Bab 5. Meet with you

Louvre Gallery of Art ....

Kompetisi melukis yang diadakan Louvre grup, sengaja dilakukan oleh pihak management, karena sebentar lagi perusahaan seni ini akan membuka pameran lukisan untuk umum dan terbuka. Siapapun bisa memajang lukisannya di gallery seni Louvre, asalkan memenuhi syarat kompetisi dan menjadi pemenang terpilih oleh pemilik Louvre grup.

Semua pandangan tertuju pada Daniel, si kecil yang paling muda, yang berani mengikuti kompetisi besar ini. Daniel tak mengerti mengapa mereka melihat dirinya dengan tatapan yang mencolok. Namun, Daniel tetap fokus pada kanvas besar dihadapannya. Beberapa juri melihat kearah Daniel.

Mereka semua tak menyangka, Daniel adalah peserta termuda yang mengikuti lomba ini. Saat tiba waktu melukis, Daniel memanfaatkan waktunya dengan baik. Ia mulai melukis sesuai dengan keinginannya. Lukisan kali ini, akan Daniel buat semenarik mungkin, agar juri melihat lukisannya.

Satu jam berlalu, beberapa juri menilai satu persatu lukisan yang telah dipamerkan. Dan ... betapa tercengangnya para juri, ketika melihat lukisan Daniel. Mereka mendekat kearah Daniel. Anak sekecil itu mampu melukis dengan kehebatan seperti yang dimiliki orang dewasa.

"Lukisan mengagumkan. Aku terpesona dengan lukisan ini!" Ucap salah seorang kurator seni.

"Aku berpikir demikian. Bukankah ini adalah karya terbaik yang pernah aku lihat?"

"Ya, betul. Kita harus segera memberi tahu CEO, agar ia melihat lukisan tersebut," tambah sang kurator.

"Aku akan segera menghubunginya." ujar Liem Gifran, salah satu juri.

"Lukisan ini layak mendapat apresiasi besar. Sungguh, selama bekerja di bidang seni, aku baru menemukan lukisan indah seperti ini. Lukisan yang sangat-sangat layak disandingkan dengan lukisan yang dibuat oleh pelukis terkenal," seru Sarah Winn, selaku manager Louvre.

"Tuan Gavin pasti bangga pada anak genius ini. Segera kita kabari Sekretaris Aaron, agar menyampaikannya pada Tuan Gavin,"

Beberapa saat kemudian, lukisan Daniel dianggap sebagai pemenang ke 1. Juri sepakat untuk membuat Daniel menjadi juara satu. Hingga kabar anak kecil yang genius dalam melukis itu terdengar di telinga sang CEO, Gavin Alexander.

Gavin tak mengerti, kenapa anak sekecil itu mampu melukis dengan sangat hebat. Sebuah perintah tiba, mengatakan bahwa Daniel harus menghadap Gavin Alexander. Daniel sama sekali tak mengerti, tapi Samuel mencoba untuk menenangkan Daniel dan membuat semua kembali rileks.

"Besok, kau diminta untuk datang lagi ke perusahaan ini, kau akan bertemu dengan CEO dari Louvre Gallery. Kau adalah pemenangnya, Daniel! Kau hebat! Benar dugaanku, bahwa kau memiliki bakat hebat terpendam. Aku benar-benar bangga padamu, Niel," Samuel menepuk-nepuk pundak Daniel.

"Uncle Bos, CEO itu apa? Kenapa CEO ingin menemuiku?'

"CEO adalah pimpinan tertinggi perusahaan seni ini. Bagus lah, jika CEO meminta bertemu denganmu. Mungkin dia akan mempertimbangkan lukisanmu. Bukankah itu kabar baik?" tanya Samuel.

"Aku tak ingin sendiri bertemu dengan CEO," keluh Daniel.

"Aku akan menemani kau bertemu dengan CEO Louvre. Apa kau siap?"

"Iya, Uncle. Aku takut CEO itu galak dan selalu marah-marah." ujar Daniel polos.

"Tenang saja, ada aku di sampingmu. Ayo, kita makan siang bersama dengan seluruh management dan peserta lomba. Kau adalah yang terbaik, Niel."

"Oke Uncle Bos ...."

...*****...

Sore ini, Ellea harap-harap cemas menanti kedatangan Samuel dan putranya. Ellea penasaran, bagaimana hasilnya kompetisi lukisan yang diikuti Daniel. Selang beberapa menit kemudian, Samuel dan Daniel datang dengan wajah lesu dan murung. Ellea kaget melihat ekspresi Daniel dan Samuel. Ellea pun langsung menghampiri putranya.

"Bagaimana? Bagaimana kompetisinya? Ada apa dengan kalian? Kenapa wajahmu begitu murung, Nak? Apa yang terjadi padamu?" Ellea sedikit khawatir.

"Tak apa-apa, Ellea. Mungkin Daniel belum diberi kesempatan," ucap Samuel.

"Ah, begitu ya Pak. Tak apa-apa, karena ini adalah pertama kalinya untuk Daniel. Masih banyak waktu dan kesempatan agar bisa lebih baik lagi. Jangan sedih ya, sayang ... It's Ok, no problem ... Mommy proud of you!" Ellea memeluk Daniel yang terlihat sedih.

"Mommy ..." ucap Daniel menatap wajah Ellea.

"Yes, baby? Why? Ada apa?"

"Aku diminta untuk bertemu dengan CEO. Aku tak tahu, CEO itu apa," ujar Daniel.

"Apa? Kenapa kau harus bertemu dengan CEO? Apa yang telah kau lakukan, Niel?" Ellea kaget.

"Karena Daniel ... adalah pemenangnya, Ellea!" Ucap Samuel mengagetkan Daniel.

"Oh my God, benarkah? Apa kalian berbohong? Aku sungguh tak memercayai ucapan anda, Pak." Ellea masih shock.

"Yes, Mommy ... aku adalah pemenangnya. CEO meminta aku bertemu dengannya. Besok, aku harus datang lagi ke galeri itu. Apa kau mengizinkanku?" tanya Daniel.

"Tapi, kenapa kau harus bertemu dengan CEO-nya? Untuk apa harus ada pertemuan seperti itu? Niel, kau masih terlalu kecil untuk melakukan semua itu. Aku tak ingin kau terbebani dengan hal yang tak seharusnya kau jalani. Kau masih kecil, masa kecilmu harus bahagia. Jika kau fokus pada seni dan lukisan-lukisan itu, waktu golden age mu akan sia-sia. Mommy tak ingin kau kehilangan kebahagiaan masa kecilmu. Sudahlah, tak usah bertemu dengan CEO itu. Mommy rasa, hal itu akan memberatkanmu nantinya. Mommy takut, banyak peraturan aneh yang dibuat oleh mereka si penggila harta," cerca Ellea yang kini tak rela jika Daniel harus terlibat dengan sebuah perusahaan seni.

"Tidak, Ellea. Tidak seperti itu. Pertemuan ini, hanya sebatas rasa terima kasih CEO karena Daniel telah bekerja keras melukis dengan baik. Kompetisi ini, hanya berlanjut sampai pameran seni terbesar di Louvre gallery nantinya. Dan karena Daniel pemenangnya, lukisan yang telah ia lukis akan dijejerkan di pameran seni nantinya. Hanya seperti itu saja, tak lebih. Aku tak memaksakan hal itu. Tapi, sayang sekali pencapaian yang telah Daniel lakukan." Bujuk Samuel.

"Baiklah, Pak. Tapi, hanya sampai pameran seni saja, ya ... aku tak ingin Daniel terlalu sibuk melukis hingga ia lupa, bahwa ia masihlah anak-anak yang membutuhkan masa kecil sesuai usianya."

Samuel mengangguk, "Aku paham, hati dan perasaan seorang Ibu itu seperti apa,"

"Terima kasih, Pak ..."

...*****...

Keesokan harinya ....

Pertemuan dengan CEO Louvre gallery dilaksanakan saat jam makan siang. Samuel pun telah membawa Daniel untuk bertemu dengan Sang CEO, Gavin Alexander. Pertemuan diadakan di ruang pribadi khusus CEO dan jajarannya. Sebuah kehormatan bagi Samuel dan Daniel, dapat masuk ke ruangan khusus CEO.

Selama bekerja di Louvre Gallery, bahkan Samuel pun tak pernah menginjak ruangan mewah ini. Samuel baru tahu, jika di perusahaan tempatnya bekerja, ada sebuah ruangan yang sangat megah, bak di hotel-hotel berbintang lima.

"Selamat siang, Sekretaris Aaron. Dia adalah pemenang kompetisi melukis tempo hari. Aku mengantarnya, karena aku yang membawanya kemari." Ujar Samuel.

"Baik. Tapi, CEO tak ingin ada orang lain yang masuk selain anak ini. Bisakah kau menunggunya diluar, dan membiarkan dia masuk kedalam ruangan sendiri? Ini perintah langsung dari Tuan Gavin."

