""Mau kemana kamu pakai baju seperti itu? Apa nggak ada baju yang lebih baik lagi?" Tanya ibu Rosa kepada anaknya yang sedang berdiri didepan nya.
"Aku mau ke kafe lah mah kerja, apalagi coba. Lagian biasanya eomma juga nggak komplain sama penampilan aku." Terang Lili pada ibunya.
"Lagian semakin kesini Mama lihat kamu semakin tidak jelas. lihat tuh rambut kamu, emang kamu nggak ada sisir apa gimana? tampang udah kaya orang nggak mandi aja kok mau pergi. Ngaca dulu gih..!!" Lili mengerucutkan bibirnya sebal, masa tampilan cantik begini dikira belum mandi.
"Eomma~ ...Lili udah kesiangan kalau harus benerin penampilan Lili lagi. Lili pamit yah eomma... Assalamualaikum..!" Setelah berpamitan dengan sang ibu ,Lili menaiki motornya dan pergi meninggalkan ibunya yang kini sedang melihatnya sambil berdecak sebal.
"Ckckck,punya anak perempuan satu kok ya susah banget di bilangin, mau jadi apa coba tuh anak,haahhh....".
Lili masuk kedalam cafe tempatnya bekerja, karena sekarang cafe ini sedang di sewa oleh seseorang yang akan mengadakan pesta ulang tahun.
Lili sangat menyukai jika harus bernyanyi di depan banyak orang, karena bagi Lili menyanyi adalah hidupnya. Jadi dimanapun lili berada ,jangan heran kalau dia akan bersenandung ria sendiri. Mungkin bagi orang lain itu aneh, tapi bagi Lili itu hal yang wajar.
Lili sudah berganti kostum panggung nya dan juga dia sudah memoleskan make up di wajahnya ,agar setiap orang yang memandangnya tidak akan bosan. Padahal wajah Lili sudah cantik walaupun tanpa make up , tapi memang dasarnya Lili susah untuk di beri tahu jadilah seperti ini.
Lili sudah berdiri di atas panggung yang sudah di sulap sedemikian rupa, banyak balon bertebaran di mana-mana. Lili tersenyum hangat kepada para tamu undangan. Tak lupa Lili juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada orang yang sedang berulang tahun.
Tadi Lili sudah di breafing terlebih dahulu sebelum naik ke atas panggung, penyewa kali ini orangnya sangat baik hingga memberikan Tip yang cukup banyak untuk Lili. Jadi makin membuat Lili bersemangat untuk mempersembahkan yang terbaik untuk para tamu undangan.
"Selamat siang semuanya, perkenalkan nama saya adalah Liliana atau biasa di panggil lili. Pertama-tama saya ucapkan kepada tamu spesial kita hari ini, yaitu mas Andika yang sedang berulang tahun."Lili melambaikan tangan kepada lelaki yang memakai setelan jas berwarna navy.
"Mas Andika bisa berdiri di sebelah saya terlebih dahulu. Duh seneng banget saya bisa berdiri di samping mas andika yang ganteng ini. hehehe" Lili membuat semua teman-teman Andika bersorak menggoda Dika yang kini wajahnya bersemu merah malu. Lili yang memang hobi kalau gombalin cowok ikut menggoda Andika.
"Aduh sini atuh mas ,jangan jauh jauh. Tenang aja , saya nggak gigit kok...!!" Andika makin slah tingkah di goda oleh Lili. Dia berjalan mendekati Lili yang kini sudah memegang bunga dan akan di berikan untuk Andika.
Kalau untuk bunga ini,tadi sang bos yang menyuruhnya jadi jangan kalian kira lili yang menyiapkannya yah. walaupun Andika cukup tampan, tapi dia bukan tipe cowok yang Lili sukai.
Lili mengedarkan pandangannya ke seluruh tamu undangan, ketika dia melihat kearah meja bar dia terdiam sepersekian detik. Lili yang pandai menjaga ekspresi wajahnya kini memasang wajah ceria seperti saat tadi sebelum meliaht wajah lelaki tersebut.
Mimpi apa gue semalem bisa ketemu sama cowok sekeren itu.
Lili fokus kembali dengan Andika, dia mencoba tersenyum manis dan memberikan bunga pada Andika. Andika langsung menerimanya dengan senang. sorak sorai makin menggema melihat Lili yang kini sedang tersenyum manis pada semua tamu. Lili sempat melirik lelaki tersebut,y yang kini sedang tersenyum tipis melihat teman-teman nya yang sednag menggoda Andika dengan Lili.
"Baiklah sepertinya acara akan segera di mulai dan untuk mas andika,,saya ucapkan selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan sehat selalu. dan sukses selalu dalam setiap usahanya.aamiin.!" Para tamu undangan mengaminkan doa Lili.
Sementara itu lelaki yang bernama Andra kini sedang menatap gadis yang sedang berdiri di atas panggung dengan pandangan yang sulit di artikan.
Andra mencebikkan bibirnya melihat sifat Lili yang cepat akrab dengan teman-teman nya. Jadi dia disini itu sebagai tamu undangan karena Andika adalah teman sekolah nya. Sekalian acara reuni juga, makanya banyak sekali yang datang di acara ini.
Andra tadinya mau menolak datang kesini, tapi karena paksaan teman Andika,,dia akhirnya datang untuk menghormati undangan dari nya.
Andra menatap Lili yang kini sedang bernyanyi di iringi oleh band yang ada di belakang nya. Auranya menghipnotis semua orang yang ada disini, mereka tidak menyangka jika suara Lili begitu merdu dan mempesona. Tak terkecuali Andra, dia juga terhipnotis mendengar suara nyanyian Lili yang begitu indahdi telinganya.
Deg
Mata mereka saling bertubrukan satu sama lain, Andra melihat Lili yang masih tetap menatapnya. Dengan satu kedipan mata Lili mencoba menggoda Andra yang langsung mengerutkan kening melihat keberanian Lili menggodanya.
Ckckck dasar perempuan nggak jelas. berani sekali dia menggoda lelaki. Apa dia juga tidak malu memakai rok sependek itu....Kalau itu Indri sudah aku buang rok nya dan menyuruhnya memakai celana atau rok panjang.
Andra mencemooh penampilan Lili dalam hatinya, jujur Andra tidak suka dengan perempuan yang suka mengumbar aurat. Ya contohnya Lili, atasannya udah Ok tapi kenapa rok nya sependek itu. Dan Andra sudah mem-blacklist Lili dari daftar perempuan idaman.
Pertama kali melihat wajah Lili, Andra sempat terpesona apa lagi suaranya ,,,Andra sangat suka. Tapi setelah melihat gaya bicaranya yang suka merayu lelaki , Andra berubah pikiran.
Tiba-tiba alunan musiknya berganti menjadi lebih meriah, Lili mulai mengikuti alunan musiknya yang sangat ingin membuat berjoget.
...🎶🎵 Detak suara kudengar🎵🎶...
......Ada di seberang sana......
......Ku hampiri suasana pesta......
...Rasanya ... Rasanya...
...Ku ingin ikut berdansa...
...Tak tahan... Tak tahan....
...Dengar alunan musiknya...
...Pesta di malam minggu...
...Semua suka suka...
...Pesta di lantai dansa...
...Semua suka suka...
...Pesta........
...Kau telah mengusik hasrat...
...Pesta.......
...Membuat euforia...
...Aku percaya kau merasakan hal yang sama...
...Kita bahagia semuanya suka dan terus tertawa...
...Berpesta tak lelah berdansa...
...Pesta di malam minggu...
...semua suka suka...
...Pesta di lantai dansa...
...🎶🎵Semua suka suka🎵🎶...
Suasana makin meriah dengan para tamu undangan yang ikut menari di tempatnya masing-masing, bahkan juga ada yang naik ke atas panggung dan ikut berjoget bersama dengan Lili.
Di antara hiruk pikuk di cafe ini, hanya ada satu orang saja yang masih duduk anteng sambil menatap tajam Lili yang kini sedang di kerumuni oleh teman-teman nya. tanpa sadar Andra mengepalkan tangannya kuat hingga tangannya memutih.
Lili sendiri malah justru ikut bersemangat dengan semua tamu undangan, padahal Lili sudah memmbawakan beberapa lagu tadi ,tapi energinya masih banyak. Lagian ini memang pekerjaan lili, jadi harus di bawa enjoy saja . Asal mereka tidak menyentuh tubuhnya lili tidak masalah.
Lagu berakhir dan waktunya Lili kembali ke backstage, dia langsung duduk menyelonjorkan kakinya sambil memukul-mukul betisnya.
"Sial, kaki gue sakit banget nih. gue lupa tadi nggak pemanasan dulu, hadeuh apes banget sih gue. Mana acaranya belum selesai lagi."
" Bang berapa lagu lagi yang akan kita bawakan?" Lili bertanya kepada Edo sang gitaris sambil memukul-mukul betisnya.
"Kenapa emang? Suara lo udah habis?" Tanya balik bang Edo kepada Lili. Dia menertawakan Lili yang kini sedang kesakitan.
"Kayaknya bang Edo tuh bahagia banget yah kalau lihat gue menderita."
"Ckckck, tuh mulut tolong di saring dulu kalau ngomong nape?"
""Lagian bang Edo malah ngetawain gue, gimana nggak sebel. " Gerutu Lili smabil mengerucutkan bibirnya.
"Tinggal dua lagu lagu Li. Lo sabar aja,,nanti kita pilih lagu yang slow aja,,biar Li bisa sambil duduk. gimana?" Bang Edo memberikan usul kepada Lili.
Raut muka Lili langsung cerah dan bersemangat lagi. Dia sampai lupa kalau kakinya tadi lagi sakit. Setelah istirahat sebentar, mereka kembali ke panggung. Dan kali ini lili duduk di atas kursi yang sudah di sediakan oleh karyawan cafe.
Andra yang melihat Lili keluar dari backstage sambil berjalan terpincang sedikit, merasa heran. Perasaan tadi Lili baik-baik saja, tapi kenapa sekarang langkahnya malah terpincang seperti itu.
Tbc
Jangan lupa like dan masukin ke daftar favorit nya yah. dan jangan lupa dukungannya agar saya tambah semangat buat menulisnya.
Salam sayang dari Andra dan Lili.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Dinda Kharisma
masih nyimak
2021-09-16
4
kimtae
semangat Thor. menulisnya.
2021-08-20
3