Happy reading 😘😘😘
Pria lucnut itu ternyata juga memaksa mbak Ratna untuk mencari uang. Dengan berat hati, setiap pagi hingga sore hari, mbak Ratna bekerja di salah satu toko pakaian dan menitipkan putranya pada Ryan. Selama ditinggal bekerja oleh mbak Ratna, Fadhil yang saat itu masih berusia tiga tahun, sering disiksa oleh Ryan. Hingga suatu hari, Fadhil berusaha melarikan diri ....
"Fadhil, mau ke mana kamu, Le?" Seorang ibu yang bernama Ngatmi berteriak dan berusaha menghentikan langkah kaki Fadhil.
Seketika, langkah kaki Fadhil terhenti. Raut wajah bocah yang masih berusia tiga tahun itu menyiratkan ketakutan yang amat sangat. Dengan bibir gemetar, Fadhil menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Ngatmi. "Fadhil mau ke lumah simbah, Budhe. Fadhil kangen simbah."
Ngatmi mengerutkan kening, sehingga kedua pangkal alisnya saling bertaut. "Sendiri? Bapak dan ibumu ke mana, Le?"
Fadhil hanya menggelengkan kepala dan berusaha menahan tangisnya. Meski masih berusia tiga tahun, Fadhil bukanlah seorang anak yang cengeng.
"Rumah simbah di mana, Le?" sambung Ngatmi. Ia sedikit membungkukkan badan dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh kepala Fadhil. Lalu ia mengusap kepala Fadhil dengan penuh kelembutan.
"Lumah simbah ada di Jogja," jawab Fadhil. Rumah simbah yang dimaksud oleh Fadhil adalah rumah ibuku. Sudah beberapa kali, mbak Ratna membawa Fadhil ke rumah ibu. Setiap berada di rumah ibu, Fadhil selalu terlihat ceria. Fadhil tidak seperti bocah kecil yang seumuran dengannya. Ia sangat pintar dan sama sekali tidak nakal. Pernah suatu hari, Fadhil memperhatikan mas Bima yang tengah mereparasi kompor. Seperti layaknya seorang wartawan, Fadhil mencecar om nya itu dengan berbagai pertanyaan. Kenapa kompornya bisa rusak, bagaimana cara memperbaikinya, apa saja alat yang digunakan .... Senyuman terlukis di wajah mas Bima tatkala mendengar pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari bibir mungil Fadhil. Lalu ia pun menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Fadhil tanpa memudarkan senyuman yang menghiasi wajahnya.
Mas Bima ... ia kakakku yang keempat. Sesuai dengan namanya, mas Bima memiliki tubuh tinggi besar dan berwajah ganteng. Tetapi sayang, mas Bima belum juga memiliki kekasih karena ia kurang PD ketika mendekati seorang gadis. Mas Bima selalu merasa rendah diri karena ia hanya bekerja sebagai seorang penyapu jalan sekaligus tukang ojek.
"Fadhil ...." Terdengar suara bariton yang sangat familiar bagi Fadhil. Raut wajah bocah kecil itu berubah pias dan tubuhnya bergetar ketika si pemilik suara berjalan semakin mendekat.
"Mas Ryan ...." Ngatmi menyapa Ryan disertai senyuman ramah. Ryan yang terlihat sedang emosi, sama sekali tidak mengacuhkan sapaan Ngatmi.
"Dasar bocah nakal, ayo bali!" Ryan mencengkram tangan mungil Fadhil. Lalu menyeret keponakanku itu dengan sangat kasar.
"Mas Ryan, jangan terlalu kasar pada Fadhil! Fadhil masih sangat kecil, Mas ...," pinta Ngatmi sembari menghentikan langkah kaki Ryan. Wanita paruh baya itu tidak tega menyaksikan Fadhil diperlakukan kasar oleh Ryan, seorang pria psikopat yang mengaku-ngaku sebagai bapak kandung Fadhil kepada seluruh warga desa.
