“Menyerah saja dan pulanglah, jangan habiskan waktumu di sini,” kata Kenzo sambil berjalan meninggalkan Yura.
“Laki-laki ini ... benar-benar berusaha untuk memancing amarahku! apa kau meremehkanku hah?” gumam Yura di dalam hatinya.
Saat Yura hendak kembali mengejar Kenzo, tiba-tiba Amy menghentikannya dan menunjukkan sebuah pesan dari ponselnya itu.
“Y-Yura! kita dapat pesan dari Yoko!” kata Amy pada Yura,
“Mau apa dia? cih!” tanya Yura,
“Dia bilang kalau dia sedang memperhatikan kita ... bersiaplah ... eh?” kata Amy sambil memperhatikan sekitarnya.
“Sepertinya kita akan diserang!” kata Eiji salah seorang teman Yura itu,
“Cih! menyerang saat jumlah kita sedang kalah? dasar licik!” balas Yura.
“J-jadi bagaimana ini? apa lebih baik kita melarikan diri saja dari sini?” tanya Naomi pada Yura,
“Tidak, kita harus menghadapinya, aku dan Eiji akan berusaha untuk menahannya sambil menunggu bantuan dari pasukan yang lain! cepat hubungi mereka!” perintah Yura pada Naomi.
Namun saat Naomi sedang menghubungi bantuan yang lainnya, tiba-tiba segerombolan berandalan sudah datang menghampiri mereka dan langsung mengepung mereka.
“Wah wah! ternyata! si cantik Yura sedang bersama beberapa temannya ya? apa kalian hanya ber-lima? kasihan sekali! dimana pasukan gengmu? hahaha!” kata Yoko pada Yura.
“H-hah? ini sedikit gawat, jumlah mereka terlalu banyak! kita benar-benar perlu bantuan dari anggota yang lain!” kata Yura pada Naomi.
“A-aku sudah menghubungi mereka Yura! tapi sepertinya perlu waktu untuk mereka agar sampai ke sini! ya ampun!” balas Naomi yang mulai terlihat khawatir itu.
“Sudah siap untuk dikalahkan? Yura? mungkin ini akan menjadi kekalahan pertamamu? hihihi!” kata Yoko pada Yura.
“Satu hal sebelum ini dimulai ... kalian hanya boleh menyerang kami ber-tiga dan kalian tidak boleh menyakiti Amy dan Naomi!” kata Yura pada Yoko musuhnya itu.
“Eh? ternyata kau punya hati juga ya? haha! baiklah! aku setuju!” balas Yoko sambil tertawa.
Seketika Yoko pun memerintahkan semua anggotanya itu untuk menyerang Yura, Eiji, dan Gin secara bersamaan.
“Y-Yura! berhati-hatilah! jangan sampai kalah!” kata Amy pada Yura,
“Tolong terus hubungi anggota kita yang lain secepatnya! kami akan berusaha untuk menahan mereka!” balas Yura pada Naomi.
Para berandalan yang berjumlah sepuluh kali lipat dari mereka ber-tiga itu pun langsung maju dan menyerang Yura, Eiji, dan Gin.
Perkelahian itu pun terjadi dan mereka ber-tiga mendapat cukup banyak luka.
“S-sial! kita benar-benar kesulitan! jumlah mereka terlalu banyak!” kata Eiji pada Yura.
“Tidak apa-apa! kita pasti bisa menahan mereka sambil menung-” kata Gin yang tidak melanjutkan kata-katanya karena tiba-tiba salah seorang berandalan itu langsung memukul Gin dengan pipa besi dengan keras.
“G-Gin!”
Para berandalan itu pun kembali merajalela dan terus menyerbu mereka ber-tiga.
“Hahaha! ini sudah pasti akan menjadi kekalahanmu! aku sudah merencanakan ini dengan baik! tanpa para anggotamu ... kau tidak mungkin menang dengan jumlah kami yang sebanyak ini!” kata Yoko sambil tertawa pada Yura.
“Siala-” kata Yura namun Yoko langsung menghampirinya dan memukul wajahnya dengan keras.
“Y-Yura! tidak! hentikan!” teriak Naomi,
“Apakah ini gadis yang mereka bilang tidak terkalahkan? lihat! dia menjadi sangat lemah!” kata Yoko sambil tertawa.
“Sialan! singkirkan tanganmu itu dari bajuk-” kata Yura yang tidak melanjutkan kata-katanya karena Yoko terus memukulnya.
