^^^Jakarta, 20 Juni 2021^^^
Hari ini, adalah hari kebahagiaan bagi para siswa dan siswi kelas 12.. Karena hari ini adalah hari dimana mereka akan dinyatakan lulus dan keluar dari masa SMA.
Walau bagi sebagian orang, hari ini mungkin juga terasa menyedihkan lantaran mereka harus berpisah dengan teman-teman di sekolah.
Revina Angelina, murid terpintar di sekolah ini berhasil lulus dengan nilai tertinggi diantara para murid lainnya.
Ia pun berjalan ke atas panggung untuk mendapatkan penghargaan dari kepala sekolah..
Selain itu, Revina juga berhasil mendapat beasiswa di universitas ternama di Jakarta.
Revi terlihat sangat bahagia, walau sebenarnya hatinya menangis tersedu-sedu.
Di hari kelulusan nya ini, kedua orang tuanya tidak bisa hadir untuk sekedar menemaninya.
Hanya ada Bi Munaroh yang duduk di kursi menyaksikannya menerima penghargaan.
Revi tersenyum dan melambai ke arah Bi Munaroh, ia juga menunjukkan medalinya pada bibi kesayangannya itu.
Setelah selesai menerima penghargaan, Revi pun turun dari panggung lalu menghampiri bibinya itu.
"Bi, aku keren gak pake medali ini?" tanya Revi.
"Wah non, non keren banget.. Cocok medali itu ada di leher non!" jawab Bi Munaroh.
"Makasih ya Bi udah mau hadir nemenin aku disini, kalau gak ada bibi pasti aku kesepian disini.." ucap Revi.
"Ah non Revi pake makasih segala sama bibi, kan ini mah udah jadi tugas bibi buat selalu menemani non Revi dimana pun non berada.." ujar Bi Munaroh.
"Makasih bi, aku sayang banget sama bibi.."
Revi langsung memeluk bibinya itu dengan sangat erat.
Kemudian, kedua sahabat Revi menghampirinya..
Ya mereka adalah Viola & Asyifa yang selama ini selalu menyemangati Revi dikala sedih.
"Revi, selamat ya kamu lulus dengan nilai terbaik!" ucap Viola.
"Eh kalian, makasih ya! Kalian juga selamat lulus ya!" ujar Revi.
"Iya Rev," ucap Asyifa.
Mereka bertiga pun berpelukan..
"Eh Bi, boleh tolong fotoin kita gak?" tanya Revi.
"Ya boleh non sini bibi fotoin!" ucap Bi Munaroh.
Bi Munaroh pun mulai memfoto Revi bersama temannya.
"Nah udah non ini hasilnya tuh.." ucap Bi Munaroh.
"Wah bagus ya, makasih bi!" ucap Revi.
"Iya sama-sama non,"
Disaat sedang asyik melihat hasil fotonya, tiba-tiba datang seorang wanita yang meledek Revina.
"Ahaha eh Rev, orang tua lu kemana? Kok yang dateng malah pembantu lu sih? Kasian deh gak dianggap anak sama orang tua sendiri.." ujarnya.
Sehabis mengatakan itu, dia pun pergi tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Rev sabar ya, omongan dia mah jangan digubris!" ujar Viola.
"Iya,"
"Yang dibilang Melodi ada benarnya juga, pasti mamah papah gak anggap aku anak buktinya disaat aku lulus mereka gak mau datang.." gumam Revi.
Setelah acara kelulusan itu selesai, Revi dan bibinya pun pulang ke rumah.
"Nah non sekarang kita makan yuk! Bibi udah masak makanan kesukaan non Revi, spesial untuk hadiah kelulusan non Revi!" ucap Bi Munaroh.
"Wah makasih bi, aku jadi laper nih.." ucap Revi.
"Yaudah hayuk ke meja makan non!" ujar Bi Munaroh.
Revi pun mengikuti bi Munaroh ke meja makan, disana sudah tersedia berbagai macam makanan kesukaannya.
"Wah ini semua kan makanan kesukaan aku bi, bibi emang terdaebak deh!" ujar Revi.
"Hah apaan tuh terdaebak non?" tanya Bi Munaroh.
"Ahaha maksudnya itu terbaik bi," jawab Revi.
"Oh ada-ada aja ya bahasa anak jaman sekarang!" ujar Bi Munaroh.
"Ahaha iya bi,"
"Yaudah bibi ambilin ya makannya.."
Bi Munaroh pun mengambilkan nasi serta lauk yang ada disana untuk Revina.
"Emm Bi, papah mamah kok belum pulang-pulang ya?" tanya Revi.
"Waduh bibi kurang tau non, udah non Revi jangan cemas gitu! Sebentar lagi pasti tuan sama nyonya pulang kok," jawab Bi Munaroh.
"Iya Bi,"
Lalu, supir Revi yang bernama pak Darwin masuk menuju meja makan.
"Wah wah wah makan besar nih, kayaknya enak tuh.." ujar Darwin.
"Ealah ngapain kamu malah kesini?" tanya Munaroh.
"Ya mau makan dong kan tadi kata kamu saya disuruh makan," jawab Darwin.
"His bukan disini atuh Darwin Darwin..!! Kan kita mah biasa kalau makan di belakang," ujar Munaroh.
"Oiya lupa maaf non," ucap Darwin.
"Eh eh gapapa kok, pak sama bibi makan disini aja bareng aku.." ujar Revi.
"Wah beneran non? Asik mantap dah!" ujar Darwin.
"Hus main asik asik aja! Eee udah gapapa non bibi sama pak Darwin mah di dapur aja makannya non," ucap Munaroh.
"Gapapa Bi disini aja bareng aku, lagian aku bosen tau setiap makan pasti sendiri terus.. Kan enak kalo ada kalian jadi seru," ujar Revi.
"Nah udah Roh kita nurut aja apa kata majikan!" ucap Darwin.
"His kamu mah!" ujar Munaroh.
Akhirnya Darwin serta Munaroh ikut makan bersama Revina di meja makan.
Malam harinya, Juliana & Marcellino pulang..
"Eh tuan sama nyonya udah pulang," ucap Munaroh.
"Iya Bi, eh itu Revi mana??" tanya Juliana.
"Eee non Revi nya udah tidur nyah di kamar.." jawab Munaroh.
"Oh gitu, yah padahal kita mau ucapin selamat ke Revi ya kan pah?" ujar Juliana.
"Iya, gara-gara kamu sih kita jadi telat kan sampe di rumahnya keburu si Revi tidur!" ucap Marcel.
"Eh kok kamu jadi salahin aku? Jelas-jelas kamu nya yang lama banget datang ke lokasi syuting aku! Coba aja kamu cepet datengnya pasti kita gak telat!" ujar Juliana.
"Heh jelas-jelas salah kamu pake ngelak lagi, nih ya kalo aja itu ban mobil kamu gak kempes pasti aku gak perlu susah-susah jemput kamu!" ucap Marcel.
"Eee maaf tuan, nyonya udah atuh jangan berantem! Ini kan udah malam nanti non Revi jadi kebangun," ujar Munaroh.
"Iya juga ya, yaudah aku mau ke kamar Revi.." ucap Juliana.
"Aku ikut!" ujar Marcel.
Akhirnya Juliana & Marcel pergi ke kamar Revi..
Sesampainya mereka disana, terlihat Revi yang sedang tertidur pulas sambil menggenggam foto mereka di dadanya.
Mereka pun syok ketika melihat itu, dan seketika mereka langsung merasa bersalah karena tidak bisa hadir di acara kelulusan Revina.
"Ya ampun pah, kayaknya Revi sedih banget gara-gara kita gak datang tadi.." ujar Juliana.
"Iya, kamu sih bukannya datang ke acara lulusan anak malah mentingin syuting!" ucap Marcel.
"Lah kok jadi aku yang disalahin? Kamu gimana? Kan kamu juga mikirin meeting sama klien dibanding anak sendiri!" ujar Juliana.
"Ah udah-udah kita gausah ribut! Mending besok pagi kita minta maaf sama Revi karena selama kita selalu mentingin kerjaan dibanding dia!" ucap Marcel.
"Iya iya bener itu setuju-setuju!"
Lalu, Juliana mengelus kepala Revi dan mencium keningnya..
"Maafin mamah sayang, mamah gak bisa hadir disaat-saat kelulusan kamu.." bisik Juliana.
Begitu juga dengan Marcel, ia mengelus tangan Revi dengan lembut seraya berkata..
"Maafin papah juga nak, papah terlalu sibuk dengan urusan kerjaan sampai-sampai gak pernah ngurusin kamu.."
Ternyata, Revi terbangun dari tidurnya namun sengaja tidak membuka matanya..
Ia sangat senang orang tuanya itu datang ke kamarnya.
"Maafin aku juga ya mah, pah.. Aku sempat berpikir kalian gak sayang sama aku," batin Revi.
Lalu, Juliana & Marcel pun keluar dari kamar Revi.
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Mati Sistem
semangat up thor
2021-08-30
1
Nindira
Keren sehari bisa update 3 cerita sekaligus
👍👍👍
2021-08-30
1
Lizaz
Semangat kak
Salam cinta dari Cinta Agresif Tuan Muda ❤️
2021-08-24
1