Hari ini adalah hari yang sudah ditunggu-tunggu oleh Cinta.
Pasalnya sebulan yang lalu, Ia mengikuti tes untuk kenaikan jabatan yang diadakan oleh kantornya.
Cinta sangat berharap bisa lulus di tes kali ini, karena dari informasi yang Ia dapatkan jika berhasil lulus maka akan diberikan kesempatan untuk melakukan Observasi Job Training di Jakarta.
Merantau ke kota lain adalah impian Cinta sejak lama.
Cinta memang selama ini sudah mencoba untuk bisa mandiri.
Ia membiayai kuliahnya sendiri dari hasil jerih payahnya bekerja.
Tapi Cinta ingin sekali merasakan dirinya sebagai anak rantau.
Ia ingin merasakan bagaimana rasa rindu kepada orang tua jika berada dirantauan.
Ia ingin merasakan bagaimana mengatur kehidupannya sehari-hari sendiri.
Ia ingin merasakan bagaimana rasa bahagia jika mudik di hari raya.
Aneh memang, tapi begitulah Cinta yang selalu ingin mencoba hal-hal yang baru.
Dengan mulut yang komat-kamit, dengan tangan seperti orang yang terkena tremor,
Ia membuka email masuk dari kantor pusatnya perihal pengumuman hasil tes.
Cinta mengerjap-ngerjapkan matanya, mencoba membaca ulang lagi apa yang tertulis diemail itu.
Dengan suara yang sedikit berbisik karena Ia tidak ingin mengganggu rekannya yang lain, cinta mulai membaca
" Selamat Anda Lulus untuk tes kenaikan jabatan dan mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan Observasi Job Training di Kantor Pusat Jakarta ".
" Alhamdulillah, aku lulus " , cinta yang sangat gembira setelah membaca email itupun mengucap syukur atas hasil yang didapatkannya.
Dwi, teman yang satu tim dengan cinta selama ini sempat mendengar apa yang diucapkan Cinta.
" Gimana Cin, kamu lulus ? " Dwi juga penasaran ingin tahu hasilnya.
" Iya Dwi, Alhamdulillah aku Lulus. " jawab Cinta Antusias.
" Wah, Alhamdulillah. Selamat yah Cin . Bakalan jadi Ibu Kabag Nih ", Dwi mengucapkan selamat kepada Cinta sambil memeluknya.
Teman-teman satu divisi Cinta yang juga mendengar kabar bahagia itu, satu persatu datang menghampiri Cinta untuk memberikan selamat.
Sore hari sepulang dari kantor. Cinta sempatkan pergi ke pusat perbelanjaan terdekat untuk membeli beberapa barang yang akan dia bawa ke Jakarta.
Ia mengemudikan mobilnya perlahan saat memasuki pelataran parkir pusat perbelanjaan itu. Tak henti-henti kepalanya menoleh ke kiri ke kanan untuk mencari tempat parkir yang kosong.
Setelah memarkirkan mobilnya dengan aman, Cinta berjalan memasuki pusat perbelanjaan itu.
Tujuan utama Cinta adalah Ia ingin membeli koper dengan ukuran besar jadi Ia hanya membawa barang-barangnya dalam 1 koper saja.
Namun begitulah seorang Cinta, setelah tujuan utama terpenuhi, tiba-tiba saja tujuan kedua ketiga dan seterusnya muncul begitu saja .
Alhasil setelah tiga jam berputar-putar seorang diri di mall tersebut. Cinta telah mendapatkan semua barang yang Ia inginkan.
Cintapun bergegas melajukan mobil untuk pulang menuju rumahnya .
Sesampainya di rumah , Cinta disambut oleh Bundanya yang langsung membuka pintu saat mendengar suara mobil Cinta memasuki halaman rumah.
" Astaga Nduk.... apa aja yang kamu beli itu Nduk ? " bundanya bertanya karena bingung Cinta pulang membawa beberapa paper bag.
" Ini juga Nduk... ngapain pake beli koper gede segala ? emang kamu mau minggat nduk " bundanya makin penasaran.
" kasi tahu gak yah.... ha ha ha " Cinta malah balas menggoda Bundanya.
" Bentar yah Bun, aku izin bersih-bersih badan dulu ama ganti baju. Setelah itu aku ceritain ke Bunda sama Ayah yah. Aku juga sekalian mau pamit " , jelas Cinta.
" Ya udah cepetan sana mandi, Bunda dan ayah nungguin kamu di ruang tv yah nduk ", perintah Bundanya.
" hmm. Pamit ? emangnya si Cinta mau kemana? " tanya Bundanya dalam hati sambil berlalu menuju ruang TV.
Setelah beres dengan ritual mandi, kini Cinta telah berganti pakaian menggunakan piyama berbahan satin kegemarannya.
Kini Cinta telah bergabung bersama Ayah, Bunda, Kakak perempuannya , dan juga ponakan perempuannya.
Mereka semua memang saat ini menantikan penjelasan Cinta, apalagi setelah Ibu memberitahukan perkataan Cinta soal Pamit.
" Kok rasa rasanya Cinta seperti akan disidang ", Cinta berargumen sendiri dalam hatinya.
" Ayo Nduk duduk sini, jelasin sama Ayah, Bunda , dan Mbak mu ini... " Bunda akhirnya yang pertama buka suara.
Akhirnya Cinta menghela napas panjang,
" Ayah , Bunda, Mbak , Cinta mohon izin, mau pamit untuk rantau ke Jakarta ".
" Alhamdulillah, Cinta dapat promosi jabatan dari kantor. Tapi sebelum itu harus pelatihan dulu selama minimal satu tahun di kantor pusat Jakarta ", lanjut Cinta menjelaskan.
" Tekad kamu udah bulat ? emang kamu juga pingin toh Nduk ? " tanya Bunda meyakinkan Cinta kembali.
" Kalau Ayah terserah kamu aja Nduk. Kamu udah dewasa. Ayah yakin disana kamu bisa jaga diri kamu sendiri. Ayah mendukung apapun yang bisa buat kamu bahagia Nduk. "
" Tapi ingatlah, bahagia bukan hanya soal materi yah Nduk, tapi kenyamanan hati Mu Nak " Ayah memberikan nasihat pada Cinta.
Mendengar perkataan Ayahnya? Cinta lantas memeluk kedua orang yang mereka sangat sayangi. Kedua Orang yang merupakan Cinta Pertama baginya.
" Makasih Ayah, Bunda, Mbak. Cinta janji akan jaga diri dan gak akan kecewain kalian "
Setelah mengobrol sebentar bersama keluarganya Cinta pamit untuk masuk duluan ke kamarnya.
" Cinta masuk kamar duluan yah, udah Ngantuk. Tadi di kantor banyak banget kerjaan yang deadline " ucap Cinta kemudian berlalu menuju kamarnya setelah mendapatkan anggukan dari Bundanya.
Di kamar Cinta merebahkan diri di ranjangnya.
Ia mengingat ingat lagi perjuangannya sampai Ia bisa di tahap ini.
7 tahun yang lalu, Ia hanyalah seorang pegawai kontrak di bank swasta tersebut .
Ketika Lulus SMA, Ia memilih mengambil kuliah di malam hari karena pagi sampai sore Ia harus bekerja.
Cinta harus merelakan masa-masa mudanya, Ia tidak bisa seperti teman temannya yang lain semasa kuliah yang sering kongkow ataupun liburan bersama.
Tetapi memang benar usaha tidak pernah menghianati hasil, selama 4 tahun sebagai staf kontrak, Cinta akhirnya terangkat sebagai staff tetap di bank itu bersamaan dengan lulusnya Ia dari perkuliahan.
Setelah 3 tahun bekerja mulai dari Staff dengan jabatan paling bawah, karena ketekunan dan prestasinya selama bekerja Kini Cinta diberi kesempatan lagi untuk menjadi seorang kepala bagian.
Perlahan Cinta meraba laci nakas di samping tempat tidurnya.
Ia mengambil sebuah buku catatan.
Dia mulai membacanya kembali.
" Impian Cinta "
Dapat kerjaan pas lulus SMA ( ✔ )
Lulus kuliah dengan biaya sendiri ( ✔ )
Bantuin Ayah Bunda renovasi kedai ( ✔ )
Lunasin cicilan mobil Ayah ( ✔ )
Lunasin cicilan mobil sendiri ( ✔ )
Beli Rumah yang gedean ( )
Bantuin Mbak lunasin utangnya ( )
Merantau ke kota lain ( ✔ )
Berlibur ke beberapa tempat di Indo ( )
Berlibur ke Paris ( )
Berangkatin Ayah Bunda Umroh ( )
Cinta tersenyum sendiri sambil membubuhi tanda ceklis di buku catatannnya sendiri.
Satu per satu apa yang Ia ingin kan terwujud berkat kerja kerasnya.
Ia sudah tak sabar untuk berangkat ke Jakarta. Walaupun tempatnya nanti merantau tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya saat, yang pasti Cinta tetap bahagia .
Bagaimana kehidupan disananya nanti Cinta sudah menanti kejutan-kejutan lain yang akan datang .
" Hooooaaammmm...... " Cinta menguap tanda Ia telah mengantuk.
Cinta menyimpan kembali buku catatannya di dalam laci nakas.
Cinta menaikkan selimutnya sebatas lehernya.
" Jakarta.... I'm Coming ", gumam Cinta sebelum Ia benar benar memejamkan kedua matanya .
.
.
.
.
.
to be continue.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Alriani Hespiapi
lanjut
2022-10-05
1
Dirah Guak Kui
senang dgn wanita yg mandiri, tdk tergantung kpd orang disekitarnya
cuman kl kalir sdh berhasil umumnya cintanya mandek ( jln ditempat)
2021-11-22
0
menik sobul
gadis yg ulet dan berbakti
2021-09-17
2