Richard segera menuju hotelnya untuk menemui Kayla setelah pesawatnya mendarat. Ia sudah mengabari Kayla tadi bahwa akan menemuinya di hotel.
"Print that file and give it to me!" Pinta Richard pada asisten pribadinya, Mike, setelah ia mengirimkan sebuah pesan berisi file pada asistennya.
"Yes Sir." Jawab Mike singkat. Ia lalu pergi meninggalkan Richard yang sedang menunggu Kayla di ruangannya.
Tak lama menunggu, Kayla sudah tiba dan langsung masuk ke ruangan milik Richard tanpa mengetuk pintu. Mereka langsung berpelukan melepas rindu.
Ya, sudah sedekat itu hubungan Kayla dan Richard. Tapi mereka masih tahu batasannya. Maksimal hanya berpelukan. Itu pun sebagai pelepas rindu, atau penenang ketika Kayla sedih dan gelisah. Richard benar-benar menjaga Kayla dengan baik seperti adiknya sendiri. Kayla pun akan sangat manja bila dengan Richard seperti pada kakaknya sendiri.
"Bagaimana kabarmu Kay?" tanya Richard setelah mereka melepas pelukannya.
"Aku baik Ri. Kamu? Kenapa mendadak ke Jogja? Apa ada masalah?"
"Ada sesuatu yang harus kuberitahukan padamu." Richard menggenggam tangan Kayla.
"Ada apa Ri?" tanya Kayla penasaran.
"Kita duduk dulu, sambil menunggu Mike." Mereka pun duduk di sofa sembari mengobrol.
Tak lama pintu ruangan di ketuk. Richard memberikan izinnya. Mike masuk dengan membawa beberapa lembar kertas. Ia menyerahkannya pada Richard.
"Bacalah!" Pinta Richard sambil menyerahkan kertas tadi pada Kayla.
"Apa ini Ri?" tanya Kayla tak sabar. Ia segera membaca isi tulisan dalam kertas itu.
Ada tiga lembar kertas yang ternyata berisi informasi tentang Danu. Semua tertera jelas. Bahkan banyak hal yang mengejutkan Kayla. Kayla hingga harus menutup mulutnya yang menganga lebar karena terkejut.
"Apa ini semua benar Ri?" Tanya Kayla kebingungan.
"Itu dari sumber yang dapat dipercaya." Jawab Richard singkat.
"Mas Danu sudah menikah siri? Dan dia mau menikahiku dua bulan lagi? Apa dia sudah gila?" Kayla geram mengingat perjodohannya.
"Kamu harus mengatakan ini pada Ayah Kay!" saran Richard.
"Tentu Ri. Aku akan mengatakan ini pada Ayah." Jawab Kayla yakin.
"Tapi maaf Kay, aku tak bisa menemanimu! Aku harus ke Bali sekarang." Ucap Richard sedih.
"Tak apa Ri. Ini sudah cukup Ri. Terima kasih." Jawab Kayla.
"Jaga dirimu baik-baik! Kabari aku apapun itu!" pesan Richard. Kayla mengangguk patuh.
Richard menemani Kayla sejenak. Hingga Mike kembali memanggilnya karena harus segera berangkat ke bandara. Richard pun akhirnya meninggalkan Kayla.
Sore harinya setelah pulang kerja, Kayla mencari ayahnya di rumah. Tapi ternyata, dia sudah pergi ke warung. Kayla akhirnya menemui ayahnya di warung bersama ibunya.
Heru memiliki lima warung tenda lesehan yang tersebar di beberapa titik di Jogjakarta. Tidak setiap hari dia ke warung, karena sudah ada yang bertanggung jawab untuk setiap warungnya. Ia hanya akan berkunjung seminggu sekali untuk mengecek dan melihat laporan warungnya. Ia juga menyediakan tempat tinggal bagi karyawannya sekaligus menjadi tempat untuk menyiapkan bahan makanan untuk dijual.
"Kenapa harus kesini? Kan bisa dirumah nanti." Tanya Heru saat istri dan anaknya duduk di salah satu kursi kosong.
"Harus sekarang Yah. Secepatnya!" Ucap Kayla yakin.
Kayla lalu menyerahkan kertas yang diberikan Richard tadi pada Heru. Heru dan Lusi lalu membaca isi kertas itu. Lusi juga belum tahu kenapa Kayla sangat bersemangay untuk bertemu ayahnya.
"Kamu dapat dari mana ini?" tanya Heru pada Kayla di sela ia membaca kertas itu.
"Richard." Jawab Kayla singkat.
Heru lalu melanjutkan kembali membaca.
"Jadi Yah, Kayla nggak mau nikah sama Mas Danu!" Ucap Kayla semangat.
"Kita tanyakan dulu pada Danu dan Bakti." Saran Heru.
"Terserah Ayah! Yang pasti, Kayla nggak mau nikah sama Mas Danu." Ucap Kayla sambil berdiri. Kayla langsung pergi menuju motornya dan meninggalkan warung ayahnya.
