"Iya Ma, begitu pekerjaan selesai Arya langsung pulang. Tapi mungkin agak sedikit malam." Arya sedang menjawab telepon dari seorang perempuan berusia 48 tahun. Mama Rosa. Ya,, Ibu dari Arya Wiguna dan dua anak perempuan, Kirana dan Laura.
Arya Wiguna, 27 tahun. Seorang pemimpin perusahaan warisan keluarga Wiguna. Perusahaan yang sudah memiliki puluhan anak cabang di beberapa kota besar di Indonesia.
Orang tuanya sengaja mengirim Arya kuliah di LN untuk membekali dirinya sebagai penerus perusahaan. Begitu menyelesaikan pendidikannya, Arya langsung kembali ke Indonesia untuk meneruskan perusahaan menggantikan Candra ayahnya.
Baru beberapa bulan terakhir ini Arya menjalankan perusahaan itu sendiri.
Ayahnya pun sekarang sudah bisa menikmati masa tuanya dirumah bersama keluarga, karena setelah beberapa bulan mendampingi Arya di perusahaan, kini dia sudah bisa di percaya untuk menjalankan perusahaan itu tanpa bantuan ayahnya.
********
Dirumah keluarga Wiguna, Orang tua dan kedua adik perempuan Arya sudah menunggunya.
"Arya, kamu mandi dulu trus kita makan malam yaa.. setelah itu baru kita kumpul di ruang keluarga. Ada yg ingin papa bicarakan sama kamu." Rosa menjelaskan saat Arya baru pulang dari kantor.
Begitu Arya memasuki ruang keluarga, Candra langsung menyuruh Arya duduk dan langsung memulai pada pokok pembicaraan.
"Begini Arya, papa ingin kamu bertemu dengan anak dari sahabat papa."
"Untuk apa, pa?" Arya memotong perkataan ayahnya.
"Dulu, papa dan sahabat papa itu namanya Om Richard, sudah berjanji akan menjodohkan anak-anak kami kelak ketika mereka dewasa."
"Om Richard hanya mempunyai satu orang anak, dan anaknya itu perempuan, jadi kamu yang akan di jodohkan dengannya." lanjut Candra menjelaskan kepada putranya.
Mendengar kata perjodohan, Kirana dan Laura langsung saling berpandangan kemudian melihat kearah kakak mereka.
Mereka merasa kasihan terhadap kakak mereka itu karena harus menerima perjodohan ini.
Sementara Arya, ekspresinya biasa saja.
"Bagaimana menurutmu, Nak?" Lanjut Rosa sambil menyentuh pundak putra nya itu.
"Atur saja Ma, Pa.. terserah kalian. Arya ikut saja."
Kata-kata Arya kembali membuat kedua adik perempuannya itu saling bertatapan tidak percaya dengan reaksi kakak mereka yang menerima perjodohan itu begitu saja.
"Ini kan bukan jamannya siti nurbaya.." Kirana membatin merasa kasihan.
Candra pun bangkit dari tempat duduknya, mendekati Arya kemudian menepuk-nepuk pundak putranya itu.
"Kalau begitu papa akan langsung atur untuk pertemuan dengan keluarga Om Richard. Persiapkan dirimu dalam minggu ini, Nak."
Arya pun pamit ke kamarnya. Merebahkan badannya yang lelah. Menatap langit-langit kamar. Apakah benar keputusan yang di ambilnya dengan langsung mengiyakan perjodohan ini? Apakah dia bisa mencintai wanita lagi? Apakah dia tidak akan pernah kehilangan lagi?
Yaa, Arya dulu pernah mencintai seorang wanita saat dia kuliah di LN.
Prita, gadis yang sangat di cintai oleh Arya. Mereka sama-sama kuliah di LN. Selama kuliah mereka saling suport agar bisa secepatnya menyelesaikan pendidikan mereka.
Mereka berjanji ketika sudah menyelesaikan kuliah dan kembali ke Indonesia, mereka akan langsung memberi tahu keluarga mereka dan akan langsung menikah.
Tapi takdir berkata lain. Prita mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya.
Kecelakaan itu terjadi tepat di hari wisuda mereka.
Kejadian itu sangat membuat Arya frustasi. Dan sejak saat itu, Arya tidak lagi pernah dekat dengan wanita manapun. Entah karena dia tidak bisa melupakan Prita, atau dia takut terluka lagi jika dia harus kehilangan lagi.
**************
*Hai sobat semua.. Makasih sudah mampir di Novelku. Mohon dukungannya yaa 😇 Boleh tinggalkan jejak, like dan vote nya, biar aku bisa kasih yang lebih baik lagi 😊🙏
Terima kasih*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments