menyanyi

Sisil dengan anggun nya berjalan di samping suaminya dengan menggandeng tangan suaminya.

"Ingat, jangan melakukan kesalahan apapun disini"ucap Rey di telinga Sisil

"Selamat bro"ucap Rey sambil menyalami temannya itu.

Sisil dan Rey duduk sambil makan

Rey pun pergi entah kemana meninggalkan Sisil sendiri.

Akhirnya Sisil pulang sendiri dengan jalan kaki karena ia lupa tidak membawa dompet.

Sisil berjalan dengan membawa menenteng sandalnya.

"Ku Menangis membayangkan, betapa kejamnya dirimu atas diriku" nyanyian Sisil sambil jalan.

Sisil pun dikejutkan dengan suara klakson Mobil

dan Itu adalah Luna

"Sisil"naik"perintah Luna dan Sisil pun masuk ke mobil

Luna menjalankan mobilnya.

"Sil, darimana jalan kaki, pakai gaun begitu?"tanya Luna

"Ah tidak Lun, hanya jalan-jalan saja"jawab Sisil

"jarak rumahmu dan jalan ini itu masih 5km Sil,masa iya jalan-jalan"jawab Luna

"Jujur lah Sil, aku ini sahabatmu, berbagilah denganku"tambah Luna

"tidak apa-apa Lun, beneran"jawab Sisil

Tiba- Tiba Luna mengehentikan mobilnya.dan memegang pipi Sisil

"Sil, pipi kamu ada bekas luka memar, kamu jatuh"tanya Sisil

"hehe iya"jawab Sisil bohong

Mereka pun sampai dirumah.

"Sil, aku langsung pulang ya, udah larut soalnya"ucap Luna lalu disetujui Sisil.

Pukul 11 malam Sisil baru sampai rumah dan dirhmah sudah ada Rey dengan tatapan horornya

"prok prok prok"suara tepuk tangan dari Rey

Sisil pun berhenti

"Jam 11 baru pulang?kemana saja? dasar memang perempuan gak bener."ucap Rey

"Yang pergi entah kemana siapa?kenapa jadi saya yang di salahkan?"jawab Sisil mengingatkan

"Aku sudah bilang bukan, otakku tidak bisa mengingatmu"jawab Rey lalu pergi

Asisten Rey ada disitu juga dan berdiri.

"Dia memang gila nyonya, Nyonya hebat bisa betah disini"ucap Jeri

"Hanya berusaha, ya saya hanya berusaha kalau sudah di titik terdalam saya akan keluar dari sini Jer"jawab Sisil lalu pergi.

...☆● 3 bulan kemudian●☆...

Rey pulang terlalu larut dan ia kehujanan karena mobilnya mogok dan ia berlari ke rumah dari jalanan yang diterpa hujan deras.

sampai rumah Rey memanggil-manggil Sisil.

" Gadis bodoh cepat siapkan air hangat untukku" ucap Rey disebelah kamar

Sisil pun menyiapkan semuanya.

Rey pun mandi namun air hangat itu tidak membuatnya hangat justru membuatnya kedinginan dan Rey segera memakai handuk dan memakai piyama nya untuk tidur.

sejam kemudian Terdengar suara orang mengigau menyebut nama Citra

Sisil pun memasuki kamar Rey dan mencoba membangunkan Rey

Namun badan Rey panas tinggi yang membuat Sisil khawatir dan Sisil mengambil air hangat untuk mengompresnya. sepanjang malam Sisil menemani Rey dan mengganti kompres sesering mungkin agar panasnya lekas turun dan benar saja panasnya bisa turun.

karena terlalu lelah,Sisil ketiduran dengan kepala di ranjang Rey dan kakinya berada dilantai.

Rey terbangun dan melihat ada Sisil disisinya membuatnya berteriak.

"Heeee bangun, beraninya kamu kesini" bentak Rey yang membuat Sisil bangun

" Astaga, sudah ditolong bukannya terimakasih malah marah-marah"ucap Sisil

"Aku tidak butuh pertolonganmu" jawab Rey yang membuat Sisil pergi lalu Rey melihat apa yang terjadi semalam lewat cctv kamarnya yang tidak ia matikan.

"jadi semalam ia mengobatiku"ah bodo amat dia harus segera pergi dari sini" ucap Rey. Sebenarnya Rey merasa ada getaran setiap dekat dengan Sisil namun ia gengsi dengan gayanya.

...☆●Di kantor●☆...

Mama Farah sedang menunggu Rey

"Rey bagaimana istrimu, apakah sudah hamil?"tanya mama Farah tiba-tiba yang membuat Rey batuk

"Belum ma" jawab Rey

"Dia istrimu Rey, perlakukan dengan baik, beri ia nafkah lahir batinmu"jawab Mama Farah menjelaskan

Rey termenung mengingat ia sama sekali tak pernah memberikan Sisil nafkah lahir maupun batin.

"Sekarang telepon Istrimu, mama mau tahu hari sabtu begini ia ngapain ya"suruh mama Farah

Rey pun bingung, dia tidak mengetahui berapa nomor ponsel istrinya itu.

melihat Rey panik Mama Farah pun mengerti.

"Rey tidak perlu kamu berbohong, bilang saja kalau kamu tidak memiliki nomor ponsel istrimu sendiri, dan bila kamu memang tidak menginginkannya setidaknya jangan memberinya harapan seperti kala itu, kamu yang memilihnya dan kamu juga yang membuatnya sengsara, lebih baik kembalikan Sisil pada keluarganya dan kamu akan bebas, mama juga akan membebaskanmu, silahkan kamu berbuat apa maumu, mama dan Papa tidak akan peduli lagi"brak" penjelasan panjang lebar mama farah kemudian menggebrak meja lalu pergi.

Ucapan mamanya membuat Rey berfikir akan kekejamannya. Dan berusaha akan menerima Sisil

Rey melihat foto Sisil di ponselnya yang ia dapat dari kiriman mamanya dahulu.

"Kamu manis, tapi bodoh"ucap Rey lalu senyum.

Entah ,mungkin Rey sebenarnya suka dengan Sisil tapi masih gengsi.

Terpopuler

Comments

Herlinatriyono 786

Herlinatriyono 786

gengsi aja gede boz...yg bego itu elo bukan istri loe.dasar kanebo kering.

2021-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!