KENYATAAN

Suara kicau burung-burung di atas pohon rindang yang berada di pinggir rumah sederhana merdu terdengar, awan cerah yang baru saja terlihat menambah indah suasana pagi itu, udara pun masih terasa segar, tak tercampur dengan polusi kendaraan yang sebentar lagi akan memenuhi jalan-jalan aspal yang membawa penduduk bumi ke berbagai tujuan mereka.

Seorang gadis yang satu hari yang lalu menjadi seorang wanita itu tengah berdiam diri di dalam kamarnya, duduk di sisi jendela yang terbuka meski tak berniat untuk memulai aktivitasnya.

Suara dering ponsel mengganggu lamunannya, malas beranjak ia pun memilih mengabaikannya hingga deringnya kembali tak terdengar. Namun suara itu kembali memecah lamunannya, dengan langkah malas ia beranjak menuju ranjang kecil yang berada di pojok ruangan dimana ponsel jadulnya tergeletak di sana.

Matanya membulat saat mendapati nomor kantor tempatnya bekerja tertera di sana, dari semenjak kejadian mengerikan itu, Suci memutuskan tak lagi bekerja. Selain karena tubuhnya yang belum pulih, hatinya pun masih tak bisa menerima kenyataan jika gedung bertingkat nan megah itu menjadi tempat naasnya.

Dengan tangan bergetar suci menekan tombol hijau di ponselnya, hingga suara Omelan terdengar dari balik sambungan telponnya.

"Suci, kemana saja kamu? Kamu menghilang tanpa kabar. Apa kamu sudah bosan bekerja? Jika begitu, bayarlah kerugian dan pinalty dari kontrak kerja kamu." Rudi, ketua tim bagian pembersih kantor terdengar mengomel.

"Maaf pak Rudi, saya sedang sakit. Bisakah saya mengajukan surat pengunduran diri saya?".

"Bisa, sangat bisa. Asalkan kamu berani membayar dendanya, karena di kontrak kerja tertulis, kamu harus membayar denda sepuluh kali lipat gaji kamu jika kamu melanggarnya".

Suci terdiam, mana mungkin ia bisa membayarnya, dari mana ia akan mendapatkan uang sebanyak itu? Tapi ia juga tak siap jika harus bekerja di sana, di gedung tempatnya kehilangan segalanya.

"Saya tidak akan sanggup pak, besok saya akan mulai bekerja kembali".

"Awas aja kalo kamu membolos lagi, jangan seenaknya, ini tuh perusahaan orang suci, bukan perusahaan nenek moyang kamu".

"Baik pak, maafkan saya, Assalamualaikum pak".

"Waalaikumsalam".

Suci memejamkan matanya, tangannya bergetar hebat mengingat kejadian naas di malam kelam itu. Setetes air mata tampak membasahi pipinya, "Kuatkan aku ya Allah, kutukan apa yang Kau berikan pada ku? Hingga aku bernasib seperti ini??".

Ketukan di pintu kamarnya membuat Suci terlonjak kaget. Dengan cepat ia menghapus air matanya, kemudian beranjak untuk membukakan pintu.

"Ummi??". Sapa Suci, senyum lembut merekah di bibirnya, menyembunyikan rasa sedih yang tengah menggerogoti hatinya.

"Lagi apa nak? Apa ummi mengganggu?".

"Tidak ummi, aku sedang tidak melakukan apa-apa. Ada apa ummi?".

"Ada tamu di luar nyariin kamu, katanya dari kantor tempat kamu bekerja". Ummi Fatimah mengusap rambut hitam Suci yang tergerai indah. "Pakai jilbabmu, temui tamunya dulu yah".

Suci mengangguk, meski hatinya menerka-nerka siapa yang menemuinya? Tidak mungkin Rudi bukan? Karena baru saja Suci bertukar sambungan telpon dengan pria galak itu.

Tampak Abi Abdullah sedang berbincang dengan seorang pria muda berjas hitam. Suci menghampiri mereka, duduk di sisi kursi yang lain berdampingan dengan ummi Fatimah.

"Ada apa yah pak? Apa saya mengenal anda?". Tanya Suci.