Ryan menghentikan langkah kakinya sejenak lalu membalas ucapan Ngatmi. "Jangan ikut campur, Bu! Fadhil anak saya sendiri. Mau saya kasari, bahkan saya bunuh pun ... tidak masalah."
Ucapan Ryan yang terdengar kasar sukses membuat Ngatmi terkesiap.
"Ayo, cepet sik mlaku!" (Ayo cepat yang jalan!) Ryan kembali menyeret Fadhil dengan kasar.
"Dasar wong edan, bapak gemblung." Ngatmi memaki Ryan karena luapan amarah.
.
.
BRUK
Ryan membanting tubuh Fadhil ke lantai. Seolah tidak puas jika hanya membantingnya, Ryan membenturkan kepala Fadhil ke dinding.
Astaghfirullah .... Sumpah demi apapun, aku tak kuasa menahan rasa amarah ketika membayangkan keponakanku yang baru berusia tiga tahun itu disiksa oleh manusia berhati iblis. Bahkan melebihi iblis.
Ingin rasanya, aku menyeret Ryan dan mendorongnya ke neraka jahanam saat itu juga.
....
Langit berselimut gumpalan awan hitam disertai petir yang berkali-kali mengamuk bumi. Seolah menandakan kemurkaan Illahi. Entah, apa yang membuat-Nya murka ....
Drrrttt ... drttt ... drttt ....
Terdengar suara getaran benda pipih yang tergeletak di atas meja. Rupanya ada panggilan telepon dari mbak Ratna. Aku meraih benda pipih itu lalu menggeser gambar gagang telepon yang berwarna hijau.
"Nin ...."
"Ya, Mbak. Ada apa?"
"Nin, adek ... adek kritis." Suara mbak Ratna terdengar bergetar.
"Adek siapa?" Aku meninggikan intonasi suara.
"Fa-Fadhil, Nin."
"Inalillahi .... Apa yang terjadi pada Fadhil, Mbak? Fadhil sakit apa?"
"Fa-Fadhil terpeleset di kamar mandi."
"Astaghfirullah .... Mbak, sekarang Fadhil dirawat di rumah sakit mana? Biar nanti, mas Bima dan mas Arjun segera menyusul ...."
"Rumah sakit BTD."
"Sekarang mbak Ratna yang tenang ya! Berdoa, semoga Fadhil bisa diselamatkan."
"Iya, Nin ...."
Setelah panggilan telepon dari mbak Ratna berakhir, aku segera menghubungi mas Bima dan mas Arjun untuk mengabarkan pada mereka bahwa Fadhil ... kritis.
Gegas, mas Bima dan mas Arjun menyusul mbak Ratna ke rumah sakit BTD.
Bagai dihujam ribuan tombak yang tak kasat mata, hatiku teramat perih ketika mas Arjun mengabarkan bahwa Fadhil telah tiada, melalui panggilan telepon. Tubuhku luruh ke lantai.
"Ada apa, Mbak?" tanya yang terucap dari bibir Asti. Raut wajah adikku itu menyiratkan kekhawatiran.
"Fa-Fadhil meninggal, As."
Asti terkesiap mendengar jawaban yang keluar dari bibirku. Namun, bukan hanya Asti saja yang terkesiap, ibu dan adik bungsuku yang bernama Azizah juga sangat terkejut.
"Tidak mungkin, tidak mungkin cucuku meninggal ...." Tubuh ibuku luruh disertai suara tangisan yang menyayat hati.
Aku segera bangkit lalu meraih tubuh ibu. Aku, Asti, dan Azizah memeluk tubuh ibu yang kini berguncang hebat.
"Ibu ...."
🍁🍁🍁🍁
Bersambung ....
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak like 👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Jumadin Adin
kenapa laki2 pertama buat sakit hati,knp yg kedua lebih parah.knp kok mudah ratna terperosok ke jurang yg sama
2021-12-28
1
Titik pujiningdyah
semangat
2021-10-05
1
Ririn Rira
Kejam benar di Ryan 😡
2021-10-04
1