Hold 3
Er tampak baru memasuki Club milik sahabatnya, Lance. Dia langsung naik ke lantai atas tempat VVIP yang sudah disediakan oleh Lance dan teman Er yang lain.
"Halo Bro...", sapa Lance pada Er.
Er hanya tersenyum singkat dan duduk di sofa bersama teman-temannya.
"Er.. apa rencanamu bulan depan?", tanya Lexy, salah satu teman Er yang duduk di samping Er.
"Ada apa? Apa kau ingin memberiku satu helikoptermu?", tanya Er.
"Hahahaha... kau bahkan bisa membeli perusahaanku Er, untuk apa aku memberimu helikopterku", jawab Lexy.
"Aku akan mendaki, kau ikut? Sudah lama kita tidak mendaki", lanjut Lexy.
"Menarik.. aku juga sangat merindukan hutan dan pegunungan", jawab Er tertarik.
"Aku akan mencari waktu dan menghubungimu.. siapkan tempat dan fasilitas terbaik Lex", kata Er.
"Sip Bos... I'll do it", ucap Lexy.
"Lance, Brad apa kalian tidak mau ikut?", lanjut Lexy.
"Tidak bisa... Tunanganku mengajakku ke Paris", jawab Lance.
"Aku juga tidak bisa... Ayahku akan pulang dari Amerika... jadi aku harus mempersiapkan perusahaan dengan baik agar aku tidak didepak", kata Brad dengan wajahnya yang selalu menyebalkan.
Semakin malam suasana Club semakin ramai. Lance menyempatkan dirinya turun untuk menyapa para tamu yang dikenalnya.
Cal menjadi pusat perhatian di lantai dansa. Seperti biasa, dia menjadi pemeran utama di setiap pesta yang didatanginya.
"Lex... lihatlah.. Cal semakin hot saja.. apa kau menyerah mendekatinya?", tanya Brad.
"Lihatlah bodyguard di belakangnya... aku tidak mau wajahku hancur karena itu", jawab Lexy.
"Siapa dia?", tanya Er sambil menyesap minumannya.
"Calista.. dia putri tunggal Tuan Carl.. pemilik Carl Company", jawab Brad.
"Jadi dia punya seorang putri?", tanya Er.
"Hmmm.. putri yang tak tersentuh.. lihatlah para bodyguardnya.. kudengar mereka bodyguard terbaik yang dipilih langsung oleh Tuan Carl", kata Lexy.
"Hmm... menarik", kata Er dengan mata memandang tajam ke arah Cal.
Di mata Er, Cal tidak lebih hanya seorang gadis kaya raya yang manja dan sombong. Cal seperti kebanyakan gadis kaya pada umumnya. Suka berfoya-foya dan menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang tidak penting. Dan mereka berlindung di balik kekayaan orang tua mereka yang kaya raya.
Cal pulang ke mansionnya ketika jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi.
Cal pulang dalam keadaan mabuk. Bodyguardnya yang perempuan membantu Cal masuk ke kamar seperti biasanya.
Cal hanya tinggal sendiri bersama banyak pelayan di mansionnya.
Papinya memilih tinggal di mansion yang lain. Hubungan keduanya memang tidak akur. Dan Papinya memilih untuk menghindari konflik dengan Cal.
Di pagi harinya Cal mengangkat telepon dari Lauren. Lauren memberitahunya bahwa dia sudah menyerahkan proposal Cal ke perusahaan ER Corp. Jadi Cal hanya tinggal menunggu hasilnya saja.
Cal berencana tidak masuk kuliah hari ini karena kepalanya masih terasa pusing akibat mabuk semalam.
Salah satu pelayan masuk ke kamar Cal dan membawakan sarapan dan obat untuk Cal.
"Nona.. ini sarapan dan obat untuk nona", ucap sang pelayan.
"Terima kasih", ucap Cal.
Cal sangat baik pada semua pelayannya. Meskipun di luar Cal tampak seperti orang yang tidak memiliki empati pada siapapun.
Cal memakan sarapannya di balkon kamarnya. Pandangannya menerawang ke hamparan taman dengan rumput hijau yang menyejukkan mata.
Cal teringat Ibunya yang sangat suka berkebun di sana. Dan Cal dengan riang bermain bersama sang ibu di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Ney Maniez
jgn slh menilai
2024-07-11
0
devaloka
harga ortu nya banyak ya manfaatin lah, anak tunggal kaya raya juga kok
2024-01-27
1
Deasy Dahlan
Sosok cal... Sepertinya dia merindukan sentuhan seorang ibu...
2024-01-25
1