"Ah, bagaimana ini? Daniel, apa tak apa jika kau masuk kedalam sendirian? Uncle akan menunggumu di sini. Uncle tak akan ke mana-mana. Kau menurut saja, ya?" bujuk Samuel.

"Uncle, aku takut ..." Daniel bersembunyi dibalik tubuh Samuel.

"Tidak apa-apa. Tuan Gavin hanya ingin mengenalmu saja, anak pintar." Rayu Aaron.

Setelah berhasil dirayu, Daniel pun mau masuk sendiri tanpa ditemani oleh Samuel. Aaron mengantarnya masuk, dan memperkenalkan Daniel pada Gavin Alexander. Daniel berada dibelakang Aaron. Daniel ketakutan, karena ini adalah kali pertama baginya bertemu dengan orang asing yang disebut CEO.

"Selamat siang, Tuan. Saya sudah bersama dengan anak yang menjadi juara melukis tempo hari. Daniel, namanya." Ucap Aaron dengan hormat

"Bagus. Silakan kau tinggalkan ruangan ini!" Titah Gavin pada Aaron.

"Baik, Tuan. Daniel, silakan kau duduk," tambah Aaron.

Pandangan pertama itu terjadi. Gavin menatap Daniel dalam-dalam. Seakan Gavin berkaca pada dirinya di masa kecil. Daniel begitu mirip dengan Gavin saat usia Gavin sekitar 5-6 tahun. Berkali-kali, Gavin memicingkan matanya, bola mata anak itu sama persis dengan miliknya. Sungguh hal yang tak diduga, batin Gavin.

"Siapa namamu? Kenapa kau mirip denganku?" tanya Gavin spontan tanpa basa-basi.

"Namaku Daniel. Mirip denganmu? Kurasa tidak, Uncle. Kata Mommy, aku sangat tampan! Bahkan, tak ada yang mengalahkan ketampananku. Jadi, tentunya lebih tampan aku, daripada Uncle. Tapi, Uncle juga tampan, kok." Jawab Daniel sangat-sangat polos.

Ck, sial. Kenapa anak ini menyebalkan sekali? Berani-beraninya membantah ucapan seorang Gavin Alexander! Batin Gavin dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😎😎😎

