Pukul 10:00 malam, Aditya meninggalkan perusahaannya bersama Andi. Aditya naik mobil yang dikendarai Andi.
Didalam mobil.
“Kita ke Beach House sekarang.” Pinta Aditya.
“Baik...”
Andi melajukan mobilnya menuju rumah mewah milik Aditya yang berada dipinggir pantai.
Selama 30 menit, ia sampai disebuah rumah mewah bergaya barat yang ia bangun dipinggir pantai.
Mobilnya masuk ke dalam pekerangan rumah setelah pagar otomatis rumah terbuka.
Beberapa penjaga datang menyambut Aditya. Andi turun dari mobil dan membuka pintu mobil untuknya.
Para penjaga rumah datang menyapanya.
“Selamat datang Tuan Muda.” Sapanya bersamaan sambil membungkuk hormat.
Aditya hanya berjalan masuk ke dalam rumahnya tanpa membalas sapaan para penjaga rumahnya.
Ketika didalam rumah, ia disambut dua pelayan rumah yang sudah berdiri sejak tadi.
“Selamat datang, Tuan Muda.” Sapanya bersamaan.
Aditya tidak membalas ucapannya, ia hanya berbalik kebelakang Andi.
“Pulanglah....” Perintahnya.
“Tapi....jam kerja saya belum berakhir.”
“Aku ingin istirahat sekarang, pergilah.”
“Baik.....kalau begitu saya pergi.”
Andi pergi meninggalkan rumah pribadi Aditya, ia mengendarai mobilnya menuju rumahnya.
Selama beberapa menit, ia sampai rumahnya, ia memarkirkan mobilnya diparkiran rumahnya lalu masuk ke dalam rumahnya.
Andi disambut oleh Lea, istrinya. Lea langsung melepaskan jas suaminya dan berjalan masuk. Tiba – tiba Bella berlari dari dalam rumahnya dengan wajahnya yang tersenyum lebar.
“Ayah...” Panggilnya.
Andi langsung menggendong anaknya yang baru berumur 4 tahun itu.
“Sayang....bagaimana kabarmu hari ini?” Tanya Andi sambil tersenyum menggendong anaknya.
“Baik....aku bermain bersama ibu tadi.”
“Benarkah...”
“Ia....”
Andi menurunkan anaknya disofa dan ikut duduk disamping anaknya. Lea berjalan kearahnya sambil meletakkan air minum untuk suaminya itu. Ia duduk disamping suaminya sambil menyalakan siaran kartun untuk anaknya. Ia kemudian berbicara kepada Andi yang tiba – tiba pulang padahal jam kerjanya belum habis.
“Kok cepat pulangnya, bukankah ini belum jam 12 malam.” Tanya Lea dengan serius.
“Kakak ingin istirahat, sepertinya dia ingin menenangkan pikirannya.”
“Apa ada masalah lagi?” Tanya Lea penasaran.
“Tadi aku menerima telfon dari orang yang aku suruh mencari keberadaan kakak ipar, mereka sudah menemukan keberadaannya tapi dengan identitas yang lain. Wajah kakak langsung berubah marah, sepertinya dia kecewa dengan kakak ipar. Tadi aku baru saja mengantarnya ke rumah pribadinya”
“Kyra sudah ketemu.”
“Ia...kakak sampai ingin membeli saham dari perusahaan tempat kakak ipar bekerja dan ingin membuat perusahaan Tante Rosa bangkrut. Aku kasihan pada Bagas tapi aku tidak bisa apa – apa karena aku sudah berjanji pada diriku sendiri kalau aku akan tetap setia pada Keluarga Sinatria dan pada kakak.”
Andi memang sangat menghargai Aditya apalagi dia adalah sepupu Aditya tapi dia sama sekali bukan bagian Keluarga Sinatria. Ia adalah keponakan dari Tante Sintya. Keluarga Sinatria sudah banyak membantu keluarganya sejak ia masih belum dilahirkan. Ia ingin membalas kebaikan mereka dengan menjadi orang kepercayaan Aditya.
Sejak kepergian Tuan Agung, ia membuat sumpah pada Tuan Agung dan dirinya kalau ia akan mendampingi Aditya apapun yang terjadi. Itu semua bentuk rasa terima kasihnya pada Keluarga Sinatria yang selalu menganggapnya keluarga ditambah ketika ia melamar Lea dulu. Lea memberikan syarat kepadanya, jika ia menerima lamaran Andi asalkan Andi tetap tinggal di Indonesia. Jika ia melanggar janjinya maka ia langsung menceraikan suaminya. Meskipun ucapan Lea itu tidak serius tapi ia selalu takut jika ucapan istrinya itu benar adanya.
Kembali ke Andi dan Lea.
Lea terlihat kesal ketika mendengar ucapan suaminya yang ia nikahi 6 tahun lalu itu.
“Semua gara – gara si Aura, perempuan itu benar – benar tidak punya hati sampai tega menghancurkan persahabatan kalian dan membuat Kyra pergi. Tapi....yang aku tidak tahu, kenapa Kak Adit masih benci pada Kak Bagas. Apa dia masih curiga kalau mereka selingkuh.” Tanya Lea penasaran.
“Kak Adit marah pada Bagas bukan karena dia curiga padanya tapi karena Bagas pergi begitu saja tanpa pemberitahuan bahkan sampai membawa kakak ipar, itu sangat membuatnya sakit hati bahkan Rey juga kecewa pada Bagas. Entah apa yang terjadi kalau Kak Adit berhasil membawa mereka kembali. Aku tidak bisa membayangkannya?”
