03-Persetujuan

Pukul 6 sore Daniela memasuki rumah.

Melihat anaknya baru pulang, Sandra melirik jam di tangannya.

"Sayang, kamu dari mana saja kenapa baru pulang?"

Daniela tak menjawab, setelah mencium tangan mamanya, dia hanya memberikan senyum paksanya kemudian langsung naik ke kamarnya.

Sandra tahu kalau mood anaknya sedang tidak baik karena berita perjodohan ini.

Akhirnya Sandra memutuskan untuk mengikuti Daniela ke kamarnya.

...Tok...tok...tok......

"Boleh mama masuk?" Terdengar suara mamanya di balik pintu kamar.

"Iya ma..."

Sandra pun membuka pintu kamarnya. Putrinya terlihat sedang tiduran di atas kasur empuknya. Wajah malasnya menghadap ke mamanya.

"Kenapa ma?" Tanya Daniela dengan wajah lusuhnya.

Sandra pun tersenyum melihat tingkah anak satu-satunya itu, mendekati tempat tidurnya dan duduk disana.

"Daniela sayang, mama minta maaf yaa. mama gak bisa bujuk papa untuk membatalkan perjodohan ini. Karena papa sudah terlanjur berjanji pada sahabatnya. Kamu tau sendiri kan papa paling tidak suka orang yang tidak menepati janjinya." Sandra mencoba untuk mengembalikan suasana hati anaknya itu seperti semula.

Daniela tampak diam, pikirannya berputar-putar. Begitu banyak yang terlintas di kepalanya. Apakah dia memang harus menerima perjodohan ini?

"Kamu mandi dulu, mama papa tunggu di meja makan yaa, kita makan malam." Kata-kata Sandra membuyarkan anaknya.

************

Daniela turun ke meja makan menyusul orang tua nya. Dia hanya diam saja, mengambil piring dan menyendok makanan di atas meja. Mama Sandra yang melihat itu menyenggol tangan Papa Richard.

"Dan, kamu marah sama papa?"

"Gak." Terus menyendok makanan tanpa menoleh ke arah papanya yang sedang bertanya.

"Terus? Kenapa diam aja dari tadi?"

"Daniela gak apa-apa, Pa..." Meletakkan piringnya dan mulai makan. Tanpa menatap mama dan papanya.

"Papa minta maaf karena harus menjodohkan kamu seperti ini, Nak. Tapi papa tidak bisa mengingkari janji papa. Papa harap kamu mengerti, Nak." Kata Richard mengakhiri.

Daniela meletakkan sendoknya dan melihat orang tuanya bergantian. Sebenarnya ingin rasanya dia menolak, tapi inilah Daniela, dia tidak bisa melihat orang tuanya kecewa.

"Baiklah Pa, kalau memang perjodohan ini gak bisa di batalkan, Daniela siap. Daniela siap kehilangan masa muda Daniela dan harus menikah di usia seperti ini. Yang penting papa mama gak malu sama sahabat papa."

Rasanya semua mimpi dan cita-citanya sudah musnah dengan persetujuannya untuk di jodohkan ini.

************

Kring...Kring...

Tampak nama Richard tertulis di layar handphone milik Candra.

"Hai Richard, bagaimana?" Candra menjawab telepon.

"Kabar baik Can, anakku sudah setuju dengan perjodohan ini."

Keduanya tampak tertawa bahagia akhirnya anak-anak mereka setuju dengan perjodohan ini. Artinya mereka bisa sama-sama menepati janji mereka dan persahabatan mereka akan berlanjut sebagai keluarga.

"Akhirnya kita bisa jadi keluarga, hahahaa... baiklah kalau begitu saya akan mengatur kapan kita bisa mengadakan pertemuan keluarga. Mungkin satu atau dua hari ini, apa kalian bisa?" Candra sangat bersemangat.

"Bisa..bisa... kamu kabari saya kapan pertemuannya dan dimana tempatnya, nanti kita bertemu disana." Jawab Richard di seberang telepon.

"Baiklah.. Kasih tau Daniela untuk dandan yang cantik, biar Arya langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Hahahaa..."

"Tenang saja, tanpa dandan pun Arya pasti langsung menyukai Daniela. Anak saya kan cantik. Hahahaaa.." Richard pun membalas.

Akhirnya keluarga sama-sama sudah menentukan kapan mereka akan mengadakan pertemuan keluarga untuk membicarakan pernikahan anak-anak mereka.

************

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!