Sudah tiga hari ini Cinta sangat sibuk dengan pekerjaannya di kantor.
Tak jarang Ia sampai pulang larut malam karena harus menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai sebelum Ia tinggalkan.
Sama seperti hari ini, Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 tapi Cinta masih setia memilah-milah berkas yang akan dia serahkan besok kepada rekannya saat serah terima tugas.
Yah... besok adalah hari terakhir Cinta bertugas di Kantor cabang yang ada di Malang.
Akhir pekan ini Cinta sudah harus berangkat ke Jakarta , karena Ia masih harus mencari tempat tinggal sementara selama Ia akan berada di sana.
Tak terasa Cinta akhirnya selesai mengerjakan semua pekerjaan nya pada jam 10 malam.
Dengan sesekali menguap karena mengantuk dan lelah, Cinta mengemudikan mobilnya untuk pulang kerumah agar Ia bisa beristirahat.
Sementara dilain tempat , di dalam sebuah ruangan kantor yang bernuansa maskulin dengan didominasi warna abu dan putih . Walaupun saat ini telah larut malam, namun Seorang pria masih tengah disibukkan memeriksa berkas-berkas laporan yang tadi sore diberikan oleh bawahannya.
Yah... Pria itu adalah Jackson Putra Haryono.
Jackson adalah satu-satunya pewaris Haryono Grup, perusahaan besar yang berkantor pusat di Jakarta.
Harusnya saat ini Jackson membantu sang ayah untuk menjalankan bisnisnya,
namun Jackson lebih memilih untuk merintis usahanya sendiri di pulau Bali.
Saat ini Ia memiliki beberapa restaurant mewah dan sebuah club malam premium di Bali .
Harta, Tahta, dan Wanita mengelilingi Jackson setiap harinya.
Harta dan tahta yang berhasil Ia peroleh sendiri tanpa embel embel Haryono grup, membuat banyak wanita memuja - muja dirinya.
Setiap harinya Jackson dikelilingi wanita. Ia bisa berganti wanita sampai tiga kali dalam sehari.
Namun belum pernah ada satu wanitapun yang benar - benar menarik perhatiannya.
Jackson sudah sering kali diminta oleh orang tuanya untuk kembali ke Jakarta membantu meneruskan usaha keluarga,
Namun Jackson selalu menolak dengan alasan masih ingin belajar kerasnya hidup.
Padahal Jackson hanya tidak mau mengikuti aturan-aturan yang ada dikeluarganya.
Kedua orang tuanya memang mengijinkan Jackson untuk tinggal jauh dari mereka. Juga mendukung Jackson yang merintis usahanya sendiri.
Mereka ingin pewaris mereka merasakan susahnya memulai usaha sehingga nanti saat sudah siap menjadi penerus , Jackson memiliki sikap tanggung jawab dan menghargai.
tok... tok... tok...
Jackson mendengar suara pintu ruangannya diketuk dari luar.
Jackson mengalihkan pandangannya dari berkas berkas yang sejak tadi menjadi perhatiannya saat Ia merasa ada seseorang yang masuk ke ruangannya.
" Bos.... lu mau nginap di kantor ? " tanya Adit.
Sahabat yang juga berprofesi sebagai asisten Jackson selama ini.
Adit inilah yang membantu Jackson memulai usahanya 4 tahun lalu dari nol hingga seperti saat ini.
" Gak lah... ngapain gue nginap disini , tidur ditemani ama berkas - berkas gak enak bro. hahahaha " jawab Jackson sedikit bercanda.
" ngapain Lu kesini lagi, bukannya tadi Lu dah izin mau balik ? " lanjut Jackson bertanya.
" Tadi Gue emang udah balik ke rumah. Tapi pas gue mau ke club gue telponin Lu, ehhh Lu gak angkat. Gue telpon si Ray katanya Lu belum nyampe di Club ", jawab adit menjelaskan maksud kedatangannya.
" Makanya gue kesini lagi, Gue takut Lu lupa waktu lagi kalau udah meriksa kerjaan. "
" Nah tebakan gue bener kan..... " lanjutnya
Jackson melirik sekilas ke arah jam kecil yang ada di atas meja kerjanya.
Benar saja Ia memang lupa waktu. Sekarang sudah pukul 22.35 .
Ia segera menutup berkas yang terakhir dia baca. Ia rapihkan beberapa berkas lain dimejanya.
Kemudian Ia bersiap siap untuk pergi ke Club sesuai janjinya bersama kedua sahabatnya Adit dan juga Ray.
" Yukkk ah sekarang aja ke club .... kepala gue juga udah mulai pusing bacain tuh laporan. " ajak Jackson.
Adit dan Jackson kemudian berjalan beriringan keluar dari kantor dan menuju ke parkiran mobil.
" Dit... nih kunci mobil Gue. Pakai mobil Gue aja ke Club, Lu yang bawa yah... gue lagi pusing nih, mobil Lu tinggal disini aja " Kata Jackson sambil melempar dengan pelan kunci mobil ke arah adit.
" Tapi besok pagi Lu jemput Gue lagi yah , kita barengan ke kantor " tambahnya.
" apa - apa kata Lu aja deh Bos ... Gue mah asisten ikut aja kata Lu " , jawab Adit bercanda ke Jacskon.
" ha ha ha ha ha ha ", mereka berduapun tertawa bersama dalam perjalan menuju ke club.
15 menit kemudian Jackson dan Adit telah sampai di Club milik Jackson.
Setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus pemilik club, mereka berdua berjalan masuk menuju club.
Jam segini Club sudah mulai ramai. Sudah banyak turis baik dari lokal maupun mancanegara yang datang kesana.
Banyak juga muda mudi yang sudah asik meliuk-liukkan badannya mengikuti iringan musik di dance floor.
Jackson dan Adit berjalan menuju meja yang sudah sering mereka tempati, disana sudah ada Rayyan duduk dengan ditemani oleh seorang wanita.
Setiap malam meja tersebut memang sudah di reserved untuk sang pemilik club dan sahabatnya.
Posisi mejanya agak tersembunyi, namun dari posisi meja ini Jackson dapat dengan mudah mengawasi sekeliling club nya.
" Hai Ray, baru lagi nih ? Wulan kemana ? " tanya Jackson pada Ray sambil dagunya diarahkan untuk menunjuk ke arah wanita yang sedang bergelayut manja di lengan Ray.
" Gak... cuma untuk malam ini doang ". Jawab Ray dengan muka kusut.
" Kenapa muka Lu kusut banget ? " tanya Adit ke Ray sambil Ia menuang minuman kedalam gelas kecil miliknya.
" Gue lagi berantem ama si Wulan " Jawan Ray singkat
" Berantem kenapa lu ? dasar bucin Lu. berantem dikit, lu udah uring-uringan gitu ", ejek Jackson.
" Gimana gue gak kesel ama si Wulan, masa dia mau tinggalin Gue ke Jakarta sih. Katanya ada pelatihan dari kantor nya disana " , Ray mulai menjelaskan alasan kenapa Ia badmood malam ini.
" Bukannya Lu udah sering yah di tinggal Wulan pergi pelatihan dari kantornya " , kali ini adit yang bertanya.
" Iya emang udah biasa, tapi kan biasanya paling cuma 2 sampai 3 hari paling lama juga seminggu gue ditinggal " , jawab Ray
" nah ini gue mau ditinggal setahun bro.... gimana nasib jonjon Gue, ga dapat nafkah setahun " , lanjutnya .
Mendengar jawaban Ray, Jackson dan Adit sontak tertawa bersama....
" Ha ha ha ha ha... ternyata jonjon Lu yang takut kemakmurannya terancam karena ditinggal jauh ama si Wulan " ejek Adit masih dengan tawanya.
" Kata lu aja bingung. belum ditinggal aja Lu udah mencari kemakmuran lain " , Jackson ikut menimpali sambil melirik ke arah wanita di samping Ray.
" Ya udah lupain dulu deh soal Wulan.. pokoknya malam ini kita senang - senang aja ", ajak jackson.
Tak lama setelah itu ada dua orang wanita cantik dengan pakaian yang seksi menghampiri meja mereka dan meminta untuk bisa gabung dengan Jackson CS.
Adit langsung menyilahkan kedua wanita itu untuk bergabung.
Ia pun sambil berbisik ke arah Jackson tapi masih bisa didengar oleh Ray,
" Tuh kan kemakmuran lain udah datang " , bisik Adit sambil tertawa.
" Ha ha ha ha.... Bener juga Lu. Berarti besok Lu udah tahu kan jemput gue dimana ", jawab Jackson sambil menampilkan senyum smirk andalannya.
Malam itu ketiga sahabat itupun bersenang-senang melupakan lelah dan masalah mereka hari itu.
.
.
.
.
.
.
. to be continue .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Dirah Guak Kui
kapan lagi si Jackson ketemu dgn si Cinta
2021-11-22
1
Liesdiana Malindu
aq suka baca cerita ttang play boy yg suka gonta-ganti pasangan setiap hari dan bahkan setiap malam, tpi tetap menjaga kehormatannya, dan Tdk suka main celap-celup dgn sembarang wanita. tpi klau seperti Jackson dan kawan2nya yg suka celap-celup sana-sini aq jadi ilfil Thor ☹️☹️🤮
2021-11-22
11
menik sobul
aduuh kehidupan jackson begituh🙄🙄🙄
2021-09-18
1