"Maaf Nona, saya di sini atas perintah tuan Arga. Saya Vino, asisten pribadi beliau. Beliau memberikan ini untuk nona, sesuai janjinya malam lalu, beliau sangat meminta maaf atas kejadian itu".

Deg

Jantung Suci berpacu lebih cepat, dadanya sesak, emosinya mulai naik, ia bahkan lupa jika di antara mereka ada kedua orang tuanya. "Semudah itukah tuan mu menganggap kehormatan ku dengan sejumlah uang? Aku hancur Tuan Vino, bukankah aku seperti wanita murahan yang menjual kegadisannya pada tuan mu??". Teriak Suci, tangisnya pecah. Kejadian itu kembali terbayang dalam benaknya.

Umi Fatimah dan Abi Abdullah terkejut bukan main, mereka meremas dadanya menghalau rasa sesak yang tiba-tiba datang ketika Suci mengatakan yang sebenarnya.

"Astaghfirullah Al adzim". Umi Fatimah memejamkan matanya, membuat air mata yang menggenang di ujung matanya meluruh sudah. Pantaslah semalam putrinya pulang terlambat, ketika di tanya pun Suci hanya menjawab singkat dan terburu-buru memasuki kamarnya. Saat itu, ummi Fatimah pun melihat gamis di bagian bahu Suci terkoyak, saat ingin menanyakannya Suci menghindar darinya.

Abi Abdullah tak kalah terkejutnya, pria tua itu meremas dadanya yang terasa sakit. Tak menyangka dengan kejadian pahit yang menimpa putri semata wayangnya. Putri yang selalu jadi kebanggaannya, yang ia jaga sepenuh hatinya, kini orang lain telah merusaknya.

Suci menangis histeris, ia baru menyadari jika kedua orang tuanya pun berada di sana. Karena emosi membuatnya lupa jika ada hati yang lain yang pasti akan terluka mendengar kebenarannya.

"Ummi maafkan aku, aku tidak bisa menjaga kehormatan ku".

Ummi Fatimah menggelengkan kepalanya, merengkuh tubuh lemah sang putri ke dalam pelukannya.

"Ya Allah, cobaan mu sungguh berat". Abi Abdullah meneteskan air matanya, melihat keadaan sang putri yang hancur membuatnya merasa gagal dalam menjaga putrinya.

Vino menundukan kepalanya, ia pun merasa kasihan dengan nasib Suci, tapi ia tak bisa apa-apa selain menuruti segala perintah tuannya.

"Maaf nak Vino, kami tidak bisa menerima uang tuan mu. Bukankah itu terlihat jika kami menjual putri kami? Bukan seperti ini caranya jika dia ingin bertanggung jawab".

"Tapi pak, saya hanya menjalankan perintah saja. Apa yang harus saya katakan pada tuan Arga jika anda menolak pemberiannya." Vino terlihat gusar, Arga pasti akan marah jika perintahnya tak berjalan dengan mulus.

"Pulanglah, jangan menambah luka di hati kami nak". Ujar Abi Abdullah.

Vino mengangguk pasrah, ia pun tidak mau menambah goresan luka untuk Suci dan keluarganya.

Setelah kepergian Vino, Abi Abdullah menghampiri Suci, mengusap kepalanya yang tertutup hijab instan rumahannya.

"Kuatlah nak, Allah sedang menguji kita agar takaran kesabaran kita bertambah. Jadikan ini pelantar untuk membuat mu mendekatkan diri lagi padaNya, mungkin ini teguran untuk kita agar kita lebih berhati-hati dan memperbanyak istighfar."

"Tapi rasanya berat abi, ini terlalu kejam. Apa salah ku sehingga Allah menghukum ku seberat ini?".

"Jangan ragukan taqdir yang Allah berikan nak, kamu tidak berhak bertanya padaNya. Setiap kejadian mengandung pelajaran dan hikmah yang bisa kita petik, kita hanya perlu lebih bersabar lagi menjalaninya. Serahkan semuanya pada Allah, ini semua terjadi atas kehendaknya nak".

"Astagfirullah ya Allah, maafkan hamba". Suci semakin terisak, menenggelamkan kepalanya di dada sang ummi.

