Setelah hampir dua pekan dari acara wisuda Aiyra masih belum meminta izin pada orang tuanya perihal keinginan nya untuk pergi ke kota lain. Hingga suatu malam setelah makan malam selesai.
"Ra,,,ada yg mau kamu bicarakan gak sama kami" tanya ayah perlahan.
"hemmm?" Rara agak kaget,lalu bangkit dari pelukan Mama nya yg sedang asik nonton drakor.
Aiyra duduk dan menyimpan toples kacangnya di meja. Aiyra melihat ada keseriusan di raut muka ayahnya.
"Yah apa harus sekarang? bisa kan nanti saja" tambah sang mama. aiyra makin bingung.
"Ra, beberapa hari ini Mama kamu curiga karena melihatmu sperti orang yang sedang gelisah,ada apa?" tanya Ayah lagi.
"Rara gak apa apa kok" jawab Aiyra ragu ragu.
"Temen kamu yang nawarin kerjaan itu Elis bukan"
DEG!
Aiyra kaget mendengar pertanyaan ayahnya itu "apa jangan jangan mereka sudah tau?kenapa?dan darimana?" pikiran Aiyra kusut.
srekkkkk.
Suara isak tangis Mama menambah pikiran Aiyra yang kalut.
"Ayah tau kamu ingin bekerja di luar kota bukan?"
"Yah...." ucap Aiyra pelan
"Kami tau semua nak dari Elis, dia menelepon kamu tiga hari lalu, tpi HP kamu gak aktif" jelas Ayah.
Aiyra berpikir keras tiga hari yg lalu ada apa dengan HP nya. Dia baru ingat waktu itu HP nya mati gegara dia lupa nyimpen charger dan memilih untuk membiarkan nya begitu saja
*****
3 hari yang lalu
kriiiiiiingggg..... kriiiiiiingggg....
suara telepon di rumah Aiyra berbunyi.
"Hallo....." ucap si mbok
"Ya hallo, dengan kediaman dokter Aiyra Pramono" tanya seseorang di sebrang sana.
"iya betul,dengan siapa?" tanya si mbok
"Saya temen dr. Aiyra, Elis. maaf dengan siapa sya bicara? dr. Aiyra nya ada?"belum si mbok menjawab Mama Aiyra datang menghampiri
"Siapa mbok" tanya nya pelan
"Dari temen neng Rara bu" ucap si mbok sambil menutup telepon dengan tanganya.
Mama Aiyra kemudian mengambil gagang telpon yang masih di pegang si mbok.
"Hallo.... saya Mama nya Aiyra, dengan siapa ini" tanya Mama lembut.
"Hallo tante, saya Elis tan temen Aiyra yang ngajak kerja bareng, saya telepon ke hp Aiyra tapi gak aktif, mau nanya kapan dia bisa segera ke kota S" ucap Elis panjang lebar.
"Tunggu El,,, maksudnya gimana? tante kurang faham" ucap Mama bingung.
Elis yang mendengar langsung faham kalau Aiyra belum bicara pada orang tuanya tentang pekerjaan nya di kota S.
"Oh begini Tante, mungkin Aiyra belum cerita sama Tante sodara saya mengelola sebuah RS, tapi RS sosial Tante jadi di khususkan untuk orang orang yang kurang mampu, kebetulan Aiyra tertarik dan ingin bekerja disini Tante tau kan Aiyra seperti apa?kalau untuk kemanusiaan dia pasti semangat 45"
Elis nyerocos tidak tau kalau Mama Aiyra menangis mendengar penjelasan dia yang panjang lebar.
"El, Tante tutup dulu tlp nya nanti Tante sampai kan sama Aiyra" suara Mama parau.
"Oh...ba..baik Tante" Elis mendengar suara Mama Aiyra parau. Dia merasa tidak enak hati.
Aiyra hanya duduk termenung mendengar kan penjelasan Ayahnya. Tangisan Mama masih belum berhenti. Tangan Aiyra sedikit gemetar ingin sekali dia memeluk Mama nya tapi mungkin memang ini saat yang tepat untuk meminta izin orang tuanya pikir Aiyra.
"Yah... Rara..." dengan ragu Aiyra ingin menjelaskan pada orang tuanya.
"Mama izinin kamu kok nak"
Mata Aiyra tak berkedip mendengar apa yang baru saja di ucapkan Mama nya.
"Kami mengizinkan kamu pergi nak, meski dengan berat hati tapi kami tau inilah konsekuensi nya saat memiliki anak nakal sepertimu" canda sang Ayah di sela isak tangis Mama nya.
Aiyra tersenyum kecil entah apa yg dia rasakan saat ini. Yang bisa dia lakukan hanya memeluk Mamanya erat mungkin ini akan sangat kurindukan nanti. Aiyra membatin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Sasa (fb. Sasa Sungkar)
seru thor..
aq mampir 3 bab dl ya..
udh aq like like..
ntar aq baca lagi nyicil 😁
.
.
ditunggu feedback nya 🤗
2020-06-16
2