"Fio, sekolah yang benar, ingat! Jangan berdekatan dengan Pria lain, siapapun itu," ucap Fallen dan Fio mengangguk pelan, ia tidak dapat membantah ataupun melawan kakaknya karena ia takut.
Setelah itu Fallen mencium kening Fio lembut kemudian masuk ke dalam mobilnya dan menuju ke kampusnya.
Mobil Fallen sudah menjauh dan Fio melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekolah.
Siapa yang mengantarnya tadi?
Simpanannya mungkin.
Cih, jalang.
Fio tidak peduli dengan perkataan siswa lain karena itu sudah menjadi makanan sehari-harinya di sekolah, yaitu mendapat cemoohan dari orang-orang di sekitarnya.
Di pertengahan jalan, tepatnya melewati koridor kelas Nana si kutu buku merupakan sahabat Fio satu-satunya, "Sabar yah, Fio. Suatu hari nanti Kamu bakalan bahagia, Aku yakin itu."
Perkataan Nana yang selalu membuat Fio tersenyum, dia sangat bersyukur berteman dengan Nana.
"Makasih, Nana."
"Sama-sama, Fio."
Kemudian mereka masuk ke dalam kelas bersamaan.
Byur.....
"Hahaha, rasakan itu, kalian pantas mendapatkannya," ucap Kyla yang sangat membenci Fio dan Nana sejak mereka pertama kali menginjak sekolah ini.
Seragam mereka basah disertai dengan aroma telur yang busuk. Nana dan Fio hanya tersenyum lirih, mereka berdua selalu menjadi korban bullian teman-temannya baik di sekolah maupun di luar sekolah, mengenai hal tersebut, apakah mereka takut? Ya, tentu. Karena hal yang lebih buruk bisa saja terjadi jika mereka melaporkannya.
Fio dan Nana meletakkan tas mereka di meja kemudian keluar dari kelas menuju ke toilet untuk membersihkan dan mengganti pakaian mereka.
Fio keluar terlebih dahulu dari toilet sambil merapikan pakaiannya dan membau badannya sendiri untuk memastikan bau telur busuk tersebut lenyap, tak lama kemudian Nana menyusul.
"Tunggu sebentar, Aku lupa mengambil kacamataku," ucap Nana dan Fio mengangguk.
Sebenarnya Nana cantik, bahkan sangat cantik. Cuman kecantikannya tertutupi oleh kacamata dan baju yang kebesaran.
Fio masih setia menunggu Nana, sampai seorang murid laki-laki berjalan mendekati Fio.
"Hei, Fio. Sendirian?" tanya Fahrul, dia adalah anak dari pemilik sekolah ini, dia kerap mengganggu Fio setiap harinya.
"Tidak, Aku bersama Nana, cuman Nana mengambil kacamatanya dulu," jawab Fio sambil menunggu.
Fahrul tersenyum miring kemudian menyolek dagu Fio, dengan kasar Fio menepis tangan nakal Fahrul.
"Jangan menyentuhku," kata Fio dan itu menggemaskan di mata Fahrul.
"Sekian banyak cewek di sekolah ini, cuman lo sama Nana yang nolak gue, kalau Nana udah wajar sih, tapi lo? Berbeda," ucap Fahrul.
"Gak semuanya cewek sama! Dan berhenti menggangguku," ucap Fio, bersamaan dengan hal tersebut Nana sudah tiba dan menarik pelan tangan Fio dan meninggalkan Fahrul yang berdecak sebal.
"Selalu seperti itu, dasar kutu buku penghalang," sebal Fahrul kemudian menyelipkan tangan di kantung celananya.
~~
Jam istirahat tiba, Nana dan Fio menuju perpustakaan untuk mengambil buku paket dan meminjam novel, yah itu keseharian mereka juga, untuk ke kantin mereka sangat jarang ke sana karena mereka kompak membawa bekal.
"Fio, pulang sekolah ke rumahku yah, ada yang mau Aku kasih tahu ke kamu tentang kebenaran yang Aku sembunyikan sebenarnya," ucap Nana.
"Aku tidak janji Nana, Kamu kan tahu Kakak Aku itu seperti apa, tapi akan kuusahain kok," balas Fio dan Nana mengangguk mengerti.
"Nana! Fio!" teriak Kyla, sontak Nana dan Fio menoleh ke arah panggilan tersebut.
Yah, Kyla memanggil mereka, "Sini!" panggil Kyla, dan mereka berdua menghampiri Kyla.
"Kenapa Kyla?" tanya Fio.
Kyla melihat disekelilingnya apakah aman atau tidak, merasa aman, segera ia menjambak rambut Fio.
"Akhh, sakit Kyla, hentikan, apa salahku sih?" tanya Fio.
"Heh, malah sewot, gak usah sok gak tau yah, gue udah peringetin berapa kali soal Fahrul! Jauhin dia! Karena Fahrul milik gue."
Fio mengangguk dan Kyla melepaskan jambakannya kemudian menatap tajam Nana, "Lo juga! Kalau ada Fahrul langsung tarik tangan sahabat lo untuk ngehindarin Fahrul," ucap Kyla dan Nana mengangguk takut.
Setelah itu Kyla meninggalkan mereka berdua, Fio dan Nana menghela nafas lega. "Alhamdulilah, akhirnya nenek lampir pergi juga," ucap Nana dan Fio mencubit lengannya.
"Gak boleh gitu," balas Fio dan Nana tertawa pelan.
~~
Terimakasih, jangan lupa like dan komentar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Arum
kakany ktny mafia kok adikny d bully gk tau
2019-09-29
61
Anis Ilahi
kasian fio
2019-09-25
6
Nurria Syaleh
semangat fio
2019-09-23
12