Pagi ini maya berangkat bekerja lebih awal karena tidak ingin terjebak kemacetan, hingga saat tiba di kantor baru segelintir orang yang datang.
" Hai Di, kamu datang lebih awal"
" Iya, tumben kamu datang sepagi ini" ucap diana
" Aku menghindari kemacetan"
Tak beberapa lama para karyawan lain pun mulai berdatangan, dan memulai pekerjaan mereka masing-masing.
" Eh may, aku dengar hari ini anak pemilik perusahaan berkunjung kemari" ucapnya diana
" Lalu kenapa? "
" Iih tau tidak? katanya dia itu tampan"
" Benarkah?"
" Iya, selama ini dia tinggal di kota Y untuk mengurus anak cabang perusahaan" terang nya.
Pletak.. Sebuah sepatu melayang ke arah kepala Diana.
" Kalian di gaji untuk bekerja, bukan untuk mengobrol" tegur Bu Rita atasan mereka
" Maaf bu" ucap mereka serempak, takut-takut mereka menjawab karena bu rita adalah orang yang galak
" Jangan di ulangi, atau saya adukan kalian"
" Baik Bu, sekali lagi kami minta maaf" ucap maya seraya menundukkan kepala.
" Kembali bekerja, hari ini semua harus terlihat bersih dan rapi, kalian paham?" titahnya
" Paham Bu" Jawab mereka sambil menunduk
Setelah kepergian Bu Rita mereka pun melanjutkan pekerjaan yang tertunda, hingga jam istirahat mereka pun segera menuju ke kantin.
Usai makan siang mereka kembali ke tempat kerja, namun saat di lobby maya berpapasan dengan Haidar. Sepertinya dia baru mau ke kantin.
"Kak kamu baru istirahat?" tanya maya
" Iya May, tadi banyak pekerjaan yang tak bisa di tinggalkan jadi kakak menyelesaikannya dulu"
" Seharusnya kakak menjaga kesehatan, tidak baik bekerja dengan perut kosong"
" Baiklah adik kecil"
" Pak Haidar" sapa seseorang di belakang mereka, mereka berbalik dan memandang pemilik suara tersebut.
" Pak Gio" panggil haidar seraya menjabat tangan orang yang di panggil gio itu.
Pria itu melirik ke arah maya, seakan bertanya siapa dia, haidar pun lantas memperkenalkan maya padanya.
" Dia adik saya Maya, dan ini Diana temannya. Mereka juga karyawan disini" terang haidar.
Mereka pun berjabat tangan dan menyebutkan nama masing-masing.
" Kak, kami sepertinya harus kembali bekerja"
" Silahkan, kakak juga harus segera makan siang"
" Kalau begitu kami permisi" pamit maya seraya berjalan.
Maya dan Diana pun berlalu dari hadapan mereka, di sepanjang jalan Diana terus memuji ketampanan pak gio yang menurut nya bagai dewa Yunani.
Sore harinya...
Kini maya sedang berada di pinggir jalan menunggu bus yang lewat, tapi sampai saat ini tak satu pun yang kunjung datang. Biasanya Haidar yang selalu mengantarnya pulang tapi hari ini dia harus lembur jadi maya harus pulang sendiri.
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti didepan maya, setelah melihat dari kaca mobil yang terbuka ternyata itu pak gio.
" Kenapa dia berhenti disini? " gumam maya
Maya melirik ke kiri dan ke kanan takut ada seseorang yang sedang menunggunya, tapi tak ada siapa pun dan hanya ada dirinya saja. Dia beranikan diri bertanya padanya.
"Bapak menunggu seseorang?"
" Tidak, tapi sepertinya kamu butuh tumpangan" jawabnya.
" Maksud bapak? " tanya maya heran.
" Ayo naik, aku antar kamu pulang" tawarnya seraya tersenyum
" Tidak usah pak, rumah saya juga lumayan jauh. Takut merepotkan" tolak maya halus
" Tidak ada penolakan" tegasnya
Maya pun terpaksa menerima tawarannya.
Di sepanjang perjalanan dia banyak bertanya tentang keluarga dan juga pekerjaan yang sedang maya geluti tapi maya hanya menjawab seperlu nya saja.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments