Setelah beberapa menit berjalan di kota, mobil yang mereka kendarai mulai masuk ke dalam kawasan kompleks perumahan. Lebih Tepatnya Kompleks kawasan para elit. Namun sepertinya perjalanan mereka masih cukup jauh karena tujuan mereka adalah bagunan utama yang ada di sana, yaitu mansion Biantara.
Setelah melewati beberapa rumah mewah, akhirnya mereka sampai di pos penjagaan. Para penjaga yang mengenali mobil tersebut, langsung memberikan mereka akses untuk lewat dan tak lupa memberi hormat. Mobil BMW 4 series coupe itu kemudian mulai memasuki mansion mewah keluarga Biantara. Mereka masih harus menempuh jarak sekitar 10 menit untuk dapat sampai ke bangunan utama.
Selama 10 menit perjalanan menuju bagunan utama, wanita itu terus merasa tidak nyaman. Dia terus mengubah posisi duduknya, tapi tidak ada satu pun yang membuat dia nyaman. Entah kenapa, perasaan menjadi semakin tidak enak ketika hampir sampai bangunan utama.
"Nona muda, kita sudah sampai," jelas Liam pada wanita yang sedari tadi membuat kegaduhan di kursi belakang.
"hmm,,, seperti aku ketinggalan sesuatu di kantor. Bagaimana jika aku kembali sebentar?" Kali ini wanita ini benar-benar merasa enggan untuk bertemu keluarganya.
"maaf, itu tidak bisa, nona muda. Anda sudah ditunggu tuan besar di dalam," jawab Liam yang sudah membukakan pintu mobil untuknya. Mau tak mau wanita itu menurut dan masuk ke dalam bangunan utama mansion itu.
Meski bangunan tersebut begitu besar dan luas, tapi wanita itu seperti hafal dengan letak semua ruangan di sana. Tentu dia hafal letak ruangan di sana, karena dia telah tinggal di sana kurang lebih 25 tahun. Selama itu pula tata letak ruangan tidak banyak yang berubah. Meski sudah 3 tahun meninggalkan mansion ini, baginya tidak banyak perubahan. Dan paling hanya bertambah beberapa prabot mahal yang menghiasi setiap celah mansion ini.
Pelayan di mansion ini pun cukup banyak. Terhitung puluhan pelayan bekerja yang bekerja di mansion ini, jika dihitung pelayan tetap mungkin hanya sekitar 50 orang. Mereka tersebar dengan masing-masing tugas mereka. Jadi jangan heran bila mansion tersebut begitu ramai hanya karena banyaknya pelayan yang ada di sana. Bahkan sama seperti saat wanita itu mulai memasuki bagunan utama, terhitung sudah 10 orang yang menyalaminya. Tapi di antara semua orang itu, dia belum melihat satu pun anggota keluarganya.
Setelah bertanya kepada beberapa pelayan yang lewat, akhirnya dia tahu kemana semua anggota keluarganya. Ayahnya sedang berada di ruangan kerjanya di lantai 3. Ibu dan adik perempuan sedang berada di ruang bioskop yang terletak di basement. Sedangkan adik laki-lakinya sedang pergi keluar negri. Setelah mengetahui lokasi setiap anggota keluarganya, dia memutuskan untuk langsung menuju tempat tujuannya. Tak lain adalah ke ruangan kerja ayahnya di lantai 3.
Tak perlu menunggu lama, dia sudah berdiri di depan ruangan ayahnya. Dia menatap pintu besar di depannya dan mengambil nafas panjang. Rasanya dia ingin sekali pergi dari sana, tapi sejauh apapun dia menghindar tidak akan menyelesaikan masalahnya. Jadi dengan segenap keberanian yang sudah ditumpuk olehnya, dia mengetuk pintu itu. "Halo, ayah. Ini aku Clara. Boleh aku masuk?"
Meski sudah meminta izin dari luar, tetapi tidak ada respon dari dalam ruangan tersebut. Clara mencoba mengetuk untuk kedua kalinya dan mencoba membuka pintu tersebut. Ternyata pintunya tidak di kunci, dia mendengar dua suara dari dalam.
"ayah sedang bersama siapa?" tanya Clara dalam hatinya. Dalam kesempatan ini, dia mencoba menguping pembicaraan mereka karena belum ada yang tahu bahwa dia sudah datang. Namun karena jaraknya terlalu jauh dia tidak bisa mendengar pembicaraan mereka dengan jelas, sehingga Clara semakin mendekat dirinya ke pintu dengan hati-hati.
"kau yakin dengan semua foto ini?" tanya pria yang pertama.
"Saya sangat menjamin kenyataan foto ini. Beberapa intel kami juga menyeledikinya, Tuan. Dan hasilnya sama seperti di foto," jelas pria kedua yang tak lain adalah bawahan ayahnya Clara.
Belum sempat ingin bertanya lagi, tiba-tiba ayah Clara dihentikan oleh pria tersebut. Dia memberikan isyarat kepada bosnya bahwa dia menyadari ada orang lain di luar ruangan mereka.
"Clara,,, apa itu kamu?" tanya ayah Clara mengikuti isyarat pria tersebut.
Clara yang masih menguping di depan pintu seketika terkejut. Saking terkejutnya dia sampai jatuh karena bersandar dengan pintu yang terdorong oleh dirinya sendiri.
Merasa sedikit sakit karena jatuh, Clara mengaduh pelan. Tapi seketika dia berdiri dan memberikan hormat pada kedua orang yang sedang duduk di depannya. "Salam, ayah, paman Bayu."
"Jadi itu kamu Clara, duduklah." Ayah Clara mempersilahkannya duduk. Sebelum duduk, Clara melihat sekilas beberapa foto tergeletak di atas meja. Dia hanya bisa menerka-nerka. "foto siapa itu? kenapa aku merasa begitu familiar? apakah itu aku? tapi kenapa denganku?"
Begitu banyak pertanyaan yang terlintas dalam benaknya seketika melihat foto-foto itu. Namun tak satupun yang ia ucapkan. Dia hanya membisu membiarkan kedua orang tua di depannya menatapnya intens. Hati kecilnya berkata lirih pada dirinya sendiri, "selamat kamu masuk ke kandang singa."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Cut Nyak Dien
misteri
2021-09-15
0