Bab 5

Pagi ini, Isyan sudah berunding dengan Dion.

"Yon, gantiin aku meeting, soal aku mau ke rumah sakit"ujar Isyan.

"Kamu kenapa? Sakit?"tanya Dion memegang dahi Isyan.

"Check up rutin Dion Rama Wijaya"tegas Isyan.

"Oh gitu. Ya udah semoga hasilnya baik ya"ujar Dion.

Isyan langsung bergegas ke rumah sakit. Sesampainya di sana dia sudah melakukan berbagai serangkaian pemeriksaan oleh dokter langganannya di rumah sakit ini. Kebetulan ini adalah rumah sakit milik keluarganya. Walaupun bukan rumah sakit milik pemerintah tapi tetap kedermawanan keluarga Wijaya membuat biaya pengobatan di sini murah.

Isyan keluar dari ruang periksa dan menunggu hasil laboratorium.

Untuk menghilangkan bosan Isyan berkeliling rumah sakit. Beberapa pegawai menyapanya karena semua mengenal Isyan.

"Dok bagaimana keadaan mamah saya?"tanya seorang pria didepan ruang IGD yang membuat Isyan penasaran dan mendekat.

"Arya..."desis Isyan.

"Penyakit jantung ibu anda kumat,jangan buat dia shock dengan banyak hal. Utamakan ketenangan emosinya"ujar dokter.

"Baik Dok"jawab Arya.

"Saya permisi"ujar dokter lalu pergi.

Arya masuk ke ruang IGD menemui mamahnya.

"Mamah kenapa bisa kumat kaya gini sih?"tanya Arya

"Gara-gara Lisa dateng, Kak"ujar seorang gadis cantik bernama Rara yang merupakan adik dari Arya.

"Ngapain Lisa dateng ke rumah?"tanya Arya.

"Lisa maksa balikan sama kakak terus, udah gitu dia juga maksa mamah, mamah nggak suka dipaksa-paksa sampai akhirnya ribut terus mamah kumat"ujar Rara.

"Mamah nggak papa Arya. Mungkin Lisa akan berhenti mengganggu kamu kalau kamu sudah punya pacar"ujar Laras mamahnya Arya.

"Mah, jangan bahas kayak gini deh"ujar Arya kesal.

Tak sengaja Isyan mendengar percakapan mereka dari pintu ruang IGD yang terbuka sedikit.

"Oh jadi cewek yang kemarin itu emang bener mantannya Arya tapi keluarganya nggak suka"gumam Isyan lalu pergi dari ruang IGD.

Setelah check upnya selesai Isyan kembali ke kantor.

"Loh kok balik cepet"tegur Dion saat melihat Isyan ada di ruangannya.

"Males nunggu laporan laboratoriumnya"ujar Isyan malas.

"Yaelah tak kirain ada apaan"ujar Dion.

"Syan, besok acara malam penghargaan perusahaan terbaik yang diadakan pemerintah kamu dateng nggak?"tanya Dion.

"Nggak ah mager"ujar Isyan cuek.

"Eh gila, Syan kamu masuk nominasi ya kali nggak dateng siapa tau menang"ujar Dion memberi semangat.

"Kamu tahu kan aku nggak suka tempat ramai, malas aja brisik banyak orang"ujar Isyan yang memang introvert parah.

"Syan, jangan anti sosial deh. Udah cukup kamu dingin sama orang terutama cowok jangan kaya gini kenapa dari tiga tahun yang lalu selalu nggak mau dateng ke acara penghargaan. Siapa taju dapet jodoh kan"ujar Dion.

"Iya iya bawel"ketus Isyan.

"Syan makan yuk!"ajak Dion.

"Males ih"ujar Isyan.

"Jangan gitu. Nih ada yang baru tau dari kantin kantor"ujar Dion.

"Apaan?"tanya Isyan.

"Aku nemuin jasa katering baru dengan makanan enak. Kamu pasti suka"ujar Dion.

"Yon, lagi nggak napsu makan"ujar Isyan.

"Udah ayo"ujar Dion menarik Isyan menuju kantin kantor.

Di sana para karyawan sudah mengantri mengambil makanan dari prasmanan.

"Siang Pak..Bu"sapa karyawan saat melihat Dion dan Isyan.

"Siang"balas Dion

Giliran Isyan dan Dion mengambil makanan. Lalu mereka memilih tempat duduknya sambil menunggu minuman mereka datang. Tak berapa lama datanglah dua gelas teh hangat.

"Cobain deh"ujar Dion.

Isyan pun menyuapkan sendok ke mulutnya. Isyan terdiam merasakan makanan itu.

"Kayak pernah makan makanan ini deh tapi dimana ya"batin Isyan.

"Yon, kok aku kaya pernah ngerasain rasa makanan ini?"ujar Isyan.

"Emang di mana?"tanya Dion yang fokus melahap makanannya.

"Mirip sama makanan yang semalem kamu bawa"ujar Isyan.

"Oh iya lupa kasih tahu. Jadi aku tuh nyuruh restoran semalem jadi jasa katering di kantor. Enak kan makanannya"ujar Dion bangga.

Dibtengah suasana makan siang di kantin. Munculah Arya yang baru datang lalu mengantri di tempat prasmanan.

Isyan memandangi Arya dari kejauhan.

"Kok dia udah balik dari rumah sakit? Kan ibunya sakit"batin Isyan.

Dion menatap Isyan yang terlihat melamun.

"Heh Syan"tegur Dion.

Isyan pun terkejut mendapat teguran dari Dion.

"Kok ngelamun?"tanya Dion.

"Nggak papa. Oh ya Yon, kamu udah lama kenal Arya"ujar Isyan.

"Emang kenapa? Kepo ya.."ledek Dion.

"Dia pegawai di sini, udah seharusnya aku tahu"sela Isyan.

"Ya lama, dari aku kuliah di Singapura terus tau dia kerja di perusahaan kita yang di Singapura ya sampai sekarang"ujar Dion.

"Oh gitu..."ujar Isyan.

"Tahu nggak, keluarga dia itu punya restoran terkenal dan ini nih makanan yang kita makan dari restoran dia"ujar Dion.

"Tapi kenapa dia kerja diperusahaan lain?"tanya Isyan.

"Katanya sih, dia mau cari relasi buat ngembangin bisnis keluarganya ya udah aku bantu dengan cara ini. Tapi mungkin setelah papahnya pensiun dia bakal gantiin papahnya sih"jelas Dion yang dibarengi anggukan dari Isyan.

Terpopuler

Comments

Rabaniyasa

Rabaniyasa

tetep semangat..

2020-06-06

1

(HIATUS) Haru-kun 🍒 V a.k.a L

(HIATUS) Haru-kun 🍒 V a.k.a L

Like di sini juga

2020-06-02

0

Ari Anggriyani

Ari Anggriyani

Terus semangat ya thor,,,

Yukz, readers silahkan mampir di karya ku "Secercah Cahaya Untuk Raina"

Sama-sama saling suport ya 😁🙏

Terimakasih 😘

2020-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!