"Nona, maaf mengganggu presentasi anda," ucap salah satu karyawan dengan sopan menghentikan wanita yang sedang presentasi di depan orang-orang. Ingin rasanya wanita itu menghiraukan panggilan itu, tapi melihat eksperesi karyawannya yang begitu serius, ia pun menurut.
"Dengan hormat dari saya, tuan dan nyonya yang hadir pada rapat kali ini, boleh saya izin sebentar. Presentasi akan di lanjutkan oleh sekretaris saya. Saya mohon maaf atas ketidak nyamanannya, tapi mungkin kita bisa bertemu lagi di lain waktu." wanita itu turun dari podium dan tak lupa membungkuk memberi hormat kepada para hadirin yang hadir dalam rapat itu. Mereka pun membalas hormatnya, meski beberapa dari mereka kecewa dengan kejadian ini.
"katakan padaku, berita penting apa sampai kau berani mengganggu rapat bulanan perusahaan?" tanya Wanita itu setelah keluar dari ruang rapat.
"Tu,Tuan Liam menunggu anda di bawah," jawab karyawannya ketakutan karena merasa bersalah menghentikan rapat penting itu.
"Tuan Liam?!" wanita itu seketika berhenti dan diikuti oleh karyawan dibelakangnya yang kaget karena tiba-tiba berhenti. "Mau apa seketaris ayah kemari?"
"saya tidak tahu, nona. Tapi sepertinya itu penting, karena nampaknya, tuan Liam begitu terburu-buru," jelas karyawan itu sambil mengatur nafasnya agar tetap tenang karena kaget orang di depannya berhenti secara mendadak.
"Huh, bagaimana ini? apa aku melakukan kesalahan?" wanita itu berpikir sambil mondar-mandir di sana, sedangkan karyawan itu hanya menatapnya tak percaya. Dia tak percaya, wanita yang menjadi bosnya bisa terlihat gelisah seperti ini. Pasalnya bila sedang bekerja beliau begitu serius. Tidak ada pekerjaan yang tidak selesai di tangannya, itulah tanggapan para karyawan. Tapi nampaknya bosnya pun juga manusia, dia mampu gelisah dan ketakutan dihadapan orang tua.
"Sari,,, biar kau saja yang ke sana. Bilang kepada tuan Liam aku sakit, jadi tidak bisa bertemu," pinta wanita itu ketika sudah selesai memikirkan solusi masalahnya.
"Sayangnya hal tidak bisa dilakukan, nona." balas Sari kepada bosnya. Dia iba melihat kondisi bosnya dan ingin menolongnya, tapi keadaan sekarang memang hanya bisa di selesaikan bila tuan Liam tidak bertemu dengan bosnya.
"hmpth,, baiklah, aku paham. Tidak ada cara lain, selain aku bertemu dengannya." Kini wanita itu mulai melanjutkan langkah kakinya menuju tuan Liam. Dia memang tahu hanya ini satu-satunya cara agar dia bisa lepas dari tuan Liam. Tapi dia masih enggan untuk bertemu, makanya dia mencoba mencari alasan agar tidak perlu bertemu. Namun melihat eksperesi Sari, dia paham betul bahwa lari saat ini adalah tindakan yang percuma. Karena tuan Liam pasti akan mencarinya kemana pun dia pergi.
Setelah sempat ragu, wanita itu akhirnya meberanikan diri untuk menemui tuan Liam. Dia berjalan ke arah mobil hitam bermerek BMW 4 series coupe yang terparkir diluar kantornya. Belum sempat sampai di depan mobil itu, seorang pria keluar dari sana dan membungkukkan badannya lalu hormat padanya.
"Tuan Liam menyapa, Nona Muda," ucapnya sopan.
"Salam juga, Liam." balasnya dengan tenang kepada Liam yang kini sudah membuka pintu mobil memintanya untuk masuk ke dalam. Tak mau berdebat yang tidak perlu, dia pun masuk ke dalam mobil.
"mau kemana kita?" tanyanya ketika mobil sudah melaju meninggalkan kantornya.
"Tuan besar ingin bertemu dengan anda," jawab Liam, tetap fokus mengemudikan mobil tersebut.
"ada masalah apa sampai ayah mau bertemu denganku?" kini wanita itu semakin penasaran. Dia ingin memendamnya dan mengetahuinya ketika bertemu ayah, tapi dia juga takut ayah sedang marah kepadanya.
Liam melirik sebentar ke arah nona mudanya. Dan menemukan fakta bahwa nonanya sedang ketakutan. "saya tidak begitu paham, Nona muda. Tapi rasanya masalah ini cukup besar, hingga beliau memanggil anda secara mendesak. Tenanglah, Nona. Kuyakin masalah ini hanya angin lalu, beliau pasti akan langsung melupakannya."
"cih, kau berkata seperti itu karena bukan kau yang berada di posisi ini." umpat wanita itu dalam hati. Dia sangat yakin, ayahnya pasti tahu sesuatu hal yang di rahasiakannya. Namun dia binggung rahasia yang mana? apakah masalah itu? atau tentang perusahaan? Tak mau terlalu berpikir buruk, dia pun menarik nafas dalam-dalam dan merilekskan badannya agar dapat lebih tenang.
"Terimakasih, Liam. Jawabanmu sangat membantu diriku," ucap wanita itu dengan menekankan perkataannya, seolah menyindir pria di depannya.
"Sama-sama, Nona Muda. Senang bisa meringankan beban anda," balas Liam dengan senyumannya di belakang kemudi. Wanita itu menghiraukan perkataan Liam, dia hanya bisa berdoa dan berharap semoga tidak ada masalah besar yang muncul didepannya ini. Meskipun firasatnya mengatakan hal buruk akan terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
MEMEY
hadir kak
2022-06-22
1
Cut Nyak Dien
apakah akan dijodohkan?
2021-09-15
0