Terlihat seorang pria tengah berdiri menatap foto pernikahannya. Ia sudah berdiri selama satu jam. Ia adalah Aditya Sinatria, seorang pengusaha berdarah dingin. Ia sudah menjadi pengusaha otomotif terkenal di Indonesia, bukan hanya itu, ia bahkan menjadi rajanya dunia bisnis.
Kini ia dikenal di Indonesia sebagai pria sukses, wajahnya sering naik diberita. Sering kali ada media yang ingin mewawancarai kisah hidupnya yang sukses menjadi pengusaha ternama. Tapi Aditya selalu menolak semua wartawan yang ingin mewawancarainya, alhasil....mereka hanya mengenalnya sebagai pengusaha berdarah dingin tanpa tahu kisah masa lalunya.
Banyak orang yang penasaran dengan Aditya yang tidak pernah mengijinkan seorang wanita mendekatinya. Ada yang bilang kalau ia sudah menikah karena cincin kawin yang selalu ia kenakan. Ada juga yang bilang kalau ia masih singel, mereka beranggapan kalau cincin yang dikenakannya itu, untuk membuat wanita berhenti mendekatinya. Ada juga yang bilang kalau ia penyuka sesama jenis. Tapi Aditya tidak menghiraukan desas desus itu, itu tak penting baginya, selama bisnisnya berjalan lancar.
Semenjak ayahnya meninggal dunia, ia tinggal dirumah Keluarganya untuk menemani ibunya. Sesekali ia bermalam dirumah yang ia bangun tiga tahun lalu itu.
***
Aditya masih berdiri di depan foto pernikahannya itu, tiba – tiba seorang pelayan mengetuk pintu kamarnya.
Tok.....tok.....tok.....
“Masuk.”
Pelayan itu masuk ke dalam kamar dengan langkahnya yang pelan sambil menunduk.
“Ada apa?” Tanya Aditya dengan wajah datarnya.
“Nyonya...sudah masak sarapan untuk Anda, Tuan Muda. Dia menyuruh saya untuk memanggil Anda.”
“Apa Andi sudah datang?”
“Tuan Andi masih belum datang, Tuan Muda.”
“Pergilah....”
“Nyonya sudah menunggu Anda dibawah, Tuan Muda.”
“Aku tahu.....pergilah.” perintahnya.
“Baik..”
Setelah pelayan itu pergi ia kembali menatap foto pernikahannya sambil mengusapnya dengan lembut.
“Kamu bersembunyi dimana, kenapa aku tidak bisa menemukanmu. Sudah delapan tahun aku mencari keberadaanmu tapi kenapa aku sama sekali tidak menemukanmu. Apa kamu akan kembali kalau aku sudah mati?” Dalam hati Aditya.
Setelah puas menatap foto pernikahannya, ia keluar kamarnya dan turun kebawah. Ia berjalan menuju Ruang Makan, disana sudah terlihat beberapa pelayan berdiri disamping meja makan. Nyonya Sintya sudah duduk di Ruang Makan sambil menunggu anaknya.
Ketika berada di Ruang Makan, ia langsung duduk dikursi yang biasa ditempati duduk ayahnya, kini ia menggantikan ayahnya menjadi penerus keluarganya.
“Bagaimana keadaanmu akhir – akhir ini, kenapa kamu jarang pulang ke rumah?” Tanya Nyonya Sintya.
Aditya hanya memakan sandwich yang sudah disiapkan pelayannya tanpa menjawab pertanyaan ibunya.
“Dit....mami sedang bertanya padamu?”
“Aku sibuk bekerja.” Jawabnya dengan datar.
“Apa kamu sering ke rumah yang baru kamu bangun itu?”
“Ia...”
“Mami tidak habis pikir denganmu. Rumah sebesar ini, kamu abaikan, kamu malah buat rumah baru hanya untuk menyambutnya kembali. Sampai kapan, kamu menunggunya seperti orang bodoh”
“Aku sudah kenyang.” Ucapnya sambil berdiri dari tempat duduknya.
“Tunggu dulu....mami belum selesai bicara.” Ucap Nyonya Sintya sambil berdiri dari tempat duduknya.
“Ada apa lagi?” Tanya Aditya sambil melihat ibunya.
“Berhentilah mencarinya, ini sudah delapan tahun. Dia pasti sudah melupakan kita. Carilah kebahagiaanmu sendiri, jangan biarkan dirimu terkurung dalam masa lalu.”
“Aku tidak mencari dia, tapi mencari anakku. Jangan menyebutnya didepanku.” Jawabnya dengan dingin.
“Lalu untuk apa kamu terus memakai cincin kawinmu itu. Lupakanlah dia, Dit. Carilah wanita yang bisa mengurusmu.”
“Aku tidak butuh mereka.”
“Kalau kamu terus seperti ini bagaimana kamu memenuhi janji almarhum papimu. Dia menginginkan kamu menikah lagi. Kalau kamu tidak ingin mencari wanita untuk kamu nikahi, biar mami yang carikan untukmu.”
“Kalau mami masih membicarakan ini, aku tidak akan pernah kesini lagi.” Ucapnya dengan tegas.
“Aditya....mami hanya ingin kamu bahagia.”
Aditya tidak menjawab ucapan ibunya, ia hanya berjalan keluar. Sedangkan Nyonya Sintya menghela nafasnya sambil menatap kepergian anaknya.
"Sampai kapan, aku melihat anakku tersiksa. Setiap malam, dia tidak bisa tidur nyenyak. Kalau dia tidak minum obat tidur, sepanjang malam dia hanya bisa duduk termenung. Apa salah keluargaku sampai memberi cobaan seperti ini, aku tidak sanggup melihat Aditya tenggelam di masa lalunya." Dalam hati Nyonya Sintya dengan wajah sedihnya.
Seketika air matanya menetes setelah mengatakan hal itu dalam hatinya.
***
Diluar sudah ada Andi menunggunya.....ia membuka pintu mobil untuk Aditya. Aditya masuk ke dalam disusul Andi yang duduk dikursi pengemudi.
“Darimana saja kamu?”
“Maaf kak...Bella terus menangis. Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja”
“Aku bosan mendengar alasanmu itu, gajimu bulan ini dipotong karena sudah tiga kali terlambat.”
“Apa....”
“Kalau terlambat lagi, kamu langsung kukirim ke Amerika.”
“Kak....kalau sampai dikirim kesana, istriku bisa langsung minta cerai.”
“Itu bukan urusanku.” Ketusnya. “Satu lagi, kalau sudah bekerja, jangan pernah memanggilku kakak. Apa kamu sudah lupa lagi peraturannya?”
“Baik.” Balasnya sambil menunduk.
Tak lama kemudian, mobil Aditya berhenti di Sinatria Company. Perusahaan milik keluarganya.
Andi turun dan membuka pintu mobil untuknya. Terlihat beberapa karyawan sudah berdiri disamping kiri kanan. Mereka merupakan pegawai resepsionis yang datang menyambut Aditya diluar pintu masuk perusahaan.
Ia berjalan masuk kedalam. Tiba - tiba ia berhenti tepat didepan seorang karyawan wanita yang sangat cantik dan sexi.
Ia melihat dari ujung atas sampai bawah penampilan wanita itu.
"Kamu dipecat." ucap Aditya dengan wajah dinginnya.
Sontak saja membuat wanita itu terkejut. Ia dengan sigap menunduk dan mengatakan apa kesalahannya.
"Tuan Muda....tolong maafkan saya jika saya punya kesalahan pada Anda. Tapi ini hari pertama saya bekerja disini. Saya tidak tahu apa kesalahan saya pada Anda?"
"Andi" panggil Aditya.
Andi dengan sigap menjelaskan alasannya pada karyawan wanita itu.
"Maaf nona.....Tuan Aditya tidak suka jika ada karyawan wanita yang memakai baju sexi di perusahaan ini apalagi bau parfum Anda yang sangat menyengat." jelas Andi.
"Tolong ampuni saya Tuan Muda. Saya tidak akan melakukannya lagi." ucap wanita itu sambil berlutut di depan Aditya.
"Andi" teriak Aditya.
Andi dengan sigap menyuruh pengawal yang ada disampingnya.
"Hei kalian.....seret dia pergi dari sini." perintah Andi.
"Baik tuan." sahut bersamaan para pengawalnya.
Para pengawal itupun menyeret wanita itu pergi.
"Tuan....Anda sangat kejam. Saya mengutuk Anda. Anda tidak akan mendapatkan kebahagiaan. Anda dengar itu tuan." teriaknya.
"Andi...." panggilnya.
"Ia Tuan Muda"
"Jangan biarkan wanita itu bekerja di perusahaan manapun." perintah Aditya.
"Baik Tuan Muda"
Aditya pun berjalan meninggalkan tempat itu dan masuk ke dalam perusahaannya. Semua karyawan yang menyaksikan itu hanya menunduk ketakutan. Ya....karena mereka takut kena imbasnya.
Siapa sih yang tidak tahu tingkah arrogant Aditya di perusahaannya itu? Bahkan hampir setiap hari ia memecat karyawannya jika ia tidak suka.
Bersambung.
Jangan lupa like yah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Phoenix VR
kecewa m semua,kyra tanpa mw mendengar penjelasan ap pun pergi gitu j,bagas sebagai teman harusnya satuin mereka setidaknya setelah ad kejelasan baru pergi,aditya berfikir cuma dr 1 sisi j 😔
2022-04-02
0
kakaika
kok bagas tega yah.. masa sembunyi kyra selama 8 tahun. padahal dia sudah kenal Adit lebih dulu drpd kyra. ah kecewa sama bagas
2021-06-06
0
Julia Bky
bab 23
2021-05-20
0