Hari ini Cinta akan berangkat ke Jakarta.
Ayah dan Bunda sengaja menutup kedai makan mereka hari ini untuk mengantar kepergian anak bungsu mereka.
Cinta mengambil penerbangan pagi , karena Ia dan beberapa temannya dari kantor cabang kota lain yang juga akan mengikui kegiatan ini telah saling berjanji untuk bertemu di salah satu apartement milik teman mereka yang memang bekerja di kantor pusat jakarta.
Mbak Amel sudah siap di belakang kemudi, kemudian Ayah yang duduk di kursi penumpang samping Mbak Amel.
Dikursi belakang Bunda dan Cinta duduk sambil memangku Lila , ponakannya yang masih berumur 3 tahun.
Selama perjalanan ke Bandara, Ayah dan Bunda tak henti memberikan nasihat pada Cinta.
" Kamu nanti disana jangan sampai terpengaruh pergaulan yang gak benar yah Nduk ", kata Ayah
" Pokoknya kamu fokus kerja aja Nduk. Jangan mudah percaya sama orang yang gak kamu kenal. Ingat selalu ibadahmu yah Nduk ", Bunda juga ikut memberikan nasihat.
Dan masih banyak lagi nasihat yang diberikan oleh Ayah dan Bunda.
Sampai tak terasa mereka sudah sampai di bandara AbdulRachman Saleh.
Cinta yang masih menggendong Lila turun dari mobil di ikuti Bunda.
Ayah dan Mbak Amel membantu menurunkan koper Cinta dari bagasi mobil.
Cinta menurunkan Lila dari gendongannya,
" Ayah, Bunda.... Cinta pamit yah... Cinta minta Doanya. Semoga kegiatan Cinta disana berjalan lancar ", Pamit Cinta sambil menyalami punggung tangan serta memeluk Ayah dan Bundanya.
" Mbak Amel... Cinta titip Ayah dan Bunda yah.... doain Cinta juga disana yah ", kemudian Cinta juga berpamitan kepada satu-satunya kakak yang Ia miliki.
Setelah berpamitan Cinta mendorong kopernya memasuki area bandara untuk checkin dan menunggu waktu untuk boarding.
Setelah menunggu beberapa saat, kini Cinta sudah duduk di salah satu kursi pesawat.
" Kini aku akan memulai salah satu impianku. Semoga semua berjalan lancar. Sampai Jumpa lagi Ayah, Bunda, Mbak Amel. Sampai Jumpa lagi Malang ", Cinta bergumam dalam hati .
Setelah menepuh perjalanan sekitar 1 jam 30 menit, kini pesawat yang ditumpangi Cinta telah landing di Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
Ini memang bukan pertama kali Cinta ke Jakarta.
Ia sudah beberapa kali kesini, baik untuk sekedar liburan atau untuk pelatihan dari kantor.
Tapi kali ini ada yang berbeda, untuk pertama kalinya Cinta mencoba untuk hidup jauh dari kedua orang tuanya.
Cinta kini menaiki taksi menuju alamat apartement yang telah diberikan temannya.
Setelah sampai di sana, Cinta masuk dan menuju unit apartement yang di tinggali oleh temannya.
Ting ... Tong ... Ting ... Tong ...
Cinta memencet bel yang ada di depan pintu apartement tersebut.
Tak butuh waktu lama, seorang wanita berparas cantik dengan kulit kecoklatan membuka pintu.
" Cinta ..... kangen banget Gue ... Ayo masuk ... " teriak Rere heboh menyambut Cinta.
Rere juga adalah salah seorang staff di Bank tempat Cinta bekerja.
Mereka sudah saling mengenal sejak tiga tahun yang lalu saat mereka pertama kali sama-sama mengikuti pelatihan dari kantor.
Hanya saja saat ini Rere ditempatkan untuk bekerja di kantor pusat.
Setelah berpelukan sebentar di depan pintu apartement, Cinta mendorong masuk kopernya kedalam apartement Rere dan berjalan mengikuti Rere dari belakang.
Rere mengajak Cinta untuk duduk di Sofa depan TV untuk mengobrol.
" Gimana penerbangannya Cin ? Gak sampai bikin Jetlag kan ? " Rere memulai obrolan
" Gak kok aman aman aja. Cuma 1 jam lebih kok gak sampai bikin jetlag ", jawab Cinta.
" Wulan dan Sofi belum sampai yah ? " lanjut Cinta bertanya.
" Katanya sih mereka sampainya sorean deh. " jawab Rere
Tak lama ku lihat pintu salah satu kamar di apartement Rere terbuka.
Keluarlah seorang pria, yang kalau di perhatikan sepertinya pria itu baru saja selesai mandi karena rambutnya masih basah .
Rere yang mengikuti arah pandanganku akhirnya memanggil Pria itu,
" Sayang sini .. "
Pria itu menghampiri kami dan duduk di samping rere
" Sayang kenalin, ini teman kantor aku dari malang namanya Cinta ", Rere mengenalkan kami.
Pria itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan,
" Hai, Gue Dave. Kekasih Rere ", ucapnya memperkenalkan diri.
" Hai, saya Cinta ", jawab Cinta singkat sambil menyambut uluran tangan Dave.
Kemudian Dave pamit kepada kami untuk pergi kekantor.
Setelah kepergian Dave akhirnya Rere menjelaskan keadaannya kepada Cinta ,
" Cin.. sebenarnya ini apartemen milik Dave. Sejak kami menjalin hubungan, kami memutuskan untuk tinggal bersama. " jelas Rere.
" Gue sih rencananya ingin ajak kalian bertiga untuk tinggal bareng disini aja. Gue masih ada satu kamar kosong lagi , tapi itu kalau kalian mau dan gak keberatan karena dave juga akan tinggal disini " lanjut Rere.
" Gimana menurut Lu Cinta ? " tanya Rere
" Kalau Gue sih , makasih banget kamu udah ajakin untuk tinggal bareng. Tapi Gue gak mau nanti bakalan gangguin Lu dan Dave ", jawabku menolak dengan halus ajakan Rere.
" Ya udah, kalau gitu sesuai rencana awal aja yah.. nanti Gue anterin aja kalian untuk nyari kontrakan atau apartemen yah " , Rere menawarkan bantuannya.
" Sip.. gitu aja deh Re. Eh.. ngomong ngomong nih Gue ada bawain Lu oleh - oleh dari Malang ", Cinta mengeluarkan oleh- oleh berupa Pia Mangkok dan Malang Strudel yang dibawanya khusus untuk teman-temannya.
" wwaahhhh.... enak nih Cin. Makasih yah.
kalau gitu sambil tungguin Wulan dan Sofi, Kita makan siang dulu aja... tadi Gue udah masak ", ajak Rere
Rere berdiri dan mengajak Cinta menuju meja makan yang disana sudah terhidang beberapa menu makanan.
Rere dan Cinta makan siang bersama sambil mengobrol banyak hal baik tentang kehidupan pribadi mereka dan juga soal pekerjaan.
Setelah makan siang tadi, Cinta dan rere memilih istirahat di kamar tamu di apartemen Rere.
Mereka melanjutkan obrolan mereka sampai terdengar suara bel pintu .
" kayaknya itu Wulan dan Sofi deh " , ucap rere dan bergegas keluar kamar untuk membukakan pintu.
Cinta juga ikut keluar dari kamar, dan mengikuti Rere ke arah pintu.
" Wulan ... Sofi ... " terdengar suara Rere sedikit berteriak menyambut kedua temannya yang lain, sama seperti saat menyambut Cinta tadi.
Wulan dan Sofi ikut masuk dan berjalan di belakang Rere, kemudian mereka berdua menyapa Cinta dan saling berpelukan.
" Kangen banget, akhirnya ketemu kalian lagi ", kata cinta setelah melepas pelukan dengan Wulan dan Sofi .
" Sama.... gue juga kangen banget ", sahut Wulan dan Sofi bersamaan.
Wulan dan sofi juga sama seperti rere. Mereka berdua mengenal Cinta sejak tiga tahun lalu saat pelatihan kantor bersama.
Wulan berasal dari kantor cabang Bali sedang Sofi berasal dari kantor cabang Sulawesi.
Akhirnya mereka berempat melanjutkan obrolan mereka di sofa depan TV di apartement Rere.
Setelah mereka mengobrol panjang lebar, Wulan dan Sofi meminta ijin untuk mandi lebih dulu karena merasa sudah sangat gerah .
Sedang Cinta akan membantu Rere menyiapkan makan malam untuk mereka.
Sesuai permintaan Rere.
Cinta , Wulan, dan Sofi memutuskan untuk menginap di apartemen Rere malam ini .
Karena Rere telah meminta kekasihnya agar tidak pulang ke apartemen mereka hari ini.
Mereka berempat terus saja mengobrol sambil sesekali tertawa .
Alhasil ke empat sekawan itu baru terlelap saat sudah hampir dini hari.
.
.
.
.
.
." *Bahasa persahabatan tak tercermin dari kata-kata, melainkan dengan arti.”-Henry David* Thorea
.
.
.
.
. to be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Dirah Guak Kui
berarti lewat si Wulan Cinta bisa ketemu dgn Jackson
2021-11-22
2
Liesdiana Malindu
wah,,,Uda kebayang ini mah cerita kehidupan yg bebas, tenyata teman2 cinta Rere dan juga Wulan sama2 udah gak beres,, mudah2han cinta Tdk mengikuti jejak teman2 Nya. Wulan itu kan pacarnya Rey teman si Jackson kan?
2021-11-22
4
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
semangat
2021-10-19
1