#5

Carl mendengar kabar bahwa Cal akan magang di perusahaan Er. Dan itu membuatnya khawatir.

"Bagaimana bisa dia magang disana?", marah Carl pada asistennya.

"Maaf Tuan..ini keinginan dari nona Cal sendiri..dia yang mengajukan proposal magang disana..dan kami mendapat kabar bahwa HRD sudah menolaknya tetapi Tuan Er sendiri yang akhirnya menerimanya", jelas Richard sanga asisten.

"Aku benar benar tidak bisa menjaganya jika Cal sampai masuk di perusahaan itu..kau tau bukan kalau Er orang yang sangat angkuh dan sistem keamanan disana sangat ketat", Carl frustasi dengan keputusan Cal.

"Mungkin kita bisa melakukan negosiasi dengan Tuan Er", kata Richard.

"Dia menginginkan lahan kita yang ada Afrika Tuan", lanjut Richard.

"Aku tahu..dia melakukannya karena hal ini..dasar licik", umpat Carl.

"Dia pebisnis tangguh Tuan..dan akan memanfaatkan moment apapun yang ada didepannya..dan nona Cal datang di saat yang tepat baginya", kata Richard.

Carl tahu jika dirinya tidak akan bisa membuat Cal menarik keputusannya untuk magang di perusahaan ER.

"Hubungi Er..aku ingin bertemu dengannya..buat janji dengannya", perintah Carl pada Richard.

"Baik Tuan", Ricahar mengangguk dan segera keluar dari ruangan bosnya.

"Tuan Carl ingin bertemu anda..", ucap Max.

"Hmm..cepat sekali reaksinya...tentukan tempatnya malam ini kita bertemu dengannya", jawab Er.

Pancingan Er sangat tepat sasaran. Keputusannya membuahkan hasil. Kelemahan Carl hanya pada putrinya. Takdir memihaknya.

Malam hari Er dan Carl bertemu di restoran Hotel Maxim.

"Halo Tuan Carl", sapa Er singkat.

"Langsung ke topik..apa yang kau inginkan dari putriku?", kata Carl tanpa basa basi.

"Aku tidak menginginkan apapun dari putrimu..dia sendiri yang datang ke perusahaanku..jika kau tidak suka, kau bisa membawa putrimu kembali Tuan", jawab Er tenang.

"Aku akan memberimu lahanku di Afrika tapi ada syaratnya", ucap Carl tegas.

"Hmm..apa itu?", tanya Er sambil menyesap minumannya.

"Izinkan Bodyguardnya masuk ke perusahaan untuk menjaga putriku", tegas Carl.

"Tidak bisa..itu sudah peraturan perusahaan..aku tidak ingin ambil resiko", kata Er santai tapi tegas.

Carl tampak tidak senang dengan jawaban Er. Tapi dia juga tidak bisa berbuat apapun.

"Aku hanya ingin Cal ada yang menjaganya di dalam perusahaan..aku tidak ingin terjadi apapun pada putriku ..sekecil apapun", kata Carl serius.

"Hmm..aku akan menjaganya..dia akan bekerja di ruanganku..kau jangan khawatir", jawab Er.

"Kau bisa menjaminnya?", tanya Carl serius.

"Kau tidak percaya kemampuanku?, siapkan saja kontrak penjualan lahannnya", kata Wr tak kalah serius.

"Baiklah...deal..ingat kata kataku Er...jaga putriku..aku tidak akan melepaskanmu jika terjadi hal sekecil apapun yang melukainya", ancam Carl dengan mata tajamnya.

Er tersenyum. Ternyata tak sesulit yang dibayangkannya. Carl benar benar menyayangi putrinya. Beruntung sekali Cal mempunyai ayah seperti Carl. Itulah yang ada didpikiran Er.

Er biasanya tidak pernah menggunakan cara ini utk memuluskan jalan bisnisnya. Hanya saja, kesempatan baik yang datang tiba tiba tidak bisa dia abaikan begitu saja.

Cal tampak memilih baju apa yang akan dipakainya untuk hari pertama bekerja magang di perusahaan Er. Dia ingin sesuatu yang elegan dan terlihat smart.

Cal akhirnya memilih dress pendek selutut berwarna abu abu yang dipadu padankan dengan blazer selutut berwarna soft pink. Memakai sepatu high hell setinggi 12 cm berwarna senada dengan blazernya. Rambutnya dibiarkan tergerai dengan aksen bando kecil berwarna putih.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***