2

Lelahnya hari ini kurasakan di sekujur tubuhku setelah melewati meeting dengan beberapa klien dan juga mengontrol lokasi pembangunan gedung. Sangat jarang sekali aku pulang setelah matahari terbenam. Karena aku selalu pulang saat senja atau bahkan lebih awal. Tidak tega rasanya jika kubiarkan ibuku menunggu kepulanganku hingga malam.

Aku lihat ada sebuah mobil putih terparkir di halaman rumah. Entah siapa yang bertamu lagi. Karena memang hampir tiap malam selalu ada tamu yang datang. Yaa, walaupun kebanyakan dari mereka ingin memesan kue dari ibuku. Yup, ibuku memang seorang penjual kue. Dia memiliki sebuah toko kue yang lumayan banyak pelanggannya. Ibu- ibu sekitar komplek rumah sudah menjadi langganan tetap ibuku. Soal rasa. Kue buatan ibuku juaranya.

" Assalammu'alaikum." Sapaku saat masuk ke rumah.

" Wa'alaikumsalam." Sahut ibuku dan juga suara yang lain berbarengan.

" Kamu baru pulang sayang?" Sambut ibuku dengan senyuman khasnya dan menghampiriku.

Kuraih tangan ibuku dan kucium punggung tangannya. " Iya bu, tadi banyak meeting dan ngecek lokasi gedung juga. maaf yah jadi bikin ibu nunggu."

" Gak apa- apa. Yasudah kamu langsung makan yuk. Bareng sama temen ibu. Kebetulan mereka lagi mampir. Ibu tuh gak tau kalo ternyata mereka tinggalnya di deket sini juga." Cerita ibuku penuh semangat. Terlihat sekali keceriaan di wajahnya.

" Aku bersih- bersih dulu ya. Bau." Ucapku dengan mencium bajuku. Ibuku hanya tersenyum dan mempersilahkan.

Setelah mandi dan berganti pakaian bergegas aku menghampiri ibuku dan menemui tamunya yang sekarang sudah berada di ruang tengah.

" Nah, ini lho Mer anakku." Ibuku memperkenalkan aku pada tamunya. Aku tersenyum dan ku jabat tangan tante Merry.

" Ganteng ya anakmu." Puji tante Merry.

" Makasih tante" Ujarku. Kualihkan pandanganku pada seorang gadis di samping tante Merry. Betapa terkejutnya aku ketika kudapati Senja di sana.

" Itu anaknya tante Merry, Senja." Ujar ibuku kembali memperkenalkan. Senja mengulurkan tangannya.

" Lho, kok bengong." Goda ibuku dan membuyarkan lamunanku.

" Nathan. " Kuraih tangan Senja dan menjabatnya. Seperti mimpi sekarang aku bisa menyentuh tangan Senja yang halus. Lembut sekali tangannya.

" Ehemmm.. " Tegur ibuku lagi. Karena aku tak kunjung melepaskan jabatan tanganku dan membuat Senja risih.

" Maaf " Ucapku mungkin sekarang wajahku merah padam karena malu. Jujur saja. Ini pertama kali hatiku berdetak karena seseorang. Dan sekarang dia ada di hadapanku. Benar- benar sesuatu yang tak terduga.

" Gak pa -pa. " Jawab Senja singkat.

Aku langsung duduk di samping ibuku. Tante Merry ternyata adalah teman sekolah ibuku saat SMA. Saat kuliah mereka terpisah. Ibuku di Jakarta dan tante Merry melanjutkan kuliah di Surabaya. Kemudian tante Merry menikah dengan Om Broto yang seorang manajer sebuah perusahaan. Tante Merry baru beberapa bulan pindah kembali ke Jakarta dan kebetulan sekali tinggalnya tak jauh dari rumah kami. Entah kenapa ibuku dan Tante Merry baru sekarang dipertemukan kembali. Ya, namanya juga takdir tuhan. Siapa yang bisa melawan ya. Heee

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!