Ummi Fatimah mengusap punggung Suci dengan lembut, menyalurkan kekuatan lewat sentuhannya. "Sabar nak, perbanyak istighfar, jangan jauhi yang maha pemberi segalanya, mintalah padaNya agar kita bisa melewati setiap ujian dariNya."

Miris memang, Suci Tanaya, predikat nama itu terasa berat di terima oleh gadis berusia sembilan belas tahun itu. Karena namanya tak sesuai dengan keadaannya saat ini, gadis lugu itu terlahir dari keluarga yang sederhana namun taat beragama. Cita-citanya menjadi seorang chef harus hancur bersamaan dengan hancurnya dirinya karena kehilangan kehormatannya. Kantor tempatnya bekerja yang ia harapkan menjadi tempatnya bernaung mengumpulkan pundi-pundi untuk melanjutkan pendidikannya kini menjadi tempat terburuk dalam hidupnya.

Karena keadaan materi yang pas-pasan, Suci harus bekerja untuk bisa masuk ke salah satu Universitas impiannya. Namun kini semua terasa sia-sia, tujuan hidupnya tak tahu entah kemana. Ikut menghilang bersamaan dengan kehormatannya yang juga menghilang.

Part berikutnya tentang mas Yusuf. tapi emak mau minta like, dan tinggalin komennya yah, untuk obat penawar agar emak semangat ngehalunya😁😁

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

tanggung jawab loh rnak aja loh udh perkaos anak orang...maen kasih duit aja...mangnya suci cewe murahan...😏😏😏😏