2023-05-07

0

susi 2020

susi 2020

😍😍😍

2023-05-07

0

Kastinah

Kastinah

hasil dari kamu bercocok tanam dalam semalam Gavin

2022-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. First time
2 Bab 2. No regret it!
3 Bab 3. I will fly
4 Bab 4. You are so great
5 Bab 5. Meet with you
6 Bab 6. Negotiation
7 Bab 7. Not for sale!
8 Bab 8. Be a good person
9 Bab 9. Negara X
10 Bab 10. Bad Day
11 Bab 11. YOU!
12 Bab 12. Answer me!
13 Bab 13. Can you?
14 Bab 14. Honestly ....
15 Bab 15. Puzzle
16 Bab 16. Hurt
17 Bab 17. You freak
18 Bab 18. Don't go away
19 Bab 19. Believe that!
20 Bab 20. Talk with you
21 Bab 21. Daddy ....
22 Bab 22. Good bye
23 Bab 23. My Daddy!
24 Bab 24. Follow me!
25 Bab 25. Something
26 Bab 26. You're Crazy!
27 Bab 27. I say that
28 Bab 28. Will you?
29 Bab 29. A plan
30 Bab 30. You make me shy
31 Bab 31. Follow
32 Bab 32. Why?
33 Bab 33. Hurry up!
34 Bab 34. H-2
35 Bab 35. Congrats, and see
36 Bab 36. Freak and greedy
37 Bab 37. Sweetest
38 Bab 38. I want to .... you
39 Bab 39. Aarrgghhh
40 Bab 40. Stupid
41 Bab 41. Hallo!
42 Bab 42. What happen?
43 Bab 43. Me and Your Papa ... is
44 Bab 44. Explain ...
45 Bab 45. NO!
46 Bab 46. Who is that?
47 Bab 47. Eric?
48 Bab 48. Big hurt
49 Bab 49. So sorry, Eric.
50 Bab 50. I'm confused
51 Bab 51. Clever!
52 Bab 52. I dont care
53 Bab 53. You lie!!!
54 Bab 54. Wait me, El
55 Bab 55. Forgive me
56 Bab 56. Be careful
57 Bab 57. Oh No! So scare
58 Bab 58. You know me?
59 Bab 59. Me and You
60 Bab 60. I know
61 Bab 61. What this?
62 Bab 62. Crazy
63 Bab 63. what?
64 Bab 64. My Fault
65 Bab 65. All this ....
66 Bab 66. Big Trouble
67 Bab 67. I care,
68 Bab 68. NONONO!
69 Bab 69. Something
70 Bab 70. Can you go?
71 Bab 71. Lets go!
72 Bab 72. You?
73 Bab 73. Anger ....
74 Bab 74. The fact, Ellea.
75 Bab 75. OMG
76 Bab 76. Well
77 Bab 77. I know everything
78 Bab 78. Really?
79 Bab 79. Remember this
80 Bab 80. Really hurt!
81 Bab 81. Key!
82 Bab 82. Over!
83 Bab 83. Where's?
84 Bab 84. Reach my hand
85 Bab 85. Sweetest day
86 Bab 86. Impossible!
87 Bab 87. Police
88 Bab 88. Tears ....
89 Bab 89. Can you?
90 Bab 90. See, sister
91 Bab 91. Devil
92 Bab 92. Yes!
93 Bab 93. I must honest
94 Bab 94. Lovely family
95 Bab 95. Oh God ....
96 Bab 96. Ellea ....
97 Bab 97. Happy reading ....
98 Bab Terakhir
99 Baca Yukkk Gais
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab 1. First time
2
Bab 2. No regret it!
3
Bab 3. I will fly
4
Bab 4. You are so great
5
Bab 5. Meet with you
6
Bab 6. Negotiation
7
Bab 7. Not for sale!
8
Bab 8. Be a good person
9
Bab 9. Negara X
10
Bab 10. Bad Day
11
Bab 11. YOU!
12
Bab 12. Answer me!
13
Bab 13. Can you?
14
Bab 14. Honestly ....
15
Bab 15. Puzzle
16
Bab 16. Hurt
17
Bab 17. You freak
18
Bab 18. Don't go away
19
Bab 19. Believe that!
20
Bab 20. Talk with you
21
Bab 21. Daddy ....
22
Bab 22. Good bye
23
Bab 23. My Daddy!
24
Bab 24. Follow me!
25
Bab 25. Something
26
Bab 26. You're Crazy!
27
Bab 27. I say that
28
Bab 28. Will you?
29
Bab 29. A plan
30
Bab 30. You make me shy
31
Bab 31. Follow
32
Bab 32. Why?
33
Bab 33. Hurry up!
34
Bab 34. H-2
35
Bab 35. Congrats, and see
36
Bab 36. Freak and greedy
37
Bab 37. Sweetest
38
Bab 38. I want to .... you
39
Bab 39. Aarrgghhh
40
Bab 40. Stupid
41
Bab 41. Hallo!
42
Bab 42. What happen?
43
Bab 43. Me and Your Papa ... is
44
Bab 44. Explain ...
45
Bab 45. NO!
46
Bab 46. Who is that?
47
Bab 47. Eric?
48
Bab 48. Big hurt
49
Bab 49. So sorry, Eric.
50
Bab 50. I'm confused
51
Bab 51. Clever!
52
Bab 52. I dont care
53
Bab 53. You lie!!!
54
Bab 54. Wait me, El
55
Bab 55. Forgive me
56
Bab 56. Be careful
57
Bab 57. Oh No! So scare
58
Bab 58. You know me?
59
Bab 59. Me and You
60
Bab 60. I know
61
Bab 61. What this?
62
Bab 62. Crazy
63
Bab 63. what?
64
Bab 64. My Fault
65
Bab 65. All this ....
66
Bab 66. Big Trouble
67
Bab 67. I care,
68
Bab 68. NONONO!
69
Bab 69. Something
70
Bab 70. Can you go?
71
Bab 71. Lets go!
72
Bab 72. You?
73
Bab 73. Anger ....
74
Bab 74. The fact, Ellea.
75
Bab 75. OMG
76
Bab 76. Well
77
Bab 77. I know everything
78
Bab 78. Really?
79
Bab 79. Remember this
80
Bab 80. Really hurt!
81
Bab 81. Key!
82
Bab 82. Over!
83
Bab 83. Where's?
84
Bab 84. Reach my hand
85
Bab 85. Sweetest day
86
Bab 86. Impossible!
87
Bab 87. Police
88
Bab 88. Tears ....
89
Bab 89. Can you?
90
Bab 90. See, sister
91
Bab 91. Devil
92
Bab 92. Yes!
93
Bab 93. I must honest
94
Bab 94. Lovely family
95
Bab 95. Oh God ....
96
Bab 96. Ellea ....
97
Bab 97. Happy reading ....
98
Bab Terakhir
99
Baca Yukkk Gais

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!