Heru dan Lusi menghela nafas panjang melihat sikap Kayla. Mereka lalu memutuskan untuk berkunjung ke rumah Bakti untuk menanyakan kebenaran dari informasi yang ia dapatkan. Mereka tahu, jika itu informasi dari Richard, maka itu bisa dipertanggung jawabkan.
Heru dan Lusi segera meninggalkan warung dan menuju rumah Bakti. Sedang Kayla memilih pulang untuk melepas lelahnya setelah bekerja.
Saat Heru dan Lusi tiba di rumah Bakti, Danu juga baru saja sampai di rumah setelah bekerja. Danu langsung mandi setelah menyalami tamunya. Heru dan Lusi langsung mengatakan maksud kedatangan mereka. Mereka lalu memberikan kertas yang mereka bawa.
Bakti segera membaca setiap kata dari tulisan itu. Rahangnya mengeras. Tangannya terkepal menahan amarah. Dan saat Danu datang, sebuah pukulan keras dari Bakti mendarat tepat di wajahnya. BUG.
"Ayah kenapa?" tanya Danu kebingungan sambil menahan sakit.
"Kau berani menikahi Sila tanpa sepengetahuanku?" bentak Bakti dengan penuh amarah.
"Apa? Apa yang Ayah katakan?" Danu terkejut mendengar ucapan Bakti.
Bakti melemparkan kertas ke wajah Danu. Danu segera membaca isi kertas itu. Matanya membelalak sempurna.
"Sial! Bagaimana mereka bisa mendapatkan semua ini? Dan bahkan mereka tahu hal sekecil ini." Gumam Danu dalam hati saat membaca isi kertas itu.
"Ini tidak benar Yah! Aku tidak pernah menikahi Sila." Bantah Danu tegas. Ia terpaksa berbohong agar tak di depak oleh ayahnya sendiri.
"Itu kudapat dari sumber yang sangat terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, kau meragukanku?" Sahut Heru tegas.
"Tapi ini tidak benar semuanya Om. Aku tak pernah menikahi Sila Yah. Percayalah padaku!" Ucap Danu dengan wajah polos.
"Aku harus berhasil meyakinkan Ayah dan Om Heru. Jika tidak, aku tak akan dapat warisan sedikit pun." Gumam Danu dalam hati.
"Kalian selesaikan urusan kalian! Aku akan pulang. Ayo Bu', kita pulang!" ucap Heru sambil berdiri lalu keluar begitu saja, yang juga diikuti oleh Lusi.
Seperginya Heru dan Lusi, Bakti menghujani Danu dengan banyak pertanyaan. Danu berusaha keras meyakinkan ayahnya jika ia tak pernah menikahi Sila secara siri.
Bakti tak tahu harus percaya pada siapa. Ia dilanda kebingungan. Ia takut kalau perjodohan ini akan dibatalkan oleh Heru. Tapi ia juga tak bisa mengabaikan isi kertas itu begitu saja.
"Kau selesaikan urusanmu dengan 'wanita karaoke' itu!" bentak Bakti pada Danu.
Sila kekasih Danu adalah seorang pemandu lagu di sebuah tempat karaoke yang cukup terkenal di Jogja. Sebenarnya Danu tak mempermasalahkan pekerjaannya, tapi caranya berpakaian dan sikapnya yang mata duitan membuat Bakti geram. Sehingga, Bakti tak pernah merestui hubungan mereka.
"Aku beri kau waktu tiga hari untuk menyelesaikannya, dan setelah itu kau harus minta maaf pada Kayla dan keluarganya. Aku tak mau perjodohan ini batal. Karena kau tahu sendiri, ini permintaan terakhir almarhumah ibumu." Bakti berlalu pergi meninggalkan Danu yang sedang kebingungan.
"Sialan! Bagaimana bisa Om Heru dapat informasi ini? Aku harus bagaimana sekarang? Aku tak mungkin berpisah dengan Sila." Gumam Danu ditengah kebingungannya.
"Aku harus mengatakan ini semua pada Sila. Dia pasti bisa memberiku saran." Danu langsung pergi meninggalkan rumah untuk menemui Sila.
...****************...
Satu minggu berlalu. Kayla merasa lega karena Bakti dan Danu tak menampakkan batang hidungnya untuk membahas perjodohan itu.
Siang itu, Kayla hendak pergi makan siang bersama dua rekan kerjanya. Ketika sampai di lobi, ada seorang laki-laki memanggilnya. Kayla mengedarkan pandangannya ketika mendengar namanya dipanggil.
"Om Bakti dan Mas Danu?" Gumam Kayla ketika mendapati dua orang pria berdiri berdampingan di dekat meja resepsionis hotel.
"Kalian duluan saja ya! Aku mau ketemu sama om ku dulu!" Ucap Kayla pada dua temannya.
"Oke Kay. Kita duluan ya!" ucap salah satu teman Kayla.
Kayla mengangguk lalu melambaikan tangan pada dua temannya yang telah berjalan menuju pintu keluar. Kayla pun segera menghampiri Bakti dan Danu. Kayla lalu mengajak mereka makan siang di restoran hotel.
"Ada apa ya Om?" tanya Kayla ketika menunggu pesanan makanan mereka datang.
"Aku mau minta maaf Kay. Informasi itu tidak benar seluruhnya. Aku bisa menjelaskannya padamu. Dan aku ingin perjodohan kita tetap dilanjutkan." Jawab Danu hati-hati.
"Tapi aku tak ingin menikah denganmu Mas Danu. Aku tak memiliki perasaan apapun padamu." Jawab Kayla tegas.
"Kalian bisa saling mencintai perlahan-lahan Kay." Sahut Bakti berusaha meyakinkan Kayla.
"Tapi Om,," Kayla belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Bakti menyelanya.
"Tolong Kay. Menikahlah dengan Danu. Om hanya ingin mengabulkan permintaan almarhumah Tante Fitri sebelum ia meninggal." Jujur Bakti.
"Apa Om?" Kayla terkejut mendengar ucapan Bakti.
"Iya Kay. Tante Fitri ingin sekali melihat Danu menikah denganmu. Dia sangat suka padamu Kay, dan kau tahu itu bukan. Maka dari itu, Om ingin sekali mewujudkan keinginannya, meskipun kini dia sudah tak bersama kita lagi." Bakti menceritakan semua pada Kayla dengan harapan hati Kayla akan luluh dan mau melanjutkan perjodohannya.
Kayla terdiam mendengar ucapan Bakti. Ia tak menyangka, akan mendengar itu semua. Kayla mencoba menbaca raut wajah Bakti. Tak ada raut wajah kebohongan disana.
Kayla tahu betul, almarhumah Fitri, istri Bakti, adalah orang yang sangat baik. Bahkan ia juga sangat baik dan perhatian pada Kayla. Tapi ia tak pernah menyangka, bahwa almarhumah menginginkan Kayla menjadi menantunya. Hati Kayla mulai goyah ketika mengingat kebaikan-kebaikan almarhumah Fitri padanya semasa hidup. Ia memang mengenal Bakti dan Fitri, tapi tak pernah mengenal Danu. Ia hanya sekedar mendengar cerita tentang Danu saja dari Fitri.
Pelayan yang mengantarkan makanan membuyarkan lamunan Kayla. "Makan dulu Om Bakti, Mas Danu!" ucap Kayla.
Mereka lantas menikmati hidangan yang sudah tersedia. Fikiran Kayla sibuk memikirkan ucapan Bakti tadi. Hati dan otaknya mulai tak sejalan. Dia mulai gelisah.
"Aku harus bagaimana? Aku harus bilang ke Ayah dan Ibu." Kayla bergumam dalam hati.
"Kamu harus mau Kay melanjutkannya! Kalau tidak, aku akan melakukan apapun agar kamu menjadi istriku." Gumam Danu dalam hati sembaru melirik ke arah Kayla.
"Maaf Om, apa ayah dan ibu tahu tentang keinginan Tante Fitri?" tanya Kayla perlahan.
"Iya, mereka tahu. Maka dari itu, mereka menyetujui perjodohan ini. Aku dan ayahmu sudah berteman lama, jadi sudah sejak lama mereka mengetahui keinginan Fitri untuk menikahkanmu dengan Danu." Jawab Bakti sembari menghentikan makannya.
"Aku akan membicarakan ini pada ayah dan ibu terlebih dulu Om." Ucap Kayla.
"Baiklah. Om harap, kamu masih mau melanjutkan perjodohan ini. Karena Danu sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan mantan kekasihnya." Bakti mencoba meyakinkan Kayla sambil menyenggol kaki Danu.
Danu menoleh pada ayahnya. "Iya Kay. Aku sudah tak memiliki hubungan apapun dengan Sila. Dan aku juga tak pernah menikahinya secara siri atau hukum negara." Bohong Danu.
"Maafkan aku Sila sayang, aku harus berbohong demi masa depan kita. Aku hanya akan menikahinya sebagai status. Tapi istriku, hanyalah kau sayang, tak ada yang lain." Kata Danu dalam hatinya.
Kayla hanya menatap datar pada Danu. Ia tak tahu harus berkata apa lagi. Yang ia butuhkan hanya membicarakan ini pada kedua orang tuanya. Mereka pun melanjutkan makan siangnya diselingi obrolan tentang pekerjaan Kayla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Iba Shayra
jgan trima prjodohan tu kay.. danu uda mnikah.. kmu hrus prcaya lembaran yg d brikan ricard tu.. jgn smpai kmu nyesal key.. pleaseee
2021-09-25
1
Cut Nyak Dien
kamu kdu cerdas klau gini kay
2021-08-17
1