"aku hanya menelpon temanku dari kampung yang kamu bilang bodoh tadi" ucap Evan membohongi mereka semua.
Evan nampak sangat puas oleh apa yang dilakukan oleh Zaki. Evan belum mau membongkar jati dirinya.
mertuanya dan Shinta melihat kejadian itu merasa kaget terhadap Evan. tidak bisa membayangkan betapa kaya temannya yang membantunya sehingga membuat keluarga sie bangkrut dalam 10 menit.
setelah mendengar kebangkrutan Aldo memey dan robi pun pergi meninggalkannya masuk ke kamar sementara Shinta dan even menyuruh pergi Aldo dari rumahnya.
kabar mengenai bergantinya pemimpin di perusahaan glory group telah menyebar dengan cepat ke seluruh kota amster apalagi kabar mengenai investasi yang bernilai 1 triliun untuk proyek hotel bintang lima yang akan segera di bangun membuat banyak perusahan yang ikut andil dalam proyek besar tersebut.
mendengar kabar investasi glory group kakek Lu segera mengadakan pertemuan keluarga. dalam pertemuan ini seluruh keluarga wajib hadir termasuk Shinta dan Evan.
"apakah kalian sudah mendengar mengenai bos baru di glory group yang masih misterius dan investasi besar di bidang hotel" ucap Kakek Lu kepada seluruh anggota keluarga Lu.
tentu saja kakek Lu berharap keluarga Lu bisa ikut berpartisipasi dalam proyek tersebut. jika mereka bisa berkerja sama dengan glory group tentu saja keluarga mereka bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
berkat kerja sama itu apa bila berhasil keluarga Lu juga bisa naik menjadi keluarga kelas satu bahkan masa depan keluarga mereka bisa semakin jaya.
"diantara kalian siapa yang berani datang ke glory group untuk meminta kerja sama" ujar kakek Lu
semua orang hanya terdiam melihat kakek Lu. di pikiran semua orang mana mungkin perusahaan besar seperti mereka mau bekerja sama dengan keluarga Lu yang hanya keluarga jelas tiga.
mungkin blum msuk saja sudah di usir, tentu saja akan sangat memalukan pikir mereka.
melihat seluruh orang hanya diam kakek Lu sangat kecewa karna ini adalah kesempatan besar dan sangat jarang terjadi dan juga merupakan kesempatan emas untuk menaikan derajat keluarga Lu.
"Shinta coba kamu ambil saja kesempatan ini" Evan berkata kepada ke Shinta.
Memey yang mendengar omongan Evan sontak langsung marah " apakah kamu gila belum cukup kamu membuat malu keluarga kita "
tetapi Evan tidak memperdulikan ucapan ibu mertuanya.
" kamu jangan sembarangan berkata bagaimana mungkin aku bisa" ucap Shinta masih heran dari mana Evan mendapat keberanian ini untuk menyuruhnya mengambil tugas ini.
"bukankah jika kamu berhasil keluarga kita tidak akan di olok olok lagi di keluarga Lu jika belum dicoba belum kita tau" Evan berbicara dengan santai seolah olah yakin bahwa Shinta dapat mendapatkan proyek ini.
entah mengapa Shinta pun percaya terhadap kata kata Evan sehingga dia memberanikan diri untuk mengambil tugas ini.
"kek saya akan mencoba untuk mengambil tugas ini" ucap Shinta.
mendengar kata kata Shinta seluruh kluarga menahan tawa apa kah mereka bodoh mana mungkin glory group mau bekerja sama dengan keluarga kita.
Richard berkata "haha dasar bodoh apakah kamu pikir kamu mampu jangan sampai nanti kamu membuat malu keluarga".
Richard terus menghina keluarga Shinta memey dan robi merasa sangat malu ini semua gara gara ide bodoh menantu nya.
"Richard apakah kamu berani bertaruh jika istriku Shinta mampu mendapatkan kerja sama ini kamu harus bersujud kepadaku mengakui kesalahanmu dan jika aku kalah aku akan bersujud kepadamu dan semua orang yang hadir di sini menjadi saksi" Evan berkata dengan berani seakan yakin bahwa dia akan menang.
"sudah cukup kamu membuat malu keluarga ini" Memey berteriak dengan kesal. sementara Shinta merasa bahwa Evan semakin hari semakin aneh.
" oke aku terima taruhanmu semua orang menjadi saksi" dengan yakin Richard menerima taruhan dari Evan. Richard yakin Shinta akan gagal dan Richard akan membuat malu keluarga mereka sampai titik terendah.