2024-07-18

0

senja indah

senja indah

novel se bagus ini like y dikit amattt...moga mkin byak pembaca y ya torrr

2023-08-10

2

Siti

Siti

sabar ya suci sayang❤️

2022-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 MALAM KELAM
2 TERENGGUT PAKSA
3 YUSUF ARGANTARA
4 HANCUR
5 KENYATAAN
6 KEMARAHAN & KEKECEWAAN
7 KEPUTUSAN
8 BERTAMU
9 JAWABAN
10 BERITA PANAS
11 BERITA LAGI
12 JAWABAN MEMATIKAN
13 TAK SADARKAN DIRI
14 PERCAKAPAN MENYAYAT
15 SAHABAT
16 PUTUS ASA
17 DATANG DI WAKTU YANG TEPAT
18 SUCI TANAYA
19 VISUAL
20 TAWA YANG HILANG
21 KEPUTUSAN
22 TRAUMA
23 KEMAJUAN
24 SEMAKIN MEMBAIK
25 TERBIASA
26 MOOD BOOSTER
27 PELINDUNG
28 DALANG
29 PENJELASAN
30 RENCANA PERGI
31 MAS??
32 DEKAPAN
33 MALAM DINGIN TAPI HANGAT
34 MASIH TRAUMA
35 SEMAKIN DEKAT
36 MESRA BERDUA
37 CEMBURU
38 GAGAL
39 UMMI TERSADAR
40 MERINDU
41 RINDU YANG TERBAYAR
42 PERBINCANGAN PASUTRI
43 KANTOR SUAMI
44 KABAR BAHAGIA
45 GUNCANGAN
46 BELUM BERAKHIR
47 BELUM USAI
48 KEMARAHAN SUCI
49 HANYA MENATAP
50 MERINDU
51 MENCOBA MELUPAKAN
52 TEMAN LAMA
53 BERTEMU
54 DALANG
55 JANGGAL
56 TRAGEDI
57 SEMUA BAIK-BAIK SAJA
58 MULAI MEMBAIK
59 PAGI BAHAGIA
60 SEDERHANA NAMUN SPECIAL
61 MEMINTA IJIN
62 SEBUAH NASIHAT
63 KUCING JATUH
64 JUSTIN
65 JUSTIN 2
66 KECEWA
67 KECEMASAN
68 KILAS BALIK
69 MASIH KILAS BALIK
70 INGIN MELEPAS RINDU
71 AKHIRNYA
72 SALING JATUH CINTA
73 PERDEBATAN MANIS
74 MAKAN SIANG
75 PERDEBATAN
76 PASANGAN WOW
77 CERITA SEBELUM TIDUR
78 PERTEMPURAN PENGANTAR TIDUR
79 SUCI SEPERTI BUNGLON
80 CEMAS
81 TATAPAN JUSTIN
82 BAU???
83 SANGAT??
84 MUNTAH
85 HAMIL???
86 KABAR BAHAGIA
87 MASIH KABAR BAHAGIA
88 SEBUAH FOTO
89 PENASARAN
90 TENTANG CLARA
91 SUCI DISINI??
92 MENJELASKAN
93 COBAAN??
94 JATAH
95 RUMUS ISTRI
96 DUNIA MILIK SENDIRI
97 KODE
98 MAKANAN MASA KECIL
99 PRANK
100 OH MY GOD
101 SUCI HOT
102 KEPANIKAN
103 AGRATA LANGIT
104 EXTRA PART (AGRATA LANGIT)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
MALAM KELAM
2
TERENGGUT PAKSA
3
YUSUF ARGANTARA
4
HANCUR
5
KENYATAAN
6
KEMARAHAN & KEKECEWAAN
7
KEPUTUSAN
8
BERTAMU
9
JAWABAN
10
BERITA PANAS
11
BERITA LAGI
12
JAWABAN MEMATIKAN
13
TAK SADARKAN DIRI
14
PERCAKAPAN MENYAYAT
15
SAHABAT
16
PUTUS ASA
17
DATANG DI WAKTU YANG TEPAT
18
SUCI TANAYA
19
VISUAL
20
TAWA YANG HILANG
21
KEPUTUSAN
22
TRAUMA
23
KEMAJUAN
24
SEMAKIN MEMBAIK
25
TERBIASA
26
MOOD BOOSTER
27
PELINDUNG
28
DALANG
29
PENJELASAN
30
RENCANA PERGI
31
MAS??
32
DEKAPAN
33
MALAM DINGIN TAPI HANGAT
34
MASIH TRAUMA
35
SEMAKIN DEKAT
36
MESRA BERDUA
37
CEMBURU
38
GAGAL
39
UMMI TERSADAR
40
MERINDU
41
RINDU YANG TERBAYAR
42
PERBINCANGAN PASUTRI
43
KANTOR SUAMI
44
KABAR BAHAGIA
45
GUNCANGAN
46
BELUM BERAKHIR
47
BELUM USAI
48
KEMARAHAN SUCI
49
HANYA MENATAP
50
MERINDU
51
MENCOBA MELUPAKAN
52
TEMAN LAMA
53
BERTEMU
54
DALANG
55
JANGGAL
56
TRAGEDI
57
SEMUA BAIK-BAIK SAJA
58
MULAI MEMBAIK
59
PAGI BAHAGIA
60
SEDERHANA NAMUN SPECIAL
61
MEMINTA IJIN
62
SEBUAH NASIHAT
63
KUCING JATUH
64
JUSTIN
65
JUSTIN 2
66
KECEWA
67
KECEMASAN
68
KILAS BALIK
69
MASIH KILAS BALIK
70
INGIN MELEPAS RINDU
71
AKHIRNYA
72
SALING JATUH CINTA
73
PERDEBATAN MANIS
74
MAKAN SIANG
75
PERDEBATAN
76
PASANGAN WOW
77
CERITA SEBELUM TIDUR
78
PERTEMPURAN PENGANTAR TIDUR
79
SUCI SEPERTI BUNGLON
80
CEMAS
81
TATAPAN JUSTIN
82
BAU???
83
SANGAT??
84
MUNTAH
85
HAMIL???
86
KABAR BAHAGIA
87
MASIH KABAR BAHAGIA
88
SEBUAH FOTO
89
PENASARAN
90
TENTANG CLARA
91
SUCI DISINI??
92
MENJELASKAN
93
COBAAN??
94
JATAH
95
RUMUS ISTRI
96
DUNIA MILIK SENDIRI
97
KODE
98
MAKANAN MASA KECIL
99
PRANK
100
OH MY GOD
101
SUCI HOT
102
KEPANIKAN
103
AGRATA LANGIT
104
EXTRA PART (AGRATA LANGIT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!