flash back on
"Saya benar-benar mohon maaf. Ini sudah berada di luar kendali kami. Anak anda kami nyatakan Mandul," ungkap dokter wanita itu kepada pihak keluarga yang ada di ruangan tersebut. Seketika ruangan itu tegang, bahkan wanita paruh baya di depan sang dokter begitu syok mendengarnya. Dia bahkan Hampir pingsan dibuatnya. Beruntung suaminya ada di sampingnya dan langsung merangkulnya.
"sayang,,, kamu gak apa-apa kan?" tanya pria itu panik. Tanpa menerima jawaban, dia menggendongnya ala bridal style. Dengan sedikit isyarat kepada si dokter, ia mebawa istrinya ke ruangan rawat VIP di rumah sakit itu. Dan untungnya wanita itu baik-baik saja, hanya mengalami syok saja.
Setelah memastikan istrinya aman, dia kembali menemui si dokter untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi. "Dok, bisa dijelaskan maksud dari perkataan dokter yang tadi?"
Dokter tersebut merasa iba dan kasihan kepada kedua orang yang sedang berkonsultasi kepadanya. Namun dia memang tidak bisa berbuat banyak, lebih baik jujur meski menyakitkan daripada harus berbohong namun hanya sementara. Dokter pun menjelaskan diagnosis yang didapatkannya kepada pria itu. Wajah pria itu terlihat begitu serius mendengarkan penjelasan dokter. Beberapa kali dia bertanya dan kemudian di jawab oleh dokter.
"Baiklah, Dok. Saya mengerti, terimakasih informasinya," ujar pria itu setelah mendengar penjelasan sang dokter.
"iya, pak. Sama-sama," balas dokter itu.
"Kalau begitu saya pergi sebentar menemui istri saya, Dokter," lanjut pria itu meninggalkan ruangan itu. Dia berjalan perlahan menuju ruangan istrinya. Hembusan nafasnya terdengar begitu berat, dan beberapa kali dia mengumpati dirinya sendiri. Dia mengumpulkan nyalinya, kemudian mengetuk pintu ruangan istrinya.
"iya, Sayang. Kamu boleh masuk," jawab istrinya yang masih terduduk di atas tempat tidur pasien.
"Kemarilah, ceritakan padaku semuanya!"
Pria itu mendekat dan duduk di samping tempat tidur istrinya. "Kamu serius mau mendengar semuanya?"
"iya, aku sudah mendingan. Aku siap mendegar kabar darimu," ucap istrinya sambil mengelus rambut suaminya. Memang dia merasa berat untuk mendegar kabar buruk ini. Tapi dia harus tahu yang sebenarnya terjadi pada putrinya.
Sejenak keadaan hening, kemudian pria itu menggenggam tangan istrinya seolah meminta kekuatan pada genggaman itu."Anak kita, dia mengalami gangguan pada sel ovumnya. Hasil diagnosis dari dokter, anak kita mandul."
Flashback off
"Apa maksud dari foto ini?" tanya ayahnya memecahkan keheningan setelah Clara duduk di sana. Clara pun mengambil selembaran foto itu dan melihatnya. Nampaknya dia tak percaya foto itu.
"Hmm,,, foto ini tidak ada apa-apanya, yah." jawab Clara masih melihat beberapa foto itu. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat beberapa foto yang tersisa.
"Tidak ada apa-apanya? apa kamu serius mengatakan hal itu?" tanya ayah Clara dengan sedikit emosi melihat perubahan sikap Clara pada salah satu foto.
"Ay, ayah, ini hanya salah paham. Pasti ada penjelasan dalam foto ini," balas Clara masih melihat beberapa foto terakhir. Dia benar-benar tidak percaya, bagaimana bisa foto ini sampai di tangan ayahnya.
Ayah Clara beranjak dari tempat duduknya. Dia berjalan ke arah jendela, dan mengamati halaman luas atau lebih tepatnya lapangan luas di luar jendela. "Clara, boleh ayah tahu berapa umurmu saat ini?"
"28, untuk tahun ini, Ayah." jawab Clara.
"Berapa lama kamu tinggal dengan ayah?" sambung ayahnya. Dia masih tetap menatap ke arah lapangan yang sedang dirawat oleh beberapa pelayan.
"25 tahun, Ayah." meski hanya pertanyaan sederhana, entah mengapa, Clara merasa begitu takut dan gelisah.
Ayah Clara mengembangkan senyum di wajahnya. "Kamu benar. 25 tahun aku menjagamu. Tak pernah sekalipun aku memaksamu. Semua kemauan putriku adalah proritas bagiku. Bahkan semenjak kelahiran kalian, khususnya dirimu anak sulungku. Perusahaan hanyalah nomer 2 bagiku. Namun, apa yang telah terjadi di sini!"
Clara hanya diam mendengarkan ayahnya berbicara. Terlebih lagi dia begitu kaget dengan bentakan ayahnya barusan. Selama bersama ayahnya, dia tidak pernah melihat ayahnya semurka ini. Meski watak ayahnya itu mudah marah, tapi dia tidak pernah melihat eksperesi ayahnya seperti saat ini.
"Tepatnya 3 tahun yang lalu, ketika kamu meminta aku untuk merestui pernikahanmu. Jujur aku memang tidak merestui pernikahan ini, bagaimana mungkin aku rela menyerahkan putri kesayanganku kepada brengsek seperti dia!" sambung ayah Clara. Emosinya semakin memuncak, Clara dan paman Bayu hanya bisa mendengarkan kemarahan ayah Clara.
"Tenanglah saudaraku. Bukannya kamu tidak ingin yang lain dengar tentang masalah ini?" paman Bayu akhirnya buka suara menenangkan ayah Clara. Bayu juga menenangkan Clara yang nampaknya begitu syok dengan keadaan ini.
"Maafkan ayah, Clara. Ayah hanya ingin yang terbaik untukmu. Bayu maaf juga melibatkanmu pada hal ini." kini ayah mencoba menenangkan dirinya karena melihat Clara yang sudah tertunduk dan menahan tangis. Ayah Clara menghampirinya.
"Nak, ayah tidak bermaksud kasar padamu. Ayah hanya marah pada orang yang menyakitimu," ungkap ayahnya yang sudah memeluk anaknya.
"Iya ayah, Clara paham." balas Clara dengan sesenggukan. Dia memeluk erat ayahnya seolah meminta kekuatan kepadanya. Dan tak terasa air matanya mengalir begitu saja.
Ayahnya yang begitu terluka melihat tangisan anaknya, mengelus kepala putrinya dengan lembut. "Nak, ayah tahu ini berat bagimu. Tapi kamu adalah harta berharga bagi ayah. Tidak akan ayah biarkan siapapun menyakitimu. Siapapun itu orangnya. Jadi, ayah harap kamu mau mengikuti keputusan ayah. Ceraikan Suamimu itu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Cut Nyak Dien
kenp cerai? kj ktanya yg mandul clara
2021-09-15
0