"sudah cukup aku mau kamu Shinta berusaha dengan keras untuk mendapatkan proyek ini" teriak kakek Lu seraya menatap Shinta yang hanya tertunduk dari tadi.
Kakek Lu juga merasa kecewa kepada cucu cucunya yang lain yang hanya diam mau tidak mau kakek Lu hanya bisa mengandalkan Shinta.
"saya akan berusaha sebaik mungkin kek" ujar Shinta .
hati Shinta pun menjadi bingung kenapa dia bisa begitu bodoh tadi mempercayai kata kata Evan tapi nasi sudah jadi bubur jadi harus berusaha sebaik mungkin.
sesat kemudian rapat keluarga Lu pun selesai semua orang mulai meninggalkan kediaman kakek Lu.
sesampainya di rumah Memey langsung marah kepada Evan "dasar kamu menantu tidak berguna lihat kamu membuat masalah apakah kamu tidak berpikir bahwa kamu akan mempermalukan keluarga ini". Bentak Memey.
"Bu ibu tenang saja percayakan semua pada Shinta aku yakin Shinta pasti bisa mendapatkan kerja sama ini" jawab Evan berusaha meyakinkan ibu mertuanya.
"kamu pikir kamu siapa apakah kamu bosnya di sana sehingga gampang sekali mulutmu berbicara".
Evan menundukkan kepala di dalam hatinya ingin sekali dia berkata bahwa dia adalah bosnya, tetapi menahannya Karna belum saatnya untuk membuka identitasnya.
"sudahlah Bu jangan memarahi Evan aku lelah aku ingin istirahat di kamar" segera Shinta pergi menuju kamar.
"dasar menantu tidak berguna bisanya hanya membuat masalah" Memey dan robi pun pergi ke kamar untuk istirahat.
Evan yang tiap hari hanya mendapat hinaan di keluarga ini pun sudah terbiasa karna Evan sudah sangat mencintai shinta.
Evan pun berjalan menaiki tangga menuju kamar membuka pintu.dilihatnya istrinya Shinta yg sudah menggunakan pakaian tidur yang begitu tipis terlihat begitu cantik tanpa riasan tampak alami mempesona membuat Evan menelan ludahnya.
"apa yang kamu lihat hari ini aku benar benar sedang pusing" Shinta melihat Evan yang terus memandangi sambil memikirkan bagaimana ia besok bisa mendapatkan kerja sama proyek ini.
"kamu tinggal datang saja pasti bisa" Evan berkata sambil memandangi istrinya yang begitu cantik.
"bagai mana mungkin bosnya saja kita tidak tau" Shinta berbicara kesal.
"mungkin saja bosnya selama ini hanya orang mengerjakan pekerjaan rumah" Evan berbicara sambil menggodanya.
"kamu pikir itu kamu" Shinta berbaring di kasur menghadap sisi lain membelakangi Evan yang tidur di lantai.
seandainya Shinta tahu bahwa suaminya adalah bos di glory group bahkan orang yang super kaya mungkin saja malam ini Evan di bolehkan tidur di sampingnya. Evan membayangkannya.
Evan mengambil selimut sembari berbaring di lantai ia mengirimi pesan kepada Zaki.
"istriku besok akan datang ke kantor membahas kerja sama kamu tau kan apa yang harus di lakukan dan jangan lupa rahasiakan identitas ku".
"baik tuan saya mengerti" setelah mendapat balasan dari Zaki Evan merasa tenang dan tertidur.
Pada pagi hari "Evan bisa kah kamu antar saya ke kantor glory group" Shinta minta di antar Evan karna mobil satu satunya di keluarga sedang di pakai ayahnya keluar.
Evan yang mendengar istrinya minta di antar ia merasa senang Karna ini pertama kalinya Shinta minta dia antar oleh Evan.
"baiklah aku siap siap dulu"jawab Evan dengan senyum hati berbunga bunga.
Evan dan Shinta berangkat menggunakan sepeda listriknya. angin berhembus menerjang rambut Shinta yang membuat Shinta semakin cantik dan anggun.
sepeda listrik yang melaju cukup kencang membuat Shinta memeluk Evan dengan erat Evan tampak senang tidak pernah terpikir olehnya hari ini menjadi hari yang indah setelah menikah selama 2 tahun ini.
setelah sampai di parkiran glory group Evan memarkirkan sepedanya listriknya, Shinta merapikan paiakiannya dan rambutnya Shinta terlihat cantik membuat semua orang yang melihatnya terdiam terpesona.
merekapun menuju pintu utama perusahaan, penjaga yang melihat Evan langsung memberi kan hormat penjaga yang dlu bertemu Evan begitu garang sekarang berubah sangat lembut lembut kepada Evan. hal ini membuat Shinta bingung suaminya yang miskin kenapa para penjaga ini begitu menghormatinya, Shinta berpikir dengan hati hati tetapi dia sadar dia harus segera masuk membahas proyek oleh itu Shinta melupakan pemikirannya tentang suaminya.
