Keesokan harinya maya bangun lebih awal karena sebelum bekerja dia ingin menyiapkan sarapan untuk keluarganya, walau sekarang dia bekerja. Kebiasaan itu tak bisa dia hilangkan.
Setelah selesai berkutat di dapur selama setengah jam, akhirnya sarapan yang di buatnya selesai. Dia bergegas ke kamar dan berganti pakaian, saat dia turun ke bawah di lihatnya ibu dan ayahnya sudah duduk di meja makan. Dan sarapan yang dia buat sudah di tata rapih oleh ibunya.
" Mas bagaimana jika maya berangkat dengan mu?" tanya ibunya.
" Tidak usah bu, tempat kerja ku lumayan jauh dan ayah bisa kesiangan jika mengantarku terlebih dahulu" Tolak maya.
" Benar yang di katakan anakmu, aku bisa terlambat jika mengantar nya dulu" Jawab ayahnya.
" Ya sudah" ibunya terlihat menghela napas.
Begitu lah sifat ayahnya kepada maya, tapi maya tetap bersyukur di balik sifat dingin ayahnya. masih ada sedikit rasa perduli dan mau merawatnya.
Setelah 25 menit menempuh perjalanan yang sedikit macet, maya pun sampai di perusahaan. Dia bergegas ke toilet dan mengganti baju dengan pakaian seragam yang di berikan kantor lalu mulai bekerja.
Tak terasa waktu beranjak siang, ternyata sudah waktunya istirahat. Maya pun bergegas ke kantin untuk makan siang, saat sampai di lobby dia bertemu dengan haidar. sepertinya dia juga ingin makan siang.
" Mau makan siang bersama?" tanya haidar
" Boleh" Jawab maya, mereka pun melenggang pergi menuju kantin.
Saat sampai di kantin banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, membuat maya merasa risih.
"Kak kenapa mereka menatap kita? " tanya maya penasaran seraya berjalan menuju meja.
" Mungkin karena mereka iri denganku" imbuhnya sambil menarik kursi untuk maya.
" Iri kenapa?" tanya maya heran.
" Karena ada bidadari cantik di sampingku" goda haidar
Maya pun hanya tersenyum menanggapi ucapan kakaknya, tak lama pesanan mereka pun datang. Mereka makan sambil diselingi beberapa obrolan.
Selesai makan maya segera pamit untuk kembali bekerja.
"Ka aku duluan yah" pamit maya.
" Makanan mu sudah habis?" tanya haidar
" Sudah"
" Nanti kakak antar kamu pulang yah"
" Tidak usah kak, aku tidak ingin merepotkan. Lagi pula rumah kita berlawanan arah kan" tolak maya halus.
" Tidak repot sama sekali, kakak sekalian berkunjung. Sudah lama kakak tidak berjumpa dengan ibu"
" Baiklah" Jawab maya pasrah.
Sebenarnya maya senang Haidar ingin mengantarnya pulang, tapi dia merasa tak enak takut merepotkannya. Pasalnya rumah mereka tidak satu arah dan jaraknya pun lumayan jauh.
Bagi haidar Ini adalah hari yang menyenangkan dalam hidupnya karena mulai hari ini dia bisa bertemu setiap hari dengan adik kecilnya, entah kenapa ada perasaan yang berbeda saat dia bersama maya.
Dia mengawali pagi ini dengan senyuman, disapanya seluruh penghuni rumah dengan senyum yang tak pernah surut dari wajahnya. Nampak semua orang memandang aneh kepadanya tapi tak dia hiraukan, dia ingin segera berjumpa dengan adik kecil nya di kantor.
Dengan semangat dia mengendarai mobilnya, membelah jalanan kota yang selalu di padati kendaraan. Dia berharap sebelum bekerja bisa melihat wajah cantik adiknya.
Tapi sayang setelah beberapa waktu menunggu maya tak kunjung datang, mungkin maya datang lebih awal darinya. Ingin dia hampiri maya ke pantry tapi sudah waktunya masuk kerja. Hingga dia urungkan kembali niatnya dan berharap nanti bisa makan siang bersama.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments