Happy reading 😘😘😘
Pada akhirnya, keluargaku dan keluarga almarhum suami mbak Ratna memutuskan untuk melaporkan kasus penganiayaan dan pembunuhan Fadhil kepada penegak hukum (polisi) dengan dukungan dari Mas Yusan dan orang-orang yang berempati kepada kami. Meski, kami harus merelakan tubuh Fadhil untuk diotopsi. Perih rasanya, tatkala membayangkan tubuh mungil Fadhil yang sudah dipenuhi luka lebam harus dibedah. Terbayangkan, bagaimana bentuk tubuh bocah kecil tak berdosa itu setelah dibedah?
Aku berusaha untuk tetap tegar ketika ujian yang teramat berat menyapa. Aku sadar, hidup tidak selalu manis. Adakalanya Tuhan menguji seorang insan dengan pahitnya kehidupan untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan. Aku teramat yakin, Dia tidak akan memberi ujian di luar batas kemampuan kami sebagai seorang hamba yang teramat lemah.
Tetiba aku teringat pada Danu. Aku segera menghubungi kekasihku itu melalui panggilan telepon. Aku merasa lega ... Danu menerima panggilan telepon dariku.
Aku menceritakan ujian berat yang menimpa keluargaku pada Danu. Aku memintanya untuk datang ke rumah, agar ia menguatkan kekasihnya ini yang tengah rapuh. Namun ternyata, respon Danu tidak sesuai dengan harapanku. Dia menolak untuk datang ke rumah, sebab tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Meski teramat kecewa, aku berusaha memahami Danu.
.
.
Langit berselimut mendung menjadi saksi kedukaan yang semakin kami rasa ketika tubuh Fadhil dimakamkan. Dengan hati yang remuk, kami berusaha ikhlas melepas kepergian Fadhil.
Selamat jalan Fadhil. Semoga Allah mengganti derita dengan kebahagiaan yang abadi.
...
Ketika polisi melakukan olah TKP, mereka menemukan bercak darah. Dari penemuan bercak darah itu, polisi dapat menyimpulkan penyebab kematian Fadhil.
Polisi mulai melakukan pencarian terduga pelaku penganiayaan dan pembunuhan Fadhil. Siapa lagi jika bukan Ryan. Seorang manusia psikopat yang tak layak mendapatkan ampunan.
Sujud syukur, hanya dalam hitungan hari, polisi berhasil menemukan keberadaan Ryan berkat bantuan keluarga MG. Terutama Mas Dawam, kakak kandung almarhum suami mbak Ratna.
Proses hukum pun berjalan. Mbak Ratna menghadiri persidangan didampingi oleh LBH.
Jujur, kami teramat kecewa dengan hasil persidangan yang terkesan tidak adil. Hakim hanya menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada pria laknat itu.
Meski teramat kecewa, kami berusaha menerima keputusan hakim dengan lapang dada.
Kami sungguh tidak menyangka, kasus penganiayaan dan pembunuhan Fadhil menjadi trending topic di beberapa media sosial. Para pencari berita bergantian mendatangi rumah kami untuk mengorek informasi mengenai penyebab kematian Fadhil.
Ujian berat yang dialami oleh keluargaku, menjadi alibi bagi seorang Raden Danu Prasetya untuk memutuskan hubungannya denganku. Seorang gadis yang jauh dari kata sempurna.
Meski hubungan kami telah kandas, aku masih memberikan perhatian kepada Danu dengan cara mengirim pesan ke nomer ponselnya setiap hari melalui sms. Sudah makan belum ... jaga kesehatan ... jangan bekerja sampai larut ....
Hatiku menghangat ketika Danu mengirimkan pesan ... JIKA KITA MEMANG DITAKDIRKAN BERJODOH, KELAK KITA AKAN BERTEMU KEMBALI DAN BERSATU DALAM IKATAN SUCI.
Pesan yang dikirim oleh mantan kekasihku itu bagaikan air embun yang menyejukan hati.
Mungkinkah, aku mulai jatuh hati pada Danu? Entahlah ... aku sendiri belum bisa memahami perasaanku yang sebenarnya.
Beberapa hari ini nomer ponsel Danu tidak bisa dihubungi. Seolah, ia sengaja mengganti nomer ponselnya. Ya, aku yakin dia menghindariku.
Kepercayaanku pada setiap kata-kata manis yang pernah terucap dari bibir seorang Raden Danu Prasetya kini telah luntur. Aku jenuh menanti sesuatu yang tidak pasti.
Ting .....