"Shinta kamu masuk duluan aku akan menunggumu di luar" Evan menyuruh istrinya masuk sementara dia tidak karna takut akan identitasnya di dalam. sementara Evan mengirimi sekertaris Lia untuk menjemput istrinya d pintu utama.
"apakah anda nona Shinta" seorang wanita cantik tinggi berpakaian formal dengan rambut di ikat ke samping menghampiri Shinta ternyata adalah sekertaris Lia.
"iya saya Shinta dari perusahaan konstruksi keluarga Lu".
"mari ikuti saya nona akan saya antar ke ruangan tuan Zaki" Shinta begitu kaget mengapa begitu mudah untuk bertemu dengan tuan Zaki tanpa membuat janji seolah olah bahwa ad orang besar yang sedang membantunya.
Shinta berjalan mengikuti Lia menuju keruangan dengan hati yang berdebar debar.
"tuan Zaki ini saya mengantarkan nona Shinta dari perusahaan konstruksi keluarga Lu" Lia berkata setelah membuka pintu ruangan.
"nona Shinta silahkan masuk Lia kamu bisa pergi terima kasih" Zaki memanggil Shinta dan mempersilahkannya duduk.
"begini tuan saya dari perusahaan konstruksi keluarga Lu ingin bergabung kerja sama dalam proyek hotel bintang lima di sini saya sudah membawa proposalnya bisa anda liat dlu tuan" Shinta menyerahkan proposalnya kepada Zaki.
"oke saya setuju nona kontrak sudah saya tandatangani ini kartu nama saya kelak kita akan lebih berhubungan" Zaki berkata dengan nada ramah sambil tersenyum.
Shinta begitu kaget mengapa sangat mudah sekali mendapatkan kerja sama ini padahal di pikirannya sudah terpikir bahwa mungkin dia akan di usir keluar, tapi tanpa di sangka tuan Zaki langsung setuju menandatanganinya bahkan ini terasa seperti mimpi.
"tidak usah bingung nona ini adalah insrtuksi Bos baru kami tuan ye" Shinta bingung siapa itu tuan ye ia merasa tidak ad kerabat atau temannya bermarga ye kecuali suaminya. tetapi bagaimana mungkin suaminya ini mustahil.
"terima kasih tuan Zaki kalo begitu saya ijin kembali" Sinta keluar dari ruangan sambil memikirkan yang terjadi barusan serasa seperti ad seseorang yang mengaturnya.
Evan yang menunggu di luar "Shinta bagaima"
dengan raut wajah senang Shinta berkata "kerja samanya berhasil"
Evan merasa puas kepada Zaki melihat ekspresi Shinta yang tampak bahagia.
"sukurlah aku sudah bilang kamu pasti bisa"
Shinta menatap Evan dan berpikir "apakah tuan ye yang di maksud Zaki adalah Evan tapi mana mungkin ah sudahlah mungkin hanya suatu kebetulan saja".
Evan mengingat bahwa mereka tadi terburu berangkat hingga lupa belum sarapan sehingga Evan mengajak Shinta untuk makan dan sebagai perayaan karna keberhasilan Shinta.
"Shinta apakah kamu lapar" Evan bertanya
"iya sedikit" Shinta menjawab malu
"ayolah naik aku akan membawamu makan" Evan yang telah mengambil sepeda listriknya membonceng Shinta dan menuju ke rumah makan.
begitu terkejutnya Shinta ternyata Evan mengajaknya makan di restoran di dalam hotel Berlin. hotel ini adlah hotel bintang 5 salah satu hotel terbaik di kota amster bahkan kluarga Lu pun berpikir beberapa kali untuk makan di sini karna harganya yang terkenal mahal.
Shinta yang masih bingung tiba tiba Evan berkata" tidak usah takut aku ad uang tabungan kok".
