Senja menjelang menunjukan waktunya pulang bekerja maya bergegas merapikan peralatan kerja dan segera berganti pakaian. Dia merogoh gawai dan membuka aplikasi hijau.
Tut.. Tut.. Tut..
" Halo".
" Kak aku sudah selesai bekerja".
" Tunggu sebentar di lobby, kakak akan segera menyusul".
" Baiklah" ucap maya menutup Sambungan telepon dan segera berlalu ke lobby kantor.
Di lobby...
" May kamu belum pulang? " sapa seorang wanita yang bernama Diana.
" Belum Di, aku sedang menunggu kakak ku" Jawab maya.
" Kakak?" tanya Diana seraya mengernyitkan alisnya heran.
" Iya, kakak ku juga bekerja disini,hanya saja dia bekerja di bagian lain. Berbeda dengan kita" jelas maya.
" Benarkah? ..." sebelum Diana melanjutkan ucapannya Haidar datang menghampiri mereka.
" Maaf membuatmu lama menunggu" ucap haidar seraya tersenyum.
" Tidak apa-apa kak" Jawab maya tersenyum, sementara Diana hanya melongo melihat interaksi antara mereka berdua.
"Di apa kami tidak mau pulang" tanya maya seraya menepuk pundak diana dan membuyarkan lamunan nya.
" Ah iya, aku hampir lupa. Aku pulang duluan yah, sampai jumpa besok" ucap diana lalu beranjak pergi
" Hati-hati Di" seru maya seraya melambaikan tangan. Dan menatap kepergian diana.
Baru sehari mereka berkenalan, diana adalah orang yang baik dan mudah akrab dengan semua orang. Tidak seperti maya yang tidak mudah menerima kehadiran orang baru, mungkin karena itu juga hanya Haidar orang yang paling dekat dengannya.
Tepukan di pundak membuat maya menoleh.
" Ayo jalan" ajak nya seraya mencubit pipi maya gemas.
" Ayo kak" jawabnya
Akhirnya Haidar bisa bertemu dan mengantarkan gadis kecilnya pulang, tapi tunggu apa masih pantas dia memanggilnya gadis kecil. Gadis itu kini telah tumbuh dewasa dan begitu cantik hingga membuat haidar terikat dan terpesona kepadanya, setiap kali membayangkan nya saja membuat hatinya berdegup kencang.
" Apa kakak akan menginap?" pertanyaan maya membuyarkan lamunan haidar.
"Entah lah,bagaimana nanti saja" jawab haidar Canggung.
Bisa-bisanya haidar membayangkan hal yang tidak-tidak tentang adiknya sendiri.
Setelah sampai di rumah haidar melihat ibunya sedang memasak di dapur, kemudian dia hampiri beliau dan mencium punggung tangannya.
" Selamat sore bu" sapa haidar
" Sore sayang" jawab ibu seraya tersenyum melihat kedatangan haidar.
"Aku merindukan ibu" ucap haidar memeluk ibunya erat, lalu di balas pelukan tak kalah erat nya oleh haidar.
" Aku tak di peluk juga?" tanya maya membuat mereka berdua menoleh dan tertawa.
"Aduh adik kakak yang cantik mau di peluk juga,sini kakak peluk" mereka pun tergelak bersama.
Mereka berdua bertatapan sejenak tiba tiba jantung haidar berdebar dengan kencang, kemudian haidar memalingkan wajah karena tak sanggup menahan debaran jantungnya.
" Sudah sana, kalian bersihkan diri. Setelah itu kita makan bersama" titah ibu
"Siap Bu" jawab mereka serempak
Setelah membersihkan diri maya beranjak pergi ke ruang makan, tapi sebelum menuruni tangga maya sempatkan diri melirik ke kamar tamu. Sepertinya Haidar belum turun, perlahan maya membuka pintu masuk mengendap-endap ingin mengagetkannya.
Maya terus berjalan, mencari ke sekeliling tapi tak menemukan keberadaan haidar. Tiba-tiba seseorang mendekap tubuhnya dari belakang, hingga membuat maya tersentak kaget, maya pun membalik badan dan betapa terkejutnya dia. Ternyata orang yang memeluknya itu haidar.
" Kenapa hem?" tanya haidar
" Kakak membuatku terkejut" Jawab maya
" Lagi pula siapa suruh mengendap-endap - endap begitu"
" Aaa kakak tidak asik, tadinya aku yang ingin mengejutkanmu" ujar maya
" Kamu ini ada- ada saja, Ayo kita turun ke bawah" mereka pun beranjak dan bergandengan tangan menuju ruang tamu.
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments