Sudah satu Minggu sejak Kejadian Haidar memeluk maya, maya merasa canggung bila berdekatan dengan haidar. Entah kenapa maya merasa ada tatapan yang berbeda dari kakanya itu.
Namun tak ingin berpikir macam-macam maya pun menyibukkan diri dengan olah raga berkeliling taman komplek, karena ini akhir pekan dia tak punya kegiatan yang berarti. Jadi dia putuskan untuk beristirahat sejenak di taman.
Di akhir pekan seperti ini banyak orang yang meluangkan waktu nya hanya untuk sekedar mengistirahatkan pikiran dari segala rutinitas pekerjaan, contohnya seperti maya yang kini tengah menikmati sejuk nya angin yang menerpa wajahnya. Dia pejamkan mata untuk merasai setiap hembusan angin yang menyejukan.
" Hai, boleh aku duduk nona"
teguran seorang pria membuat maya menoleh, sejenak dia terpana melihat ketampanan nya.
" Silahkan saja" Jawab maya canggung
Dia bergeser sedikit karena bangku yang di dudukinya lumayan panjang, dan muat untuk empat orang. Jadi mana mungkin dia melarang nya.
Maya memejamkan mata kembali mencoba tak menghiraukan orang di sampingnya itu.
"Ehem, apa kamu tinggal di daerah sini? "
" Iya"
" Akhir pekan seperti ini sangat ramai, aku baru pertama kali datang kemari"
Maya pun hanya menanggapi dengan senyuman, lalu beranjak pergi. Dan tak menghiraukan panggilan pria itu tapi ternyata pria itu berlari mengikuti maya.
" Mau apa orang ini mengikuti, atau Jangan-jangan dia seorang penjahat" batin maya.
Maya pun mempercepat langkahnya, karena pria itu tidak berhenti mengikuti, maya semakin takut jangan-jangan dugaannya benar. Jika dia memang seorang mafia yang suka menjual organ tubuh manusia.
" Tunggu"
Pria itu berteriak seraya menahan pergelangan tangan maya.
"Ada apa lagi? " tanya maya takut
" Aku hanya ingin berkenalan denganmu"
"Apa katanya" batin maya berucap
Sepertinya maya sudah salah sangka pada pria itu, dia pun hanya tersenyum canggung padanya.
" Siapa nama mu? "
" Nama ku Maya" Jawab maya malu
" Cantik"
Gumaman pria itu namun masih bisa maya dengar, namun maya enggan untuk bertanya karena merasa malu akan sikapnya yang tidak sopan.
" Nama ku Alva" ucapnya seraya mengulurkan tangan
" Maya" ucapnya seraya membalas jabatan tangannya .
" Kalau begitu sampai jumpa" pamit maya
Maya bergegas pulang dan segera membersihkan diri, dan merebahkan tubuhnya yang hanya menggunakan kimono saja. Sungguh malas sekali beraktivitas di akhir pekan seperti ini, padahal dulu setiap hari dia berkutat dengan pekerjaan rumah.
Rasa kantuk mulai menyerang dan akhirnya maya tertidur dengan kimono dan rambut basah, tak berapa lama tiba-tiba sebuah usapan lembut di pipi membuatnya terbangun.
" Kak haidar, apakah aku bermimpi? "
Maya bergumam seraya memicing kan matanya.
"Kenapa Kakak ada disini" ucap maya terperanjat dan membetulkan kimononya.
"Memang kenapa kalau kakak kesini? apa tidak boleh?" ucap haidar dengan raut wajah cemberut, membuat maya tersenyum geli melihat wajah cemberut nya. Bagaimana bisa lelaki dewasa sepertinya bersikap kekanakan seperti itu.
Tapi begitulah sifatnya saat bersama maya, jika diceritakan pada orang lain mungkin tidak akan ada yang percaya. Karena pada dasarnya haidar di kenal dengan sosok yang berkarisma dan juga tegas.
"Ayo bersiap kakak akan mengajak Mu jalan-jalan"
"Benarkah? "
" Tentu, kakak tunggu di bawah"
" Ok"
Setelah tiba di bawah mereka berpamitan kepada ibu dan ayah, tentu saja mereka mengijinkan maya pergi karena mereka tahu Haidar pasti akan menjaganya.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan segera melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota yang ramai.
Tak berapa lama mereka tiba di sebuah mall yang cukup besar, dan mereka pun berkeliling hanya sekedar melihat-lihat saja, karena maya juga sedang tidak ingin membeli sesuatu.
Sudah sekitar dua jam mereka berkeliling dan maya mulai merasa lelah dan lapar, Cacing di dalam perutnya sudah demo meminta di beri makan. Akhirnya dia meminta Haidar untuk mencari tempat makan. Dan di jawab dengan anggukan kepala oleh kakanya.
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments