"Bantu saya untuk menuntaskan hasrat saya, saya akan gila jika ini tidak di lakukan!!"
"APA??". Suci menatap pintu masuk yang berada tepat di belakang pria itu, tubuhnya bergetar hebat karena rasa takutnya.
Gadis itu berlari menuju pintu keluar, hendak membukanya namun sayangnya terkunci otomatis. "Jangan tuan, aku mohon jangan lakukan itu padaku".
"Tolong saya, jangan paksa saya berbuat kasar padamu". Nafasnya kian memburu, rasa panas di tubuhnya kian menjalar seiring dengan aliran darahnya. Ubun-ubunnya terasa berdenyut nyeri menahan hasrat yang harus segera ia tuntaskan.
Tak ingin membuang waktunya, pria itu menarik Suci yang tengah berusaha membuka handle pintu.
"Toloooong". Suci berteriak histeris, gadis polos itu tampak kacau dengan air mata membasahi pipinya.
Pria itu menarik jilbab yang kini terpasang kacau, melemparkannya ke sembarang arah.
Suci beringsut menghindari pria yang tampak menatapnya dengan buas. Nafas pria itu terdengar memburu, rambut hitam Suci yang tergelung ke atas menampilkan leher putih gadis itu, hingga sang pemangsa semakin di buat gila dan melupakan akal sehatnya.
Suci berlari menghindar, namun tangan pria itu menariknya dan mendorongnya hingga tubuh yang mulai lemah itu menubruk meja di belakangnya. "Aah". Pekiknya, tangannya meraba bagian pinggangnya yang terasa ngilu, gadis itu kembali memohon. "Lepaskan saya tuan, saya mohon. Jangan lakukan ini, jangan hancurkan masa depan saya".
Suci mengatupka ke dua telapak tangannya di depan dada, pertanda memohon belas kasihan agar pria itu melepaskannya. Namun hasrat yang memuncak membuatnya tak bisa berfikir lagi, tubuhnya semakin memanas dan kepalanya mulai terasa sakit.
Pria itu menarik gamis yang Suci kenakan, hingga pakaian panjang itu terkoyak di bagian bahunya. Dengan sekali gerakan ia menggendong tubuh mungil Suci, memanggulnya bak karung beras dan membawanya menuju ke pintu yang terdapat di belakang meja kerjanya. Terdapat ranjang besar di sana, ruangan itu tampak seperti sebuah kamar.
Meski sekuat tenaga Suci meronta, namun percuma saja. Kekuatannya tak sebanding dengan kekuatan pria bertubuh tinggi itu.
"Toloooong, jangan tuan aku mohon".
"Berhenti memohon, itu membuatku muakkkk!!!". Teriaknya.
Dengan kasar pria itu melemparkan tubuh lemah Suci ke atas ranjang. Gadis malang itu beringsut mundur, masih berusaha mempertahankan kehormatannya. Meski ia sangat membutuhkan uang untuk melanjutkan pendidikannya, tapi ia tak serendah itu harus menjual dirinya pada pria yang bahkan tak ia kenali sedikitpun. "Jangan lakukan itu aku mohon".
Pria itu tak lagi mendengar permohonan menyedihkan dari gadis yang juga sama sekali tak ia kenal. Yang pria itu pikirkan saat ini adalah ia harus menyelamatkan dirinya dari pengaruh obat perangsang berdosis tinggi yang seseorang sengaja letakan di minumannya.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Pria itu terkejut saat mendapati gadis yang berada di bawah kungkungannya masih perawan, ia telah merenggut kesuciannya. Terbukti dari susahnya ia menembus pertahanannya hingga gadis itu menggigit bahunya. Namun ia tak bisa menghentikan semuanya, hasrat liarnya sudah mengendalikannya.
Hingga perlahan suara gadis itu terdengar semakin melemah, tenaganya terkuras karena ia berusaha melawan dan mempertahankan sesuatu yang amat berharga dari dirinya yang kini telah terampas paksa. Hanya air mata yang deras mengalir, bersama dengan tatapan matanya yang kosong yang perlahan mulai tertutup, Suci tak sadarkan diri. Gadis malang itu tak sanggup lagi menerima penghinaan yang membuatnya kehilangan segalanya, hal yang paling ia banggakan untuk ia serahkan di kemudian hari pada pasangan hidupnya yang sah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Erina Munir
😭😭😭
2024-07-18
0
Teh Ernaa
semoga ceritanya gk trputus d tengah jalan
2021-10-24
3
Restu Aditya Ramadhan
suci yang tak suci lagi
2021-10-23
0