“Tidak! sudah hentikan ini! Yura bisa terluka parah!” teriak Naomi pada Yoko,
“Naomi lebih baik kau diam saja! hoi! ikat gadis itu!” perintah Yoko pada salah seorang anggotanya untuk mengikat Naomi.
Amy yang berusaha menghadang orang itu pun dipukul oleh salah seorang berandal itu hingga terjatuh.
“Sudah kubilang bukan! jangan sakiti mereka!” teriak Yura pada Yoko namun Yoko tidak menghiraukannya.
Yura yang sudah sangat lelah itu pun tidak mampu banyak bergerak dan hanya terdiam.
“Bagaimana ini? apa yang seharusnya kulakukan padamu ya? hahaha!” kata Yoko sambil kembali memberikan pukulan pada wajah Yura.
Darah pun terus keluar dari mulut Yura dan menyisakan noda di pakaiannya.
“Y-Yura! kumohon berhenti! dia sudah tidak kuat!” teriak Naomi pada Yoko namun Yoko tidak menghiraukannya.
“Apa aku sebaiknya membunuhmu?” kata Yoko pada Yura,
“Membunuh? Yoko jangan gila! kumohon! Yura sudah kalah!” teriak Amy pada Yoko,
“A-apa kau bangga dengan kemenanganmu yang menggunakan cara seperti ini? menggunakan anggotamu untuk membuatku terluka parah ... lalu menghajarku saat aku tidak berdaya?” kata Yura pada Yoko
Mendengar perkataan Yura itu, Yoko pun menjadi sangat kesal dan langsung memukul Yura dengan keras.
“Dia masih bergerak, aku akan menghajarnya hingga dia tidak bisa bergerak lagi! kalau perlu aku akan membunuhnya saja!” teriak Yoko sambil beranjak dan mengambil sebuah pipa besi yang ada di dekat situ.
“Y-Y-Yoko! hentikan! kau sudah gila!”
“Kau pikir kau akan terus menang dariku? hari ini! hari ini aku akan mengalahkanmu!” teriak Yoko yang hendak memukul Yura dengan pipa besi itu.
“Hoi!” teriak Kenzo yang mengejutkan Yoko.
Sebelum Yoko memukul Yura dengan pipa besi itu, Yoko pun terhenti karena mendengar teriakan Kenzo itu.
“Apa SMA ini memang selalu seperti ini? saling menyiksa dan menindas satu sama lainnya?” tanya Kenzo pada Yoko,
“Huh? siapa laki-laki ini? dia tampan juga,” kata Yoko sambil menatap Kenzo.
“Hoi! gadis dengan rambut kuncir belakang! dimana anggotamu? bukankah kau adalah pemimpin geng terkuat di sekolah ini?” tanya Kenzo dengan nada datarnya.
“S-sudah kubilang! namaku Y-Yura! jangan sok hebat di sini!” balas Yura pada Kenzo,
“Menyaksikan kalian berkelahi cukup menyenangkan, tapi ... bukankah pertunjukannya akan jadi kurang menyenangkan jika ada yang menggunakan alat benda?” tanya Kenzo pada Yoko.
Seketika Yoko pun melepaskan Yura dan kembali bergabung dengan kelompok gengnya.
“Kalau begitu tangan kosong! lawan kami semua jika kau memang hebat!” teriak Yoko pada Kenzo.
“Huh? aku sudah tidak tertarik dengan yang namanya perkelahian, aku hanya menginginkan masa-masa SMA yang tenang,” balas Kenzo dengan nada datarnya.
“S-sudah kuduga! laki-laki sialan ini hanya banyak bicara saja! tidak mungkin dia berani melawan berandalan sebanyak itu sendirian!” kata Yura namun tiba-tiba Kenzo memotong pembicaraannya.
“Tapi ... mungkin kali ini pengecualian,” kata Kenzo sambil tersenyum.
“H-hah?”
Seketika Kenzo pun berlari dan melompat mengarah ke dua orang berandalan di situ dan langsung menendangnya hingga terjatuh tidak bergerak.
“A-apa? hoi! kenapa kalian ber-dua langsung kalah hanya karena it-” kata Yoko namun Kenzo memotong pembicaraannya.
“Berapa jumlah kalian?” tanya Kenzo dengan nada datarnya,
“H-hah? t-tiga puluh sembilan ...” balas Yoko,
“Maju dan jangan menahan diri sedikitpun!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Olan
mampur thor. salam dari Hate But Love. mari saling dukung😘
2021-10-05
1