“Kalau saja aku memberitahumu dan Tante Sintya lebih awal, tentang pembicaraan Aura mungkin mereka masih bersama, semuanya gara – gara kebodohanku sendiri.”
“Sudahlah....jangan diungkit lagi. Kamu tidak bersalah sama sekali.”
“Kamu berusahalah untuk menasehati Kak Adit supaya dia tidak melakukan hal – hal yang bisa menyakiti semua orang. Dengan sifat tempramennya itu, dia pasti akan membuat Kyra dan Bagas menderita.” Ucap Lea.
“Aku tahu dia sangat mencintai istrinya, dia pasti tidak akan menyakiti Kyra.”
“Sudah....kita jangan membahasnya lagi, lebih baik kamu mandi lalu makan malam.”
“Ia....baiklah.”
Andi berdiri dari tempat duduknya menuju kamarnya sementara Lea menemani anaknya yang tengah asyik menonton kartun.
Sementara ditempat lain yaitu di Beach House, rumah pribadi Aditya.
Terlihat dua pelayan yang tengah sibuk memasak makanan untuk majikannya itu. Meskipun sudah lewat jam makan malam, tapi mereka masih tetap memasak makanan untuk majikannya itu. Apalagi Aditya jarang pulang ke rumah itu, hanya sekali dalam satu minggu.
***
Aditya memang sengaja membangun rumah itu tiga tahun lalu untuk dia dan keluarganya. Jika sewaktu – waktu ia menemukan istri dan anaknya, ia bisa tinggal disana bersama – sama, apalagi Kyra sangat menyukai pantai.
Banyak fasilitas yang ada dirumah itu seperti kolam renang pribadi yang ada dibelakang rumah, ruang gym, tempat sauna, ruang kerja dan ruang bioskop.
Ia juga membangun taman didepan rumahnya dan rumah kaca yang berada dibelakang rumah dekat kolam renang pribadinya. Itu semua ia bangun untuk keluarga kecilnya.
***
Saat ini....Aditya sedang duduk di belakang rumahnya tepatnya didepan kolam pribadinya. Ia duduk bersandar disana sambil menikmati pemandangan pantai yang ada didepannya.
Terlihat seorang pelayan datang membawa camilan malam untuknya.
“Tuan....saya membawa beberapa makanan untuk Anda.”
“Eem” balasnya tanpa melihat pelayannya.
Pelayan itu menyimpan makanannya dimeja yang ada disamping Aditya. Setelah meletakkan makanannya, ia membungkuk hormat dan pergi meninggalkan Aditya yang tengah duduk santai.
Pukul 1:00 malam, ia beranjak dari tempat duduknya menuju kamar pribadinya. Sebelum tidur, ia meminum obat tidur yang diberikan oleh dokter pribadinya. Setelah meminumnya ia baring dikasur dan mencoba memejamkan matanya tapi tidak bisa membuat matanya mengantuk. Ia bangun dari tempat tidurnya menuju ruang kerjanya. Ia mengambil sebotol whisky di lemari kaca yang sudah terdapat beberapa minuman beralkohol.
Ia menuangkan minumannya di gelas dan berjalan menuju belakang rumahnya dengan gelas minuman yang ia pegang. Ia berdiri memandang laut sambil meneguk sedikit demi sedikit gelas minuman yang ia pegang.
Itu sudah beberapa kali terjadi jika ia susah tidur bahkan mungkin sudah tidak terhitung jumlah. Penyakit susah tidur yang ia derita itu sudah terjadi sejak kepergian istrinya bahkan bertambah parah ketika ayahnya meninggal setelah satu tahun kepergian istrinya. Terkadang obat tidak mempan padanya seperti sekarang ini.
Pukul 3:00 subuh, Aditya masih berada dibelakang rumahnya, ia mencoba menelfon dokter pribadinya.
“Halo...” terdengar suara dibalik telfon.
“Besok datang ke Beach House.”
“Tuan Muda, ada apa. Apa Anda mual – mual lagi dan pusing?”
“Aku butuh dosis obat tidur yang lebih tinggi.”
“Maaf....Tuan Muda, obat tidur yang saya berikan itu tidak bisa melebihi dosis.’
“Kalau begitu berikan aku obat penenang.”
“Sekali lagi saya tidak bisa melakukan itu, Tuan Muda.”
“Kau dipecat sekarang.”
Aditya langsung mematikan HP-nya ketika mengatakan itu pada dokter pribadinya.
“Dasar tidak berguna.” Ucapnya dengan marah.
Ia langsung meneguk minumannya sampai habis lalu berjalan menuju Ruang Kerjanya.
Bersambung.
Berikan Like kalian pada Aditya yah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Phoenix VR
aditya menderita,kyra bahagia d sna,adakah penyesalan kyra utuk penderitaan aditya ini
2022-04-02
0
Maghfiroh Salma
kasihan adit
2021-06-24
0
keysha Azzahra
kasian adyit thor,,jngan d siksa ky gitu dengan keslhan yg g dia perbuat,,nyesek sumpah udah g ada jamn sekrng cowo yg bner2 tlus memperthankn rmh tngganya,,kebnykan jman sekrng jangnkn ditingglin bini d rumh aja .sih bs selingkuh atow bini bnyk
2021-06-06
0