PERAMPAS KEHORMATAN KU
"Lepaskan saya tuan".
Gadis berkerudung biru itu meronta meminta di lepaskan saat tangannya di tarik paksa oleh seorang pria. Suasana malam menambah ketakutan bagi gadis itu, tak ada seorang pun di lobi kantor besar itu. Semua orang telah membubarkan diri sejak satu jam yang lalu, gadis itu terpaksa harus bekerja lembur sebagai office girl di perusahaan besar yang bergerak di bidang advertising itu.
"Tolong saya, kamu bekerja di sini bukan? Jika kamu mau menolong saya, saya akan memberikan imbalan sepuluh kali lipat dari gaji kamu di sini."
Suci berhenti meronta, sejenak pikirannya bertraveling. "Aku memang sedang membutuhkan uang untuk mendaftar ke Universitas, tapi apa yang laki-laki inginkan??". Batinnya bertanya-tanya.
Gadis itu baru saja membuka mulutnya hendak mengajukan pertanyaan, pria itu kembali menarik tangannya, membuat langkahnya terseok-seok mengikuti tarikan kencang di tangannya juga langkah lebar sang pria.
"Lepaskan saya tuan, apa yang harus saya lakukan? Jangan sakiti saya".
Suci mengedarkan pandangannya, lampu-lampu yang sebagian telah di padamkan membuat suasana gedung itu tampak temaram. "Lift? Kenapa dia membawaku ke lift??". Suci kembali membatin, tangannya tak kunjung pria itu lepaskan. Sebelah tangannya yang bebas meremas gamis berwarna hitam yang ia kenakan, keringat dingin mulai bercucuran. Ketakutannya semakin menjadi saat pria itu memencet angka dua puluh pada tombol lift, lantai teratas di gedung itu yang setahunya hanya ada tiga ruangan saja, ruang CEO, ruang sekretaris CEO dan ruang meeting.
Sepanjang lift melaju, pria itu tampak semakin gusar. Bulir-bulir keringat mengalir di pelipisnya. Tubuhnya bahkan bergetar menahan sesuatu yang membuatnya amat tersiksa.
"Lepaskan saya tuan, saya ingin pulang, saya takut".
Pria bermata tajam itu sedikit menoleh, melirik gadis berjilbab itu dengan ekor matanya. "Saya tidak akan menyakiti kamu jika kamu menurut dan menolong saya. Jangan melakukan perlawanan atau kamu akan tersakiti". Ucapnya dingin.
Suci menggigit bibir bagian dalamnya, menahan rasa takut yang mengurungnya. Jika bisa, ingin rasanya ia membuang air kencingnya saat itu juga, mengompol bak seorang anak kecil yang tengah ketakutan. Tapi itu tidak lucu bukan??
Ting
Lift terbuka, langkah lebar pria itu kembali membuat Suci terseret dan terseok-seok. Jilbabnya bahkan tampak miring ke kiri akibat pergerakannya.
Suci dapat melihat di ujung lorong itu terdapat pintu besar yang di atasnya tertulis RUANGAN PRESDIR. Dan anehnya, pria itu membawanya menuju ke ruangan itu, siapa pria itu sebenarnya??
"Tuan, saya ingin pulang".
"Diamlah, ingat yang saya katakan pada mu!!"
Suci menunduk takut, mata elang pria itu terlihat jelas meski dalam cahaya lampu temaram.
Pria itu membawa Suci ke ruangan mewah itu, lampu yang masih menyala memberikan cahaya sempurna untuk penglihatan Suci.
Gadis itu mengedarkan pandangannya, Ruangan dengan desain modern lengkap dengan meja dan kursi kebesaran sang Presdir. Terdapat sofa di ujung ruangan sebelah kiri, dan terdapat pintu lagi di belakang meja kebesaran sang Presdir. Jendela kaca besar menjulang tinggi, menyuguhkan pemandangan malam di ibu kota yang tak pernah sepi akan aktivitas penduduknya meski hari semakin larut. Dia atas meja itu terdapat sebuah nama beserta jabatannya, YUSUF ARGANTARA, CEO.
Sejak suci bekerja di perusahaan ini satu bulan yang lalu, ia tak pernah sekalipun menginjakan kakinya di ruangan itu, bahkan wajah pemilik perusahaan tempatnya bernaung mencari rupiah saja ia tak tahu.
Gadis itu terjingkat kaget saat mendengar sesuatu terjatuh, ia menoleh. Pria itu melempar jasnya ke sembarang tempat dan jatuh mengenai pas foto yang berada di atas meja, kemudian melonggarkan dasinya yang sejak tadi terasa mencekiknya.
Perlahan pria itu mendekati Suci, yang secara otomatis melangkah mundur. "Jangan mendekat tuan, apa yang bisa saya bantu??".
"Bantu saya untuk menuntaskan hasrat saya, saya akan gila jika ini tidak di lakukan!!"
"APA??".
HAI anak² emak, mak balik lagi nih sama cerita yang baru. Dukung emak yah, kasih like dan komen sebanyak-banyaknya..love love muaachhh😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Erina Munir
ok mak
2024-07-18
0
Uthie
keep 👍👍👍
2023-08-09
1
hanie tsamara
salam kenal thoorr...
aku mau baca karya baru baru mu thorr..
smoga bikin candu❤
2023-03-02
1