan tanpa alasan Lukman bertanya seperti itu, yah seperti yang sering kita lihat di jaman sekarang banyak sekali muda - mudi yang sudah berpacaran bahkan di usia mereka yang sangat dini.
"Enggak ada Pah, tumben nih papah menanyakan ini kepada Keysa" Jawab Keysa polos sembari menatap lembut wajah.
"Alhamdulillah kalau kamu belum punya pacar nak, mamah kamu pasti sudah memberitahu kamu tentang hal ini kan? sebenar nya papah berniat mau menjodoh kan mu dengan anak sahabat papah. Pa Radit kamu masih ingat kan?" Ujar Lukman seraya menatap wajah putri nya dengan lembut. Keysa terdiam saat mendengar ucapan sang papah yang kini sedang berniat untuk menjodohkan.
Kalimat pendek yang diucapkan Lukman. Meskipun pendek kalimat itu sangat mengejutkan dan tidak pernah disangka oleh Keysa. Keysa tidak pernah membayangkan akan menikah dengan orang yang tidak dia cintai, bahkan Keysa tidal kenal orang tersebut. Tapi untuk menolak, Keysa tidak sanggub. Dia sangat menghormati dan mencintai kedua orang tuanya, apalagi dia sebagai anak tunggal. Ucapan papahnya itu berhasil membuat Keysa tergelak.
Keysa ingin menolak namun lidah nya seakan kelu saat ingin menyampaikan pendapat nya.
"Kamu kenapa diam nak?" Tanya Lukman saat melihat putri nya yang kini terdiam.
"Eh, ohya pah Pak Radit yang mana yang papah maksud." Lamunan Keysa seketika buyar dan kini ia tampak sedang berfikir mengingat - ingat wajah sang sahabat yang di maksud oleh Paph nya.
"Itu loh.. tetangga kita dulu yang tinggal di ujung jalan sana." Lukman mencoba membangkitkan kembali memori yang ada pada putri nya.
"Maaf yah Pah sedikit lupa," Ujar Keysa berterus terang karena memang benar ia tak mengingat apapun tentang sahabat papahnya yang di maksud.
"Tidak apa - apa jika kamu tidak lagi mengingat nya. Sebenar nya Papah akan menjodohkan mu dengan anak nya sahabat papah yang bernama Raka Adity Pratama." Ujar Lukman lembut memberitahukan nama dari anak sahabatnya yang akan dijodohkan.
Keysa kembali terdiam saat mendengar nama sang mempelai pria yang akan di jodohkan dengan nya.
"Bagaimana ini? Sebenar nya aku masih belum siap untuk menikah. Tapi aku juga tidak tega jika harus menolak permintaan papah. Walau bagaimana pun aku yakin apapun pilihan orang tua pasti itu yang terbaik untuk anak nya." Gumam Keysa sembari menatap wajah papah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments