Pagi yang indah. Mentari bersinar cerah menampakkan sinarnya di ufuk timur. Membawa suasana bahagia di pagi yang indah.Seindah suasana di kediaman Heru dan Lusi.
Pagi ini putri kesayangan Heru dan Lusi, siapa lagi kalau bukan Kayla. Ia akan melangsungkan pernikahannya, dua bulan setelah pertamuan Kayla dengan Danu pertama kali. Ya, Kayla akhirnya mau menerima perjodohan itu. Ia hanya ingin membalas kebaikan-kebaikan almarhumah Fitri semasa hidupnya dengan menerima perjodohan ini dan menikah dengan Danu, putra tunggal Fitri.
Heru dan Lusi pun akhirnya menyetujui kembali perjodohan itu, setelah Bakti meyakinkannya. Bakti berjanji akan menjaga Kayla sepenuhnya, dan tak akan membiarkan Danu menyakitinya.
Pukul sembilan pagi, akad nikah dilangsungkan. Semua berjalan lancar. Kayla terlihat sangat cantik dengan balutan kebaya putih dan sanggul serta hiasan kepala lengkap seperti pengantin adat Jogja.
Tak ketinggalan, sahabat Kayla, Nessa yang sedari kemarin sore sudah menginap di rumah Kayla bersama putranya. Ia tak ingin melewatkan pernikahan sahabatnya itu, seperti dulu saat ia menikah, Kayla dengan sangat antusias menemani Nessa saat akan melangsungkan pernikahannya. Ia tak menyangka, sahabatnya itu akan menikahi orang yang bahkan tidak Kayla cintai.
Nessa memang telah menikah sejak ia masih kuliah semester tujuh. Tak lama setelah Kayla melaksanakan wisuda, Nessa menikah dengan kekasihnya. Kayla sangat antusias kala itu. Ia mendambakan pernikahan indah seperti sahabatnya itu. Menikah dengan orang yang ia cintai.
Tapi kini, harapan itu hilanglah sudah. Ia harus berlapang dada menerima takdirnya menikahi orang yang tidaklah ia cintai. Ia hanya berharap, perlahan rasa itu akan tumbuh dan berkembang menjadi indah.
Kayla berusaha menutupi kesedihannya. Ia berusaha tersenyum ceria dihadapan semua orang. Meskipun hatinya terasa sakit, tapi ia tak ingin orang tuanya terlalu khawatir.
Semua terlihat biasa. Hingga dua orang asing memasuki area pernikahan. Sang pengantin perempuan sangat bahagia melihat dua orang yang baru saja datang. Richard dan David Alexander
Banyak tamu terheran-heran melihat dua orang bule ada di jajaran tamu pernikahan siang itu. Bagi teman kerja Kayla, itu bukanlah hal asing. Mereka tahu bagaimana kedekatan Kayla dan Richard. Tapi mereka tak menyangka, bahwa Kayla tidak menikah dengan Richard. Mereka selama ini berfikir, bahwa Kayla adalah kekasih Richard. Tak banyak yang tahu, bahwa Richard sebenarnya telah menikah.
"Daddy!" panggil Kayla dengan lantang dari atas pelaminan.
David pun lantas melambaikan tangannya pada Kayla. Semua orang terbelalak mendengar ucapan Kayla. David memang meminta Kayla memanggilnya 'Daddy', sama seperti Richard, dari sejak awal mereka berkenalan.
Richard dan David lantas menghampiri mempelai dan para orang tuanya. David merangkul Heru dengan hangat. Mereka pernah bertemu satu kali, saat pernikahan Richard. Jadi kini giliran David yang menghadiri pernikahan Kayla.
Mereka saling mengucapkan salam dan selamat. Lalu David segera menghampiri putri manjanya yang kini sudah resmi menyandang status istri.
"Daddy! Aku kira Daddy tak akan datang?" Kayla mengadu manja di pelukan David.
"Sorry I'm late, there's a little problem. My daughter is married, how could I not come." (Maaf aku terlambat, ada sedikit masalah. Putriku menikah, mana mungkin aku tak hadir.) Jawab David sambil mengelus punggung Kayla lembut. David memang mengerti bahasa Indonesia tapi tidak sebaik Richard. Dan dia terbiasa dengan Kayla yang berbicara bahasa Indonesia padanya.
"Kay, banyak tamu." Bisik Richard dari belakang David.
"Oh iya. Maaf Dad, Kayla terbawa suasana." Ucap Kayla sambil melepaskan pelukannya. David tersenyum melihat Kayla yang sangat cantik hari ini.
"Daddy jangan pulang dulu ya! Tunggu Kayla selesai acara!" Pinta Kayla manja.
"Tidak bisa Kay. Daddy harus segera ke L.A setelah ini." Sahut Richard. Wajah Kayla langsung sendu.
"Kamu juga Ri?" tanya Kayla.
"No, daddy only." (Tidak, hanya ayah.) Jawab Richard sambil menyentil kening Kayla.
"Aw, it's hurt Ri." (Aw, sakit Ri.) Sungut Kayla. Richard hanya tertawa melihat Kayla kesakitan.
"Daddy go first, you have to be happy huh! Daddy is always there for you." (Daddy pergi dulu, kamu harus bahagia ya! Daddy selalu ada untukmu.) Pesan David pada Kayla.
Kayla mengangguk patuh. Ia lalu memeluk kembali David sejenak dan membiarkannya menyalami Danu dan yang lain.
"Kalau ada apa-apa, selalu kabari aku. Kau tetap Kayla-ku. Oke! Berbahagialah Kay." Richard memeluk Kayla hangat. Kayla menangis dipelukan Richard. Kayla hanya menganggukkan kepalanya.
Richard lantas menyalami Danu. "Jaga Kayla dengan baik! Jika sampai Kayla kau sakiti, aku orang pertama yang akan kau hadapi!" Ucap Richard sedikit geram.
Danu hanya menganggukkan kepalanya. "Siapa dia? Apakah dia yang memberi informasi pada Kayla waktu itu?" Gumam Danu penasaran.
Richard lantas mengantar ayahnya ke depan. David langsung meninggalkan tempat acara karena harus segera terbang ke Amerika untuk pertemuan bisnis. Semua orang masih bertanya-tanya dalam benaknya, siapa dua orang asing itu.
...****************...
Malam harinya, Kayla langsung pulang ke rumah Bakti. Ia menuruti keinginan Bakti yang ingin langsung memboyong menantunya ke rumah.
"Semoga tak terjadi apapun malam ini. Aku tak siap melakukannya, meskipun dia suamiku sekarang." Gumam Kayla saat ia selesai mandi.
Perlahan Kayla keluar dari kamar mandi. Ia melihat keadaan kamarnya, tak ada orang disana. Kayla bernafas lega. Setelah ia sholat, ia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang. Ia merasa sangat lelah setelah seharian melakukan serangkaian acara pernikahannya. Kayla langsung terlelap begitu saja setelah ia menyelimuti tubuhnya.
Malam mulai larut, Kayla sudah terlelap dan sangat lelap. Bahkan ia tak menyadari, Danu memasuki kamarnya. Danu yang melihat Kayla tidur di ranjangnya hanya menggerutu kesal.
"Sialan wanita itu! Lalu aku tidur dimana kalau dia tidur disana?" gumam Danu dalam hati.
Danu menghembuskan nafasnya kasar. Ia lantas mengambil dua selimut tebal yang ada di almarinya. Ia merentangkan satu selimut dilantai dan merebahkan tubuhnya disana, lalu memakai selimut satu lagi untuk menutupi tubuhnya. Ia pun langsung terlelap karena kelelahan. Dan keinginan Kayla pun terkabul.
Pagi harinya, Kayla terkejut ketika terbangun. Ia mendapati Danu sedang tidur di lantai dengan alas selimut. Ia sebenarnya tak ingin mengganggu tidur Danu, tapi ia harus membangunkannya untuk sholat.
Kayla berusaha keras membangunkan Danu, tapi ia tak kunjung bangun. Akhirnya Kayla melaksanakan sholat sendirian. Ia lantas keluar kamar dan melakukan pekerjaan rumah membantu asisten rumah tangga di rumah Bakti.
Siangnya, Danu meminta izin pada Bakti untuk membawa Kayla tinggal di rumah peninggalan ibunya. Dia beralasan ingin menikmati kehidupan pernikahannya dengan Kayla. Tentu saja, itu hanya alasan agar kehidupannya tidak terkekang oleh ayahnya dan ditambah Kayla sekarang. Ia tetap ingin bebas bisa menjalin hubungan dengan Sila tentunya.
Kayla terkejut mendengar permintaan Danu. Ia sangat berharap Bakti menolaknya. Tapi takdir tak berpihak pada Kayla. Bakti menyetujui permintaan Danu. Ia meminta asisten rumah tangganya untuk membersihkan rumah yang akan ditempati Danu terlebih dahulu. Barulah keesokan harinya, Danu dan Kayla pindah ke rumah peninggalan Fitri.
Bakti meminta asisten rumah tangganya untuk membantu Kayla di rumah barunya, tapi di tolak oleh Danu. Danu beralasan akan mencari sendiri asisten rumah tangga untuk Kayla nanti. Kayla tak banyak bicara untuk itu, ia hanya ingin kehidupannya tenang dan tak ada keributan dalam ruman tangga. Jadi ia menuruti semua kemauan Danu.
"Tenang saja, aku tak akan menyentuhmu! Aku hanya perlu status menjadi suamimu." Ucap Danu santai saat Bakti sudah meninggalkan rumahnya.
"Aku sudah punya kekasih, kau tahu itu bukan? Dan aku tak ingin kau mengganggu hubunganku dengan kekasihku Sila. Aku membebaskanmu berhubungan dengan laki-laki manapun, jadi kau juga jangan mengganggu hubunganku dengan Sila." Imbuh Danu dengan tatapan tajam pada Kayla.
"Oke! Jika itu mau Mas Danu. Aku juga akan melakukan apapun semauku." Sahut Kayla geram.
"Kita hanya perlu bersandiwara menjadi suami istri yang baik di hadapan orang tua kita. Selebihnya, terserah kau mau apa!" Ucap Danu sambil berjalan meninggalkan Kayla yang berdiri kaku mendengar semua ucapan Danu.
Hatinya sakit. Rumah tangga yang ia harapkan benar-benar hancur. Tak akan ada kebahagiaan di dalam rumah tangganya. Meskipun Kayla tidak begitu menginginkan pernikahan ini, tapi harapan hidup bahagia itu ada dalam hatinya.
Tapi kenyataan pahit kembali harus ia dapati. Danu ternyata membohongi semua orang selama ini. Ia juga tek menginginkan pernikahan ini. Bahkan ia masih menjalin hubungan dengan kekasihnya.
"Terserah kau mau tidur di mana! Aku akan pergi menemui Sila. Dan KAU jangan katakan ini pada ayah atau siapapun." Ucap Danu sambil berlalu pergi meninggalkan rumah.
Kayla hanya menghela nafas panjang. Ia berusaha menguatkan hatinya atas kenyataan yang ia terima. Ia memilih mengunjungi kedua orangtuanya untuk melepas rindu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Cut Nyak Dien
pye to nu danu?
2021-08-17
1