Suara notif pesan yang berasal dari benda pipih yang tergeletak di atas meja. Aku meraih benda pipih itu lalu membuka pesan yang ternyata dikirim oleh Fahri.
Muhammad Fahri Al-firdaus. Dia salah seorang sahabatku yang baru pulang dari Inggris setelah menyelesaikan pendidikan S1. Aku dan Fahri bersahabat sejak kelas 3 SMP.
Awalnya aku mengira, Fahri bukanlah seorang tuan muda. Sebab, setiap pergi ke sekolah dia hanya bersepeda. Dan penampilannya sangat sederhana. Sama sekali tidak mencerminkan seorang tuan muda. Namun tak disangka, ternyata Fahri putra seorang pejabat negara.
Fahri sering memintaku dan ke tujuh sahabat kami untuk belajar bersama di istananya. Meski minder bersahabat dengan putra seorang pejabat, nyatanya persahabatan yang terjalin di antara kami tetap bertahan meski kami sekolah di SMA yang berbeda. Bahkan hingga saat ini.
Jeng
Ya, ada apa Ri?
Ayo kita mancing!
Mancing apa?
Mancing ikan-lah, masa mancing masalah 🙃
Mau mancing di mana?
Mancing di kolam ikannya si Hasan wae.
Oke, Ri. Mo jemput jam berapa?
Jam sepuluh. Gimana?
Ok. Aku siap-siap dulu.
Fahri terbiasa memanggilku 'Jeng'. Dan jarang sekali dia memanggilku 'Anin'.
Sesuai yang dijanjikan, Fahri tiba di rumahku tepat pukul sepuluh pagi. Setelah berpamitan pada ibu, kami pun berangkat ke rumah Hasan.
Ternyata kesederhanaan Fahri belum berubah. Ia menjemputku dengan mengendarai sepeda motor matic kesayangannya.
Selama di perjalanan, kami terus saja berbincang. Fahri menceritakan masa-masa ketika ia kuliah di Inggris. Siapa sangka, Muhammad Fahri Al-firdaus, putra seorang pejabat, pernah menjadi kuli bangunan di Inggris.
"Jeng, percaya nggak--"
"Nggak percaya."
"Issshhh, aku belum selesai ngomong."
"Hihihi, kirain sudah selesai ngomongnya."
"Jeng, selama kuliah di Inggris, aku pernah lho bekerja sebagai kuli bangunan."
"Masa sih?"
"Kamu nggak percaya?"
"Nggak lah. Uangmu 'kan berlimpah. Nggak mungkin donk, kamu kuliah sambil bekerja menjadi seorang kuli bangunan."
"Oke, kalau kamu nggak percaya, kapan-kapan aku perlihatkan seragamku ketika bekerja sebagai kuli."
"Seragam?"
"Ya, seragam seorang kuli bangunan. Kaus polos berwarna putih yang dipenuhi lubang-lubang kecil."
" .... "
Obrolan kami terhenti ketika sampai di pelataran rumah Hasan.
Aku menghirup udara dalam-dalam, menikmati udara sejuk khas pedesaan sebelum menyusul Fahri yang sudah berjalan menuju teras.
.....
🍁🍁🍁🍁
Bersambung ....
Mohon maaf jika banyak typo 🙏
Sambil menunggu UP karya yang baru menetas ini, sobat-sobat bisa mampir ke karya author yang lain 😙😙😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Jumadin Adin
kok cuma di hukum 10 thn mb ayu
2021-12-28
1
🌹Dina Yomaliana🌹
huhuhuhu😭😭😭😭 ngak sanggup membayangkan Fadhil harus diotopsi, kasihan dia masih kecil tapi meninggal dengan cara dianiaya😭😭😭😭😭😭 semoga pelakunya cepat ketangkep, dihukum mati dan menjelan hukuman mati, ngak usah dikasih makan sama minum biar tau rasa😭 Fadhil... kamu anak baik, kamu pasti sudah tenang di sana ya Nak😭😭😭😭😭
kok cuma 10 tahun?😭😭😭 kalau gitu ngak usah dikasih makan dan minum ya biar si Ryan mati secara perlahan😒😒
Sepertinya Fahri lebih cocok dengan kamu Jeng🤭 dari pada Danu😏😏😏
2021-10-16
1
Ria Diana Santi
10 tahun?! 🙄🙄
Kurang itu, Thor. Eksekusi mati ajalah orang kayak gitu!😤😤
Wah, sosok Fahri ini sepertinya orang yang hangat dan menyenangkan! 🥰❤️
2021-10-06
2