Shinta yang mendengarnya lalu berkata "di sini sangat mahal lebih baik cari tempat lain saja sayang uangmu"
" tidak apa apa aku kemarin juga habis dapat lotre" kata Evan dengan santai.
dalam hati Shinta pantas saja dia punya uang uang ternyata habis dapat lotre Shinta bertanya dalam hati "emangnya berapa sih uang yang di dapat Evan dari lotre" Shinta pun malas memikirkannya karna memang perutnya sudah sangat lapar ia pun mengikuti Evan masuk ke dalam hotel.
di dalam hotel Evan memesan ruangan kelas 1 sebenarnya Evan bisa saja memesan ruangan VIP tapi Evan Takut istrinya bertanya tanya dan identitasnya pun terancam terbongkar.
stelah Evan memesan beberapa makanan akhirnya hidangannya pun datang Evan merasa sangat senang bisa makan bersama Shinta karna bisa di bilang sejak pertama mereka menikah ini adalah pertama kalinya mereka berdua makan bersama di luar bisa juga di sebut sebagai kencan pertma evan.
Shinta pun makan sambil tersenyum kepada Evan. Evan yang melihat Shinta tersenyum hatinya sontak bahagia ingin sekali rasanya ia memegang tangannya dan mencium nya tapi apalah daya mungkin bila dia melakukannya bukan ciuman yang dia dapatkan bisa saja tamparan yang ia dapatkan.
setelah selesai Evan memanggil pelayan untuk membayar.
"apakah anda Evan" seorang pelayan yang cantik dengan tubuh yang seksi di balut pakaian formal tampak begitu menawan bertanya kepada Evan.
evan pun bingung siapa wanita cantik ini, tidak lama Evan Ingan bahwa dia adalah teman semasa dia SMA Evan juga Ingat bahwa dia pernah mengutarakan perasaannya kepada evan tetapi Evan menolaknya Karan Evan belum niat berpacaran dan masih ingin fokus belajar.
"Yuri sudah lama kita tidak bertemu" .
"Evan bagaimana kabarmu " Yuri memegang tangan Evan tampak sekali bahwa Yuri masih punya perasaan terhadap evan .
"kabarku baik baik saja" Evan menjawab dengan senyuman manis.
Shinta yang melihat kejadian ini tiba ia ingin marah di dalam hatinya seperti ad perasaan aneh yang sulit di ungkapkan. Tidak bisa di pungkiri bahwa Shinta sudah mulai menyukai Evan.
Evan yang melihat raut wajah Shinta berubah segera melepaskan tangan Yuri di dalam hati Evan ad sedikit rasa senang mungkin istrinya sedang cemburu ke padanya.
"perkenalkan Yuri ini istriku Shinta" yuri sebenernya sudah tau bahwa Evan sudah menikah bahkan pernikahannya pun sudah tersebar sebagai gosip se kota amster karna Evan hanya menumpang hidup di keluarga Lu. tetapi Yuri tidak pernah memandang rendah Evan karna Yuri juga berasal dari keluarga e sederhana dan pernah menjadi sahabat Evan sewaktu SMA.
tidak lama setelah Evan membayar pesanan mereka. merekapun kembali pulang menuju rumah.
esok harinya kakek Lu mengadakan pertemuan keluarga untuk membahas masalah proyek hotel bintang 5 glory group seluruh keluarga hadir dalam pertemuan tersebut tetapi keluarga Shinta agak terlambat karna mobil yang mereka naiki mobil tua yang hanya bisa berjalan pelan.
"kek aku yakin pasti Shinta telah gagal makanya ia terlambat" Richard berkata dengan yakin bahwa Shinta pasti gagal, mana mungkin perusahaan sebesar glory group mau bekerja sama dengan mereka.
Richard sangat menantikan hari ini dia ia akan mempermalukan keluarga Shinta dan Evan yang membuatnya muak akan berlutut kepadanya.
"betul kek apa di katakan Richard Shinta dan kluarga nya hanya bisa membuat malu kita saja" angel berkata . angel adalah salah satu cucu Kakek Lu juga sepupu Shinta.
mereka tidak sabar melihat kegagalan mereka, tentu saja bila mereka gagal otomatis Richard akan lebih mudah untuk menjadi pemimpin perusahaan keluarga Lu.
"kalian tenang dulu kita tunggu sampai mereka datang" kakek masih tetap tenang walau dalam hati nya jika Shinta gagal tentu dia akan memberinya hukuman tapi kakek berharap dia berhasil dan dapat mengangkat derajat keluarga nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Sak. Lim
trus nympek tamat cerita nya lo bru ksih tau identitas lo ya mc
2024-03-08
1
Sak. Lim
ya iyalah hanya samph tpi ga nyadar tpi meremehkan org ga sadar dri sendri ga berguna tpi merendahkan org lain dasar idioooooot
2024-03-08
0
Sak. Lim
idioooooot klian ja ga brni tpi kpn Shinta brni klian mala menertawai nya dasar idioooooot goblokkkk
2024-03-08
0