Aku berusaha untuk melupakan apa yang terjadi pagi tadi, tapi sepertinya ingatan itu akan menyiksaku selama beberapa hari ini.
Yah... walaupun aku sudah sering atau bahkan terbiasa melihat nya tapi setiap aku melihat hal seperti itu aku akan selalu merasa bersalah.
" Dia telah mengkhianati mommy ku selama berpuluh-puluh kali" kataku pada Lin salah satu sahabat ku
" Sudahlah De...itu wajar saja" kata Lin yang malah membela Dadyku
Aku melotot dan mulai menaruh tatapan curiga pada Lin.
" Apa jangan jangan kamu juga mengincar Dady ku??"
Lin terdengar kaget dan bahkan ia hampir tersedak dengan minuman yang masuk ke mulutnya.
" Jangan samakan aku dengan Keth, aku tahu dia sejak dulu" kata Lin dengan nada kesal.
" Ya...aku sekarang sulit percaya dulu Keth juga berkata seperti itu" kataku sambil memainkan minuman dingin yang ada di depanku
" Memangnya sejak dulu kamu sudah mencurigai Keth??"
" Yah....aku sering memperhatikan dia sering curi pandang kepada Dadyku" kataku dengan nada lemas, aku merasa sudah kehilangan seluruh tenaga dan semangat ku
" Memang selain kaya Dadymu termasuk tampan dan berkharisma" kata Lin semakin membuat ku kesal dan curiga
" Jangan bilang" kataku dengan nada menekan
" Tentu saja tidak, aku wanita ini baik baik " kata Lin sambil tertawa
" Cih... dasar pembual" kataku dengan nada mengejek
Untuk menghilangkan rasa sakit dan kecewa yang aku rasa, aku menghajak Lin salah satu sahabat ku untuk menemani ku di sebuah cafe yang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal ku.
Sebagai wanita yang cukup kaya dan terpandang mencari teman curhat bukanlah hal yang sulit bagiku. Aku termasuk wanita yang royal termasuk kepada pada teman dan sahabat ku.
Seperti kata pepatah Dimana ada gula disitu pasti ada semut, tapi walaupun demikian Lin sedikit berbeda dengan teman teman ku pada umumnya.
Lin selalu berpenampilan apa adanya, ia tidak berusaha untuk mengimbangi atau bahkan mengikut gayaku dan aku juga bisa melihat tidak pernah memanfaatkanku seperti yang dilakukan oleh Keth.
Aku mengambil sebatang rokok yang kubeli sebelum aku bertemu dengan Lin. Aku mencoba untuk menghirup nya tapi aku malah terbatuk hingga membuat tenggorokan ku terasa panas dan gatal
" Ha....ha.... berhenti lah bersikap konyol nona Okta, kau tidak akan pernah bisa menjadi wanita mafia"
" Uhukk....uhuk...." Aku malah semakin terbatuk mendengar ucapan Lin
" Minumlah" kata Lin sambil menyodorkan segelas air putih untukku
Aku segera menyurut air putih yang diberikan oleh Lin, rasanya begitu segar dan membuat ku jauh lebih baik
" Mengapa Keth begitu candu dengan barang ini" kata ku sambil membuang sisa rokok begitu saja
" Karena kau tidak seperti Keth jika kau sama maka aku akan melihat mu hancur sekarang" kata Lin
" Aku hanya lelah Lin, aku hanya lelah...aku hanya ingin hidup seperti anak perempuan pada umumnya" kataku
" Maksud mu seperti Keth??" tanya Lin
"Kamu sudah gila..." kataku
" Kamu seharusnya bersyukur dengan apa yang kamu miliki Delanie, tidak semua wanita beruntung seperti dirimu" kata Lin sambil menepuk pundak ku.
" Aku justru iri padamu, aku ingin seperti mu Lin, punya orang tua yang lengkap dan mereka sangat menyayangi mu"
" Sepertinya kit perlu operasi tukar wajah" kata Lin
" Sudahlah sebaiknya kita nikmati apa yang ada, aku juga tidak terlalu memikirkan nya" kata Lin sambil memakan kentang goreng yang ada dihadapannya.
Aku tahu dibalik semua keceriaan Lin ada rahasia besar yang ia simpan dan sampai sekarang luka itu membuat Lin tidak berani untuk dekat dengan yang namanya laki laki.
Aku memandang Lin yang sepertinya tidak terlalu larut dalam masalah yang sedang terjadi. Aku tahu ia begitu banyak menanggung beban terutama beban Sikis.
Ya.... pelecehan yang dialami oleh Lin membuatnya begitu susah untuk dekat dengan orang lain apalagi laki laki. Pelecehan yang terjadi bertahun-tahun lalu itu membuat kepercayaan diri Lin runtuh hingga ia mengalami kesulitan untuk bergaul
Bagaimana tidak adik dari Ayah Lin beberapa kali melakukan pelecehan kepada Lin hingga membuat Lin menjadi pribadi yang benar benar berantakan.
Sepertinya tidak beda jauh dariku yang selalu melihat Dadyku bersama dengan wanita wanita seusiaku.
" Kita punya derita yang sama yang Lin, hanya saja aku sedikit lebih beruntung"
Aku bisa membayangkan bagaimana rasanya jika aku jadi Lin, aku pasti sudah akan membunuh laki laki yang seharusnya melindungi ku.
Aku memilih diam saja melihat Lin dengan tatapan kosong, aku tahu ia kembali merasakan trauma karena kejadian itu akan menjadi sejarah yang paling buruk dalam hidupnya.
Jangan lupa like komen dan follow novel ini ya... Author sangat butuh dukungan dari kalian semua ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Riah Ria Rhia
aq udah vote yah thor
2021-08-23
0
Riah Ria Rhia
lanjut thor..
SEMANGAT💪💪💪